3.Benarkah?

10 1 0
                                    

Sesampai di depan rumahnya,dimana ia menyimpan motornya ia langsung memakai helm lalu keluar dari gerbang rumah. Air matanya masih menetes. Ia masih mengingat kejadian tadi dan tadi malam. Susah bagi Anneva melupakan hal sekeji itu.

Ibukota macet
"Benar benar menyebalkan".umpat Anneva kesal.

Macet mulai mereda ia mengebut supaya cepat cepat sampai sekolah akhirnya dalam lima belas menit ia sudah sampai di gerbang sekolah yang akhirnya belum ditutup saat Anneva melihat ke jam tangannya,ia beruntung masih jam 06:50.

Anneva pun bergegas memarkirkan motornya lalu masuk ke kelasnya,X-2. Masih sangat sepi jam segitu. Anneva pun mencoba jalan jalan mengelilingi koridor kelas untuk memecahkan kesunyian pada dirinya. Tiba tiba ia melihat Dziko masuk ke kelas.

Anneva tetap mengintip. Dari samping saja ia sangat perfect apalagi di depannya,"huft hanya perempuan beruntung yang bisa dapetin hatinya."ucap Anneva dalam hati. Karena merasa risih, Dziko langsung berbalik badan,ia mendapati cewek yang sdang melihat nya sedari tadi. Anneva terkejut dan langsung pergi.

***

Jam menunjukkan pukul 07:30 guru tak kunjung datang. Siswa siswi semua sudha siap belajar namun suara mendehem gurupun tidak ada di kelas X-2. Sementara kelas lain sudah memulai pelajaran.

"Pak Afry mana ya?".tanya Siska pada Anneva.

"Eh lo lupa pak Afry keluar kota?".tanya balik Anneva.

"Eh iya ya".ucap Siska sambil cengar cengir.

Tiba tiba ketua osis datang ke kelas X-2 yaitu kelas Anneva,
"Duduk semuanya".teriak ketua osis tsbut.

Semuanya terduduk.

"Kalian hari ini gak ada pelajaran tapi jangan pulang dulu,Pak afry dalam perjalanan,dia mau ke sini buat ketemu kalian dulu".ucap Kak Rizal ketua osis.

"Baik kak".ucap semuanya kecuali Anneva yang masih menghayal.

"Oke,saya harap kalian tenang sebelum bel istirahat berbunyi sorry kalo tadi gue terlalu tegas hehe".ucap Ketua osis sambil cengar cengir.

"Waduuuhhh ganteng banget kak Rizal."ucap Siska sambil dengan matanya yang berbinar binar.

"Gantengan Dziko sis".ucap Anneva yang tiba tiba terkekeh.

"Cieee kayaknya bla bla deh".ucap Siska yang tiba tiba tertawa bersama dengan anneva.

"Eh gimana semalem?dia bales gak?".tanya Anneva penasaran.

"Enggak Neev".jawab Siska.

"Hmm gimana ya,,atau gue minta tolong sama Friya aja kali ya?dia kan jago soal beginian".ucap Anneva.

"Ayo kita ke kelasnya".ucap Siska menarik tangan Anneva. Mengapa siska yang terburu buru padahal yang butuh adalah Anneva. Entahlah. Mungkin Siska buru buru membantu Anneva hahay..

Siska dan Anneva pun berjalan menuju kelas X-4 ya,kelasnya tenang kayak orang kalo solat berjamaah di masjid. Anneva tak segan segan mengetuknya.
"Tok tok".semuanya langsung berbalik ke arah Anneva. Sementara Anneva sedang melongo kebingungan.

"Friya sini!".teriak Anneva. Friya pun menghampiri Anneva dan Siska.

"Ngapain lo kesini?".tanya Friya.

"Gue mau nanya,lo kenal gak sama Dziko anak sebelah?".tanya Anneva.

"Kenal banget Neev!".ucap Friya.

"Kenapa ya banyak banget yang kenal sama Dziko".ucap anneva dengan mengerucutkan bibirnya

"Haha cemburu,tenang,lo pasti mau kan gue bantu pdkt sama dia".ucap Friya menerka nerka.

I'm Not Perfect GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang