***
Di bus,para murid duduk bersebelahan. Bus Harapan Jaya ada lima bus dan Bus Harapan Jaya I ada lima bus juga. Mereka gabungan karena tujuannya juga sama namun kawasannya berbeda.Anneva berharap bisa duduk dengan Dziko namun saat ia berada dalam bus,ia tak tau bagaimana cara keluar karena di pintu bus orang orang berkerumun sangat banyak.
Anneva menyerah,ia pun berhenti untuk berharap lalu kembali duduk bersama Siska. Siska bingung menatap Anneva karena wajahnya seperti mencemaskan sesuatu.
"Neev,lo kenapa?".tanya Siska yang membuyarkan lamunan."G-g-gue ga papa Sis".jawab Anneva dengan terbata bata.
"Beneran?muka lo nandain ada sesuatu".ucap siska yang ditemani suara bus berjalan.
"Nih udah engga hehe".ucap Anneva sambil membuat wajahnya santai walau dipikirannya hanya ada 'Dziko'.
"Yaudah nih kerupuk,lo mau gak?".tawar Siska.
"Lo dapet darimana?feeling gue semalaman lo dirumah gue terus,lo gak keluar".Tanya Anneva.
"Sebelum gue kerumah lo,gue singgah di minimarket dulu sama Friya".jawab Siska.
"Gue juga pengen sis,tapi,,kenapa ya gue lupa beli".ucap Anneva dengan wajah kecewa.
"Yaudah ini kita bagi dua aja Neev,lo santai aja kali..kan ada gue".ucap Siska menenangkan Anneva.
***
Di sepanjang perjalanan,sebagian ada yang main handphone,baca novel,makan kerupuk,ada yang pacaran*hueek*. Ada yang galau,ada yang clbk,semuanya ada di bus. *hadeh*.***
Bus telah sampai di sebuah perbukitan. Pak Afry dan guru lainnya sibuk meminta nomor hp supir bus itu agar nanti kalo pulang,Bus itu bisa menjemput ketika pulang.Semuanya bersorak gembira melihat pemandangan di bukit itu.
Sejam kemudian,mereka sudah berada di atas bukit. Semuanya menghirup udara. Di bukit itu ada pohon beringin yang kedengarannya angker bagi warga situ. Untung saja SMA Harapan Jaya tidak berkemah di kawasan situ,."Akhirnya kita sampai juga".ucap Risya dengan nada meninggi.
"Sya,gue minta maaf yang kemarin".ucap Anneva sambil tersenyum.
"Iya gapapa elo sih,main dorong aja gue gak tau lo kenapa?kalo lo ada apa apa gue bakal siap jadi temen curhat lo Neev".ucap Risya tegas.
"Iya hahaha maaf,kebawa emosi elo sih alay buanget".ucap Anneva sambil tertawa.
"Lo tidur sekemah sama siapa?".tanya Risya.
"Sama Siska sama Friya".jawab Anneva.
"Gue?".tanya Risya.
"Elo?terserah,mau dikolom jembatan kek mau dalam tanah kek hahaha".ucap Anneva masih dengan tertawa geli.
"Hahaha yaudah gue mau balik kemah dulu pasti Alisya sama Drica ada di sana".ucap Risya lalu pergi.
Anneva tidak lagi mau menyalahkan Risya dengan asal. Karena Risya saja tidak tau siapa itu Dziko. Hah?tidak tau?. Lebih baik Anneva mencari tau dulu apakah Risya dan Dziko ada hubungan?.
Anneva POV'z
Aku ingin mencari tau perasaan Risya itj tertuju pada siapa. Mulai sekarang lah aku akan mencari itu.Aku langsung beranjak ke perkemahan Alisya dan Risya juga Drica. Sesampai ku disana,aku membuka resleting kemah,di dalam ada Risya dan Drica. Entah dimana Alisya.
Lalu aku memanggil Risya.
"Sya!".sahutku dari luar kemah."Itu elo Neev?".tanya Risya dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect Girl
Teen FictionSalah,jika menyukaimu, salah jika terus terusan mengejarmu. tapi itu adalah perjuangan,perjuangan untuk mendapat kamu yang slama ini ku inginkan namun saat aku tau bahwa kau hanya mencintai sahabat ku,aku takkan mengganggumu lagi,selamanya.