HURT

1.1K 156 19
                                    

Chapter 19

-hurt-

Malam pun tiba, Hoseok dan taehyung memutuskan untuk beristirahat dibangku halte. Taehyung sudah lebih dulu terlelap beberapa menit yang lalu. Sedang hoseok yang masih terjaga duduk didekat taehyung dengan kantong plastik yang berisi beberapa minuman dan makanan disampingnya.

Hoseok kemudian melepaskan almamaternya dan menyelimutkannya ditubuh taehyung.

"Mianhae tae-a. Kau pasti sangat lelah  dan itu karena aku" ucap hoseok menatap wajah lelah itu.

"Kenapa kau mau menderita seperti ini? Kenapa kau mau melawan eommamu demi aku? Apa karena kau begitu mencintaiku?" Tanya hoseok sambil membenarkan poni yang menutupi mata taehyung.

"Gomawo tae" ucap hoseok tersenyum.

Sementara itu dari kejauhan terlihat seorang yeoja yang berada didalam mobil dengan memegang stir mobilnya begitu erat. Ia sedari tadi terus memerhatikan kedua namja yang berada dihalte tersebut.

"Kasihan tae oppa" ucap yeoja itu.

"Ini semua karena namja gay itu" ucap yeoja itu marah saat pandangannya tertuju pada hoseok.

"Yeon eomma tenang saja, aku janji akan membawa tae oppa kembali pada kita" ucap yeoja itu bertekad dan melajukan mobilnya pergi.

-

-

-

-hurt-

Jimin membuka matanya. Ia menatap sekelilingnya dan terkejut mengetahui hyungnya berada didekatnya.

"Hyung? Mana jungkook?" Tanya jimin mendudukkan tubuhnya.

"Pergi, kenapa kau keras kepala sekali sih" ucap sang hyung kesal. Jimin menundukkan wajahnya sedih.

"Oh ayolah Jangan menunjukkan wajah sedih itu lagi" ucap sang hyung.

"Baiklah hyung menyerah, kau bisa berbuat semaumu. Tapi jangan sedih atau bunuh diri jika kau kalah pada akhirnya" ucap sang hyung melangkah pergi.

"Aku tak akan kalah hyung?" Ucap jimin menatap tajam kedepan.

-

-

-

-hurt-

Taehyung mengerjap-ngerjapkan matanya bagun. Ia mendudukkan tubuhnya yang tadi berbaring. Ia mengambil almamater yang tadi menyelimuti tubuhnya.

"Kenapa kau melepaskan almamatermu padaku. Kau tak kedinginan?" Tanya taehyung sambil memasangkan kembali almamater itu ditubuh hoseok.

"Ani, aku sama sekali tak kedinginan" ucap hoseok padahal bibir dan tubuh menunjukkan sebaliknya.

"Lain kali jangan melakukannya. Kau bisa sakit" ucap taehyung menempelkan tangannya didahi hoseok memastikan suhu tubuh namja manis itu. Ternyata hoseok baik-baik saja.

"Kau tak tidur?" Tanya taehyung pada hoseok disampingnya.

"Sudah, ini makanlah" ucap hoseok menyerahkan sebuah roti dan sebotol air putih pada taehyung.

"Kau?" Tanya taehyung.

"Aku sudah makan. Makanlah agar tenagamu pulih" ucap hoseok tersenyum.

Taehyung langsung memakan roti itu dengan lahap dan meneguk minuman botol itu hingga habis. Hoseok hanya tersenyum melihatnya.

"Tae, bagaimana kalau kita menginap dirumah jungkook" ucap hoseok hati-hati.

"Kau tak ingat apa yang telah jungkook lakukan padamu tadi? Kau mau membuatku cemburu? Atau kau sengaja mengajakku kerumah jungkook agar kau bisa berduaan dengan jungkook lalu kau mengabaikanku karena sudah tak punya apa-apa,begitu" ungkap taehyung terengah-engah karena marah tentang usulan hoseok tersebut.

HURT(Taeseok) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang