1

1.5K 117 3
                                    

Seorang gadis cantik mengenakan seragam Senior High School sedang berdiri cantik di halaman sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Yuri, peserta didik dengan nilai kelulusan tertinggi di sekolahnya. Sang adik memberikan buket bunga lili cantik untuk merayakan kelulusan kakaknya.

"Chukae Noona...kau bahkan lulus dengan nilai tertinggi". Adiknya memeberi selamat.

"Jin~ie, gumawo". Senyum Yuri.
"Aish....apa Appa lupa ini hari kelulusanku". Gerutu Yuri.

"Mungkin Appa ada di sekolah Yongi, Noona". Jawab Jin ragu.

"Semoga saja begitu". Yuri mengamini.

"Yeon hwa~ah, Jin~ie....". Sebuah panggilan menyadarkan lamunan.

"Yoona Imo....". Jawab Yeon hwa dan Jin bersamaan.

"Chukae....wah kau benar-benar luar biasa". Puji Yoona.

"Imo....tidak melihat saat Noona menerima penghargaan. Noona sangat cantik". Puji Jin.

"Bahkan saat semua siswa-siswi di dampingi orang tuanya, aku harus di dampingi oleh adik jelekku ini". Gerutu Yuri.

"Noona....aku kan adikmu yang paling tampan...". Rengek Jin.
Yuri memasang wajah ingin muntah.

"Palli....Yongi pasti marah, jika noona kesayangannya belum datang. Apalagi dia hanya di temani Hoseok dan Namjoon". Yoona mengingatkan.

"Appa tidak datang? Ku pikir Appa datang ke sekolah Yongi". Yuri kecewa

Jin pov

Ku lihat Noona memasang wajah kecewa untuk kesekian kalinya. Appa tidak pernah hadir di hari kelulusan kami. Yoona Imo lah sellu hadir di kelulusan kami. Noona tak pernah memikirkan jika Appa tak hadir di hari kelulusannya yang dia inginkan adalah Appa datang ke hari kelulusan adik-adiknya. Jika di tanya jawaban selalu klasik.
"Mianhe....Appa hari ini ad rapat penting".
Atau.
"Mianhe .... Appa harus bertemu klien penting perusahaan".

Dan kali ini Appa mengatakan kalo sedang ada proyek besar. Noona sekali lagi kecewa bagaimana tidak teman sebayanya di High School di temani oleh keluarga mereka dan merayakan kelulusan mereka dan lagi-lagi dia kecewa Appa tidak datang bahkan di hari kelulusan adikku Yongi.

"Imo.....kita langsung ke sekolah Yongiku". Putus Noona.
Tak membuang waktu kami segera menaiki mobil Imo menuju sekolah adikku.

15 menit kami tempuh dengan penuh kekecewaan pada Appa terutama Noonaku. Beruntunglah kami datang tepat waktu acara kelulusan Yongi mundur 10 menit dari jadwal yang di tetapkan, sehingga kami mendapat kesempatan untuk melihat prosesi kelulusan Yongi.

SKIP

Yongi tersenyum manis saat mendapat hadiah bunga dari Noonaku. Atau lebih tepatnya bunga pemberianku untuk Noona dan sekarang pindah tangan di tangan adikku.

"Aigo...urri Suga sangat manis". Noona gemas.
Tak bisa ku pungkiri senyum adik pertamaku kali ini terlihat sangat manis.

"Suga....". Yongi binggung mendengar panggilan itu.

"Itu panggilan kesayanga dari Eomma .. Yon". Jelas Noona. Yongi tersenyum sendu.

"Aku rindu Eomma". Cicit Hoseok.

"Nado...". Imbuh Namjoon.

"Kita akan mengunjungi Eomma hari ini". Putus Noona.
"Kita jemput Triple dulu". Lanjutnya.

"Aku juga ingin beli bunga kesukaaan Eomma dulu". Timpal Yoongi.

"Eomma suka lili putih...

"Hyung...kau tak berpikir memberikan bunga pemberian Noona untuk Eomma kan?". Selidik Yoongi.

"Hehehe....sebenarnya itu...

"Arasseo....ini pasti bunga pemberianmu untuk kelulusan Noona, dan Noona malah memberikan bunga ini untukku. Benarkan....". Analisis Yoongi tepat sasaran.

"Hehehehe....mianhe saeng, Noona tak sempat membeli bunga, karena terburu-buru ingin ke sekolahmu". Jawab Noona.

"Gwenchana Noona...kehadiranmu di sini adalah hadiah terindah untukku". Yoongi tulus.

"Jinja....huft....padahal aku sudah memesan mixtape baru untuk hadiahmu. Sepertinya aku harus segera menelpon untuk membatalkan pesananku". Noona pura-pura kecewa.

Noonaku ini memang suka sekali menjahili adik dinginku ini.

"Andwe.....". Cegah Yoongi, saat melihat Noona mengmbil ponselnya.

"Mwoya...bukankah kehadiranku adalah hadiah terindahmu?". Noona mengangkat alisnya.

"Mixtape aku menyukainya...itu kado terindah...". Jawab Yongi.

"Jadi Mixtape lebih penting dariku?". Noona pura-pura kecewa.

"A....aniya.....Aish...". Rajuk Yongi.

"Hahahaha......aigo urri Suga merajuk". Tawa Noona pecah.

"Wuah...Hyung ...kau sangat menggemaskan". Imbuh Namjoon.

"Hyung....aku tak pernah melihatmu merajuk seperti ini". Timpal Hoseok.

"Kau tau Yoongi~ah aku dan Noona bahkan hampir lupa kapan terakhir kali kau merajuk seperti ini". Imbuh ku.

Aku melihat bintang sendu di mata adikku. Aku menyesal setelah mengatakan hal itu. Seharusnya aku ingat penyebab adikku berubah menjadi sedingin es. Kematian Eomma dan perubahan sikap Appa lah menyebab perubahan sikapnya.

"Aku rindu Eomma". Lirih Yoongi.

"Kita semua merindukannya Suga~ah. Kita jemput ketiga adik kita...lalu dilanjut ke tempat Eomma". Noona menenangkan.

"Noona... Kenapa memanggil Yoongi hyung dengan nama Suga?". Tanya Hoseok polos.

"Bukankah sikap merajuknya tadi sangat manis?". Ujar Noona.

"Suga Hyung itu benar-benar nama yang keren...". Celetuk Namjoon.

"Jadi keponakanku-keponakanku yang manis kapan kalian akan berangkat. Jam jemput maknae line kalian hampir lewat. Belum lagi kalian akan menemui Eomma kalian. Jadi sebaikny kita segera berangkat". Potong Yoona Imo.

"Mian....Imo". Jawab kami bersamaan.

Kami bahkan melupakan bahwa ada Imo di dekat kami. Untung tunangan Imo datang ke kelulusan Yoongi. Atau lebih tepatnya menggatikan Imo menjaga Hoseok dan Namjoon, sementara Imo ke kelulusan Yuri Noona. Tanpa babalibu kami berlima segera ke sekolah ketiga maknae kami. Ahh...ya hampir lupa Jimin dan Taehyung masuk sekolah terlambat dua tahun di bawah Hoseok dan Namjoon. Hal ini di karenakan Tehyung yang ngotot ingin masuk sekolah bersama Kookie dan Jimin yang tidak mau sekolah jika tidak dengan Taehyung kembarannya, padahal saat itu umur Kookie masih belum cukup untuk masuk ke sekolah. Jadilah mereka harus menunggu usia Kookie cukup untuk masuk sekolah.

JIN POV END











Tbc

Jangan lupa vote dan comentnya yah....

Lanjut atau unpub

Noona Saranghae - BTS FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang