15. Problem

17 4 0
                                    


Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai.

--W.S. Gilbert--

*****

Hari ini kami akan kembali ke Indonesia setelah seminggu kami menghabiskan waktu liburan di Seoul.
Mereka mengambil penerbangan pagi. Sebenarnya Lauren masih ingin menghabiskan lebih banyak lagi liburan di Seoul, masih ada seminggu lagi liburannya. Tapi Tante Myra sudah menelfonnya tiada henti menyuruhnya untuk cepat pulang ke Indonesia.

"Gimana udah ga ada yang ketinggalan kan ?" tanya Kak Laura saat memasuki kamar Lauren. "Bismilah ga ada Kak, tinggal berangkat aja." jawab Lauren sambil menunjuk 2 koper besar di dekat tempat tidurnya. "Kamu kaya mau pindahan tau dek, udah koper 2 segede gaban gitu."

"Ngaca kak, kak Laura juga gitu. Lagian ya kak, mumpung di Korea. Biarlah orang anggap kita TKW yang mau pulang kampung, yang penting happy." jawab Lauren sambil berlalu menuju kamar mandi untuk mandi.

*****

"Jadi kita berangkat sekarang ?"

"Ya tentu saja, pesawat akan berangkat 30 menit lagi." Setelah berpamitan pada Paman dan Bibi Park mereka menuju ke loby menunggu Bastian yang sedang mengambil mobil di basmant.

Setelah mobil yang di bawa Bastian tiba, Bastian langsung memasukan 4 koper besar-besar itu ke dalam bagasi mobilnya di bantu oleh Al. "Ya Tuhan, kalian seminggu di Seoul dan kalian membawa 4 koper dengan ukuran besar seperti ini." Bastian berdecak tidak percaya, perempuan oh perempuan rempong sekali kalian.

"Sebenarnya waktu berangkat ke Korea kita cuma bawa 2 koper, terus koper 2 lagi itu koper tambahan yang isinya oleh-oleh." jawab Lauren sambil menyengir lebar. Mereka memasuki mobil Audi hitam Bastian. "Memang oleh-olehnya sebanyak itu sampe dua koper tambahannya ?" tanya Al yang sekarang duduk di sampingnya.

"Kan oleh-olehnya beda, 1 koper oleh-oleh dan juga hasil belanjaan ku dan satu lagi koper kak Laura ga tau isinya apa ya palingan juga sama isinya." Laura tidak menoleh sedikit pun ke arah belakang, ia masih saja asik dengan phonselnya dan tidak memperdulikan Bastian yang sedang memegang setir di sampingnya.

"Kapan main lagi ke Korea ?" Lauren menoleh ke arah Al yang duduk di sampingnya. "Yaelah ini aku juga masih di Korea, lagian ga ada jadwal libur panjang lagi. Masih 6 bulan lagi kalo mau libur." jawab Lauren.

Setelah masuk ajaran baru, ia harus menunggu 6 bulan lagi untuk merasakan libur panjang saat akhir semester 1. Ya kemungkinan ia main lagi ke Korea sedikit. Lagi pula tiket pesawat Korea-indonesia itu ga murah, tabungan ku aja udah menipis banget. Apa lagi nanti kak Laura udah ga kerja lagi. Beh susah kalo mau liburan ke luar negri lagi.

"Tidak ada liburan musim panas, gugur, semi, atau dingin ?" Lauren memukul jidatnya saat mendengar pertannyaan Al. "Sejak kapan Indonesia ada 4 musim, Al Indonesia itu cuman punya 2 musim yaitu Hujan dan kemarau. Dan saat musim itu tiba, ga ada libur-liburan." Bastian tertawa terbahak-bahak saat mendengar jawaban Lauren, Al ini. "Aku tidak yakin kalau kau selalu menjadi murid terbaik di sekolah, sejak kapan Asia Tenggara memiliki 4 musim. Aku meragukan kepintaran mu." ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak.

"Kau tidak bisa meragukan itu, aku memang pintar. Aku hanya tidak terlalu suka dengan pelajaran yang membahas tentang ilmu sosial seperti itu." bantahnya dengan cepat.

Ia malu, tentu saja. Ia mempermalukan dirinya di depan wanita yang sedang ia incar. Tenggelamkan saja dirinya sekarang juga. "Sudahlah kasian Al, jangan kalian ledeki seperti itu." urai Laura saat melihat wajah Al yang sudah memerah, ia pasti sangat malu.

DivericationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang