Chapter 9

59 9 2
                                    

"aaaa. Kok gelap sih."

Shasa tiba-tiba ditutup matanya oleh seseorang tersebut. Memang sangat tiba-tiba dan membuatnya ketakutan.

"Le...pas..in ta..ngan lo," Shasa sangat ketakutan dengan seseorang ini. Dia sangat menyesal telah masuk ke perpus yang sangat sepi ini.

"Kok lo nangis sih," suara yang mengintropeksi dari belakang membuat Shasa tau pelakunya. Seseorang itu juga melepaskan tangannya dari muka Shasa. Shasa langsung saja melihat siapa pelakunya.

"Puas lo bikin gue ketakutan!!" bentak Shasa kepada seseorang tersebut. Ternyata seseorang tersebut adalah Calvin.

"Sorry bukan maksud gue nakutin lo. Gue cuma buat lo terkejut doang," ujar Calvin meminta maaf.

"Terus lo ngapain disini buat macam-macam ya?" ujar Shasa seraya melipat tangannya di dada.

"Enak aja, gue disini ngerjain tugas yang dikasih sama Bu Dwi."

"Bentar-bentar, jadi gue disuruh Bu Dwi kesini cuma bantuin lo. Males gue bantuin lo," Shasa langsung saja pergi tapi pergelangan tangan Shasa dicekal oleh Calvin.

"Lo suka banget ya narik tangan orang."

Tapi hal yang tidak diduga oleh Shasa saat Calvin melepaskan pergelangan tangannya. Dia terpeleset dan hampir terjatuh. Dia tidak merasakan pantatnya mencium lantai perpus ini karena dia menutup matanya.

Saat Shasa membukakan matanya, mata yang sangat indah memasuki penglihatannya. Ternyata pemilik mata yang sangat indah ini adalah Calvin.

"Puas lo ngelihat kegantengan gue," ujar Calvin seraya menaikkan alisnya sebelah.

"Lo yang ngapain nolongin gue. Modusin gue ya, pakai pegang pegang gue lagi."

Bruk
Pantat Shasa menciumi lantai perpus yang dingin ini. Dia sangat tidak mood dengan orang yang berada didepannya.

"Gila lo ya," ujar Shasa seraya berdiri perlahan-lahan.

"Kan lo yang nyuruh gue gak pegang lo," ceplos Calvin.

Sial!
Ucapan Calvin sangatlah benar. Shasa memang menyuruh Calvin untuk tidak membantu agar tidak jatuh. Lebih baik Shasa pergi dari sini. Shasa pun pergi tapi lagi-lagi tangan Shasa dicekal oleh Calvin.

"Bantuin gue ngerjain tugas ya, please."

Calvin meminta bantuan Shasa untuk mengerjakan tugasnya. Dengan memasang raut muka yang sangat butuh bantuan. Shasa pun membantunya.

"Gausah masang muka yang melas kayak gitu. Gue gak mempan ya. Ini cuma rasa belas kasihan buat lo," ujar Shasa langsung menuju ke meja yang di tempati Calvin. Shasa pun mengerjakan yang dikerjakan Calvin.

"Ini tuh salah. Lo bisa gak sih ngerjain tugas ini," ujar Shasa seraya membalikan buku tugas milik Calvin. "Dan lo cuma ngerjain 3 nomor dan itu salah, ck."

"Udah deh lo gausah sombong. Emangnya lo bisa ngerjain tugas yang sulit itu, hm."

Calvin menantang Shasa mengerjakan tugasnya yang sangat sulit. Tapi bagi Shasa soal ini sangatlah mudah.

"Kalau gue bisa ngerjain ini selama 30 menit. Lo traktir gue sama temen gue, gimana?" tantang Shasa balik. Akankah Calvin menerima tantangan dari Shasa? Dia harus menguras uang jajannya untuk mentraktir cewek ini.

"Gimana lo mau gak?  Pasti lo gak mau uang jajan lo terkuras kan," Tanya Shasa menaik turunkan alisnya.

"Oke, tapi waktunya 15 menit."

Wah gila Calvin menantang Shasa dengan waktu 15 menit. Apakah Shasa menerimanya?

"25 menit," Shasa langsung saja menawarkan waktu ke Calvin.

Versus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang