***
Setelah memakai baju pramuka serta alat alat lainnya seperti kacu,topi pramuka khas perempuan,ikat pinggang,tali temali,dan lain nya,Anneva pun keluar dari tenda. Anneva melihat sekeliling yang masih heboh bercanda ria.Anneva mencari sosok Dziko. Yang sedari tadi tidak ia lihat. Ia pun masuk ke tenda lagi. Sekarang ia mencari sosok Siska dan Friya. Namun batang hidung mereka tak ada yang kelihatan. Anneva pun memilih untuk mengambil novel Rahasia Cinta milik Friya dan pergi ke dekat pohon untuk duduk dan membacanya.
Tiba tiba ada tangan menjulur dari belakang. Tangan berbau tak asing bagi Anneva. Entah dimana pertama kali ia mencium bau parfum itu,yang pastinya ia sudah mengenal baik parfum itu.
"Aaaaaaaa".anneva teriak takut itu adalah hantu. Anneva memang takut hantu."Neeva..".bisik seseorang yang menutup mata Anneva.
Jelas anneva benar benar merasa kaget. Bisikan itu sangat lembut dan berat. Seperti..'hantu'.Anneva teriak lagi sambil berusaha melepaskan tangan dingin itu.
"Aaaaaa".teriaknya lagi."Aku akan memakan mu!!".bisik orang yang menutup mata nya lagi.
Anneva berteriak lagi.
"Aaa---".suara teriakan Anneva seketika merendah saat yang menutup matanya mencium pipinya dengan ramah."Ini aku tau".rupanya itu adalah Dziko.iapun melepas tangannya dari mata Anneva.sontak Anneva langsung memukul pelan lengan Dziko sambil mengerucutkan bibirnya. Bagi Dziko itu terlihat menggemaskan. Membuat Dziko ingin sekali lagi mencium nya.
"Sekarang berkumpul di perbatasan kawasan SMA harapan jaya dan harapan jaya satu".suara toa terdengar. Itu sudah jelas suara kepala sekolah dari SMA Anneva yaitu Harapan Jaya.
Saat mendengar toa itu,Anneva pun berdiri dengan malas. Dziko mengikuti nya di belakang. Anneva ke tenda terlebih dahulu untuk menyimpan novel itu.
***
"Sekarang kita absen dulu ya para siswa siswi ku".ucap Bu Sarah pemimpin pramuka pagi kini."Baik bu".ucap semua siswa siswi tanpa pengecualian.
"Jessy Rebecca". "Hadir".
"Laura Davin". "Hadir".
"Friya Stasya". "Hadir".
"Anneva Miranda". "Hadir".
"Faizulfa Anancia". "Hadir".
"Siska Afrilya".
Hening.kemudian Bu sarah pemimpin pramuka mengulangi nama itu sekali lagi."Siska Afrilya".
"Mana yang dinamakan Siska?".tanya Bu sarah.
"Ada kerabat atau sahabatnya gitu yang tau?".tanya bu sarah sekali lagi."Saya bu".teriak Anneva sambil mengangkat tangannya.
"Kamu tau dimana Siska?".tanya bu sarah sementara semua murid mengarahkan penglihatannya ke Anneva.
"Saya gak tau bu, saya cuma ngangkat tangan karena saya sahabatnya,saya gak tau sejak saya bangun tadi pagi,dia ada sih bangunin saya tapi pas selesai mandi saya ke tenda dia udah gak ada".ucap Anneva panjang lebar.
"Ya sudah,saya lanjut ke nama para siswa sebelas empat".ucap bu sarah sambil mengangkat kacamatanya.
Anneva memegang ujung roknya ia takut terjadi apa apa pada siska ia berusaha membubarkan barisannya namun tidakbisa,karena di belakangnya banyak sekali siswa siswi yang berkerumun.
Anneva berkeringat. Ia tidak tau harus apa. Mengapa bu Sarah santai saja ketika keadaan sperti ini,?ya ampun..
"Siska,lo dimana..".ucap Anneva dalam batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect Girl
Teen FictionSalah,jika menyukaimu, salah jika terus terusan mengejarmu. tapi itu adalah perjuangan,perjuangan untuk mendapat kamu yang slama ini ku inginkan namun saat aku tau bahwa kau hanya mencintai sahabat ku,aku takkan mengganggumu lagi,selamanya.