Bangtan House

2.2K 133 4
                                    

Gadis kecil terbangun setelah menjaga kedua adiknya tidur.
Dia keluar dari kamar kedua adiknya. Gadis itu berjalan menuju kamar ibunya.

"Noona.....". Panggil namja yang lebih muda 2 tahun darinya.

"Kau terbangun?". Tanya gadis kecil itu.

"Aku mendengar Eomma merintih, apa donsaeng kita akan lahir? Apa Appa belum pulang?". Tanya anak laki-laki itu.

"Molla...sebaiknya kita ke kamar Eomma". Jawab gadis kecil itu.

Kedua anak itu segera menuju ke kamar Eomma mereka di lantai bawah.

"Eomma....". Panggil mereka setelah tiba di kamar Eommanya.

"Eomma gwenchana?". Tanya anak laki-lakinya.

"Owh, Eomma gwenchana Jin~ie". Jawabnya menenangkan.

"Apa Uri dongsaeng akan lahir Eomma?". Tanya anak perempuannya.

"Eoh....sepertinya iya...bisakah kau menolong Eomma untuk menghubungi Appa?". Pintanya.

Gadis kecil itu menganggukkan kepala, dia segera berlari ke ruang tengah untuk menelpon Appanya.

Ceklekkkk.... suara pintu terbuka.

"Appa.....". Panggil garis kecil itu saat tau siapa yang baru saja memasuki rumah.

"Yuri~ah...kau belum tidur?". Tanya pria itu.

"Eomma sakit, kata Eomma uri dongsaeng akan lahir". Tutur gadis kecil itu.

Mendengar penuturan anak gadisnya, pria itu segera berlari ke kamar istrinya.

"Yeobo....". Panggil pria itu saat memasuki kamar istrinya.

"Yuri Appa...". Jawab istrinya lemah.

Tanpa pikir panjang, pria itu segera menggendong istrinya untuk membawanya ke rumah sakit.

"Yuri~ah, jaga adik-adikmu, Appa akan membawa Eomma ke rumah sakit Arachi. Imo (bibi sekandung) akan segera datang". Pesan pria itu sebelum pergi.

"Noona....". Panggil namja kecil yang sedari tadi mengikuti gadis itu.

"Kajja Jin~ie, kau harus tidur. Noona akan menunggu Imo". Gadis kecil itu mengajak adiknya memasuki rumah.

"Apa Eomma baik-baik saja Noona?" Tanya adik kecilnya saat akan kembali tidur.

"Eomma pasti baik-baik saja, kan ada Appa....". Gadis itu menenangkan.
"Sudah kau harus tidur, jaljayo (selamat tidur) Jin~ie". Gadis itu melangkah keluar dari kamar adiknya.

Gadis itu merosot dan bersandar di balik pintu kamar adiknya.

"Uljima Kim Yeon hwa". Gadis itu berusaha menguatkan dirinya, saat kristal bening mencoba menerobos pertahanannya.

"Yeon hwa, kau belum tidur?". Tanya seorang wanita.

"Imo....". Gadis kecil itu langsung menghambur kepelukan wanita itu.

"Ayo, kau harus tidur". Ajak wanita itu.

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Aku akan menunggu Eomma...". Celetuk gadis kecil itu.

"Kalau sudah begini, siapa yang bisa melarangmu, kau ini sama keras kepalanya dengan Eommamu". Wanita itu mengelus pucuk kepala gadis kecil itu.
"Kajja kita tunggu mereka di ruang tamu". Ajaknya lembut.

Rumah sakit

"Maaf pa...kondisinya tidak memungkinkan untuk keduanya". Seorang dokter membicarakan sesuatu dengan pria paruh baya.

Noona Saranghae - BTS FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang