HURT

1.4K 186 16
                                    

Chapter 11

-hurt-

Hoseok membuka matanya saat dirasa pipinya terasa sakit dan nyeri. Seseorang berdiri sedikit jauh didepannya tapi Ia tak bisa melihat dengan jelas karena cahaya yang tak begitu terang disana. Hanya satu lampu yang tergantung diatasnya yang dapat menyinari tempatnya berada sekarang itupun tak terlalu terang.

Hoseok baru menyadari jika kedua tangannya diikat keatas dengan posisinya yang berdiri dan kedua kakinya juga masing-masing dirantai.
Yang lebih membuatnya terkejut adalah ia hanya mengenakan celana pendek hitam sepaha. Hoseok dapat merasakan dingin malam menerpa tubuhnya.

"Nugu?" Ucap hoseok. Seseorang itu berjalan mendekat kearahnya. Walaupun cahaya yang remang-remang, hoseok dapat mengenali orang yang ada didepannya tersebut.

"Jimin, syukurlah kau ada disini. Tolong lepaskan aku sebelum orang-orang itu datang kemari" jimin hanya tersenyum sambil melipat kedua tangannya didada.

Plak

Jimin menampar pipi hoseok dengan keras dan membuat pipi yang tadinya sakit terasa semakin sakit dan memerah. Hoseok memandang jimin tak percaya, apa yang baru saja terjadi?.

"Tch Sadarlah, aku bukan temanmu" ucap jimin memandang hoseok remeh.

"Apa kau yang melakukan ini semua" tanya hoseok sedikit ragu.

"Menurutmu, apa aku akan diam saja ketika orang yang aku cintai direbut oleh orang lain"

Plak

Hoseok menutup matanya menahan sakit akibat benda panjang seperti tali yang dipukulkan jimin ditubuhnya yang menyebabkan tanda merah panjang melintang didadanya.

"Jimin-a hentikan. Tak ada gunanya Kau melakukan hal seperti ini padaku"

Plak

Jimin kembali memukulkan benda itu ditubuh hoseok membuat hoseok semakin mengeratkan pegangannya ditali yang mengikat tangannya.

"Aku hanya ingin kau merasakan sakit yang aku rasakan walaupun ini tak sesakit hati ku sekarang" jimin menepuk tepat dihatinya.

Plak

Jimin kembali memukulkannya ditubuh hoseok. Namun hoseok tak berteriak sama sekali, ia menahan suaranya dengan menggigit bibirnya kuat.

"Aku tahu kau sakit hati, tapi percayalah semuanya akan berakhir bahagia jika kau mau berusaha dan menahannya sampai saatnya tiba" ucap hoseok susah payah karena rasa sakit ditubuhnya.

"Berani sekali kau menasihatiku. Kau tak tahu kan, sudah sangat lama aku berjuang untuk mendapatkan hati jungkook kembali. Namun apa!, dia lebih memilih namja murahan sepertimu yang baru ia kenal dibanding aku, aku yang sudah lama berada disisinya hiks..." satu air mata berhasil lolos dimata jimin.

"Wae?" Jimin menangis didepan hoseok, ia menundukkan kepalanya. Hoseok yang melihatnya merasa kasihan pada jimin, pasti sakit sekali ditolak beberapa kali oleh orang yang paling dia cintai. Jimin bersusah payah untuk mendapatkan jungkook sementara dirinya dengan teganya mengaku sebagai namjachingu jungkook yang pada dasarnya mereka hanya berpura-pura. Apa ia harus mengatakan yang sebenarnya pada jimin.

"Ini semua karena KAU!" Jimin mengangkat kepalanya dengan tatapan marah yang sangat kentara. Jimin bersiap mencambuk hoseok lagi.

Plak

Plak

Plak

"Jimin-a chak....akh" hoseok tak bisa lagi menahan teriakannya ketika jimin mencambuknya beberapa kali dengan brutal.

HURT(Taeseok) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang