Aku sampai di korea sore dini hari dan bandara Incheon cukup ramai dengan orang yang datang dan pergi dari kota ini. Aku dan thasya masih menarik koper dan menggendong tas ranselku, aku melihat jhope oppa, ia. Aku menelfonnya, aku ingin berkunjung ke tempat ini hyun jae
Aku sekarang sedang duduk di hadapan hyun jae, dengan wajah lesu.
"Kau kenapa?" tanya hyun jae
"Maafkan aku, aku tidak bisa mengeluarkan mu dari tempat terkutuk ini." ucapku
"Ahh~ wae.. Aku tetap baik baik saja sampai sekarang" hyun jae tersenyum
"Benarkah? Apa aku lebih baik disini? Setidaknya bersamamu" ucapku menunduk
"Ahh wae... Kau pasti ada masalah, ku dengar dari jhope kau sedang study tour. Kau sudah pulang?" tanya hyun jae dan aku mengangguk
Hyun jae menarik tanganku dan menggenggamnya. Dia mencoba untuk menyemangatiku sambil tersenyum.
'Kau harus kuat apa pun masalah mu,aku mungkin tidak tau tapi, terimakasih dan maafkan aku'
"Kau harus istirahat dirumah, jangan habiskan waktumu hanya untuk mengunjungiku" titah hyun jae dan aku mengangguk.
"Pulanglah" titahnya dan aku bangkit dari tempat duduk dan keluar thasya dan jhope menunggu ku.
"Ayo" ucapku malas dan langsung berjalan mendahului jhope dan thasya dan masuk ke dalam mobil milik jhope tanpa ijin.
Aku sampai dirumah, malam ini aku sangat ingin tidur aku sedang tidak enak body, terasa sakit semua persendianku hingga berubah menjadi warna ungu ke hijauan di area kakiku
"Terimakasih sudah mengantarku, thasya kau berhati hati eoh" ucapku dari luar mobil jhope
Aku masuk kedalam rumah dan kedua orang tuaku sedang duduk di depan televisi dan juga hyun dae.
"Eomma~ appa~" suara ku bergetar memanggil nama mereka dan mereka langsung menghampiriku
"Sayang... Kenapa kau sudah pulang? Bukankah masih ada 1 hari kau pergi?" tanya eomma
"Aku lelah, aku ingin pulang lebih cepat" ucapku menyembunyikan yang terjadi
"Oh... Kalau begitu bersihkan tubuhmu, eomma akan buatkan makan malam eoh" eomma langsung pergi kedapur
Appa membawakan koperku ke kamar aku merapihkan isi di koperku, appa masih melihat kegiatanku di kamarku yang terus mondar mandir di ruangan kotak itu.
"Sayang, duduklah" titah appa dan aku menurut
Hyun dae melihat kami
"Hyun dae? Bisa kau bantu immo di dapur?" ucap ayahku dan hyun dae memgangguk dan langsung pergi."Kau ada masalah? Dengan jungkook?" tanya appa
"Dia menyakiti perasaan ku" ucapku kembali meneteskan air mata lagi sambil menunduk
"Apa kau ingin appa memukulnya? Karna menyakiti putri kesayangan appa?" ucap appa, aku memeluk appa dengan sigap. Sangat hangat.
"Aku tidak akan berhubungan lagi dengannya dan lupakan saja ini" ucapku yang sok tegar
"Baiklah, putri appa cantik dan sangat kuat" appa menepuk punggungku
Tuan bae keluar dan menutup pintu kamarku, lagi lagi aku menangis dalam diam.
"Ah jebal, berhentilah mengeluarkan air mata ini. Ini sia sia dan membuat ku lelah" ucapku sambil menepuk dadaku yang sesak karna terlintas bayangan kejadian jungkook dan eunha"Mereka benar benar tak menganggapku ada" ucapku memgumpat
Setelah aku mandi aku tidak turun dan aku merebahkan tubuh di kasur besarku dan menutup tubuhku dengan selimut tebal. Kepalaku terasa pusing setelah menangis seharian ini, belum lagi ditambah bahwa memang aku tidak dalam keadaan baik.