Terlalu Bodoh

122 29 12
                                    

"nih gue balikin.. Gusti"jawabnya ketus dan kemudian Tata pergi tanpa mengucap terimakasih. Gusti hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

*****

Di Kantin

"Wiih, gila lu Ta. Berani banget bolos pelajarannya Bu Ida. Padahal kan elo habis di hukum sama Bu Ida," ucap Rakha.

"Iya deh, gila. Ntar dipanggil lagi bokap lu," tambah Dutha.

"Siapa?" jawab Tata

"ya elu lah, siape lagi?" ujar Dirga ketus.

"yang peduli :p" jawab Tata dengan entengnya sambil menjulurkan lidah mengejek Dirga.

"serah lu dah," jawab Dirga yang diketawakan oleh ke-3 temannya itu. Yep, Tata memang mempunyai banyak sekali teman cowok; bahkan hampir semua temannya cowok. Tapi, Rakha, Dirga, dan Dutha lah yang paling dekat dengan Tata. Disekolah ataupun di luar sekolah, mungkin mereka akan selalu bersama.

Dutha:"Eh, Ta! Tau ga sih?"

Tata:"Kaga, bege lu,"

Dutha:"Beneran, ah cubluk,"

Tata:"Dapa? Pasti lo mau cerita soal gebetan lo itu, ya? emm, Maretta ya?"

Dutha:"Bukan -_- kelas kita kedatengan murid baru, tuh. Ganteng lagi, kan gue jadi ada saingannya. Tai lah,"

Tata:"Masa?"

Dutha:" iyeeeee,"

Tata:"Masa Bodo. Haha"

memang dari antara mereka bertiga, Dutha dan Dirga adalah anak yang paling khawatir soal ketampanan atau urusan soal pacaran, berbeda dengan Rakha yang memang sangat tenang.

Rakha:"tapi bener loh, Ta. Dia ganteng."

Tata:"but, wait. Rakha, lo masih suka sama cewek kan?"

Rakha:"Iya lah! yakali gue demen sama cowok, ewh"

Dirga:"Sabar, Ka. Kaga peka nih, si Tata"

Rakha:"Maksud gue tuh gebet dia dong, jadiin dia pacar lo!"

Tata tidak menanggapi ocehan mereka, Ia hanya memutar matanya sambil meminum sebotol air mineralnya. Tata memutar bola matanya kekanan dan kekiri *Asekkk :v*

Tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang di sudut Kantin, matanya berwarna cokelat terang, rambutnya acak-acakan, tapi sangat tampan. Tanpa disadari, Ia termangu-mangu melihat laki-laki itu. Ia tampak seperti anak baik-baik. Ia adalah laki-laki yang sama, yang menolongnya tadi pagi saat Ia hampir pingsan.

Beberapa saat kemudian, Tata tersadar dari lamunannya setelah melihat Gusti dikerubungi banyak sekali siswi yang sedang di kantin itu juga. Beberapa dari mereka hanya menanyakan namanya, dan ada juga yang duduk disebelahnya. Tetapi Ia sama sekali tidak menggubris mereka, bahkan ia hanya terfokus pada layar ponselnya. Kemudian ia menyisir rambutnya dengan tangan dan betapa cool nya dia. (Andaikan disekolah gue juga ada yang model beginian :3)

3 detik berikutnya, Gusti merasa sedikit kaku pada lehernya. Ia menggerakkan lehernya kekiri dan ketika ia menggerakkan lehernya kekanan, mata Gusti menatap bingung dengan sepasang mata seorang perempuan yang pernah Ia lihat sebelumnya. Kemudian, Gusti mengedipkan matanya dua kali untuk menyadarkan Tata. Betapa kagetnya Tata menyadari bahwa sepasang matanya bertemu dengan sepasang mata cokelat yang indah itu; bahkan Ia mendapat dua kedipan. Tanpa sengaja Ia menjatuhkan botol air yang digenggamnya itu.

Airnya tumpah dan seperti orang tolol, ia hanya memandang tumpahan air itu. 'untung ga kena baju gue' batinnya. "Kenapa sih, Ta?" ucap Dirga. Aku memandang Dirga kemudian hanya menggeleng. "Sarabbb," tambahnya sambil memukul kepala Tata. "Sakit curut!".Pertengkaran Tata dan Dirga terhenti setelah mendengar "nah, itu orangnya, Ta!" ucap Rakha pelan sambil mengangkat dagunya mengarah kepada Gusti. Tata meliriknya sedikit, hanya sedikit bahkan bisa dibilang Tata tidak melihat wajah Gusti. "Lumayan," jawab Tata dengan nada santai.

Bel tanda masuk berbunyi dan mereka ber-4 berjalan dengan santai masuk ke kelas, padahal siswadan siswi lainnya berlarian agar ceat sampai di kelas. Selama perjalanan, bahkan mereka masih menghabiskan sisa makanan mereka, sambil jalan. "Kalian bertiga duluan aja deh ke kelasnya, gue mau ke rooftop bentar," ucap Tata. "Tapi, ini pelajaran IP-" ucapan Dirga lagi-lagi terpotong karena Tata sudah lari menjauh. "PA," sambung Dirga.

*****

"Thanks, Dad. Rooftop emang terbaik," kata Tata sambil mengeluarkan rokok elektrik; vapor. Ia menyalakan, menghirup, dan mengeluarkan asapnya seolah-olah semua masalahnya hilang. Ia mengambil ipod nya, memasangkan headset dan mulai memutar playlist yang Ia beri nama 'Playlist Tata'. Ia memejamkan matanya, entah ada angin apa, Ia tertidur.

Ia terlalu lelah dengan semua kenyataan yang harusnya tidak Ia terima. Ia selalu menyembunyikan perasaannya; apapun itu. Jauh dari seorang Ibu, dan besar oleh asuhan seorang pembantu. Mungkin orang biasa tidak akan sanggup menahan penderitaan sepertimu tetapi, jika kau bisa menahan semua penderitaan yang terjadi di dalam hidupmu, berarti kau adalah orang yang hebat.

*****

"Seeee lamatt siiaanngg, nak-anak,"

"seeee lamat siiaanngg, bu-ibu,"

"Udah, jangan becande ye. Tu anak kemane lagi? Dirga? Rakha? Dutha?"

"Gatau, Bu. Kekamar mandi kali." Bu Arum hanya berdehem kemudian Ia menuju ke tempat duduknya.

"Permisi, Bu" ucap seseorang dari depan pintu.

"Monggo, cah bagus. Murid baru ya? Kenalin saya wali kelas kamu,"

"Iya, Bu. Saya baru aja dari ruang BK, maaf terlambat,"

"Iya, ndakpapa. Kamu duduk di samping kursi kosong yang ada warna abu-abu itu, ya"

Gusti menganggukkan kepalanya dan duduk disamping kursi kosong yang penuh dengan coretan bertuliskan "INI KURSI SAMA MEJA PUNYA TATA", "DUDUK DISINI MATI", "AWAS TATA GALAK", "INI MEJA KURSI GUE". Gusti tertawa dengan keras membaca tulisan tidak bermutu itu kemudian suasana kelas menjadi hening dan semua menoleh kepadanya. "kenapa ketawa?" tanya Bu Arum. "Gapapa, Bu. Maaf," ucap Gusti yang masih menahan tawanya.

YEPPP, INI PART 2 NYA GAISSS
KEEP READING YHA!!
AYO DONG TINGGALIN JEJAK KALIAN BERUPA VOTE DAN COMMENT HARGAIN AUTHORNYA JUGA :")

BUAT YANG UDAH BACA DAN VOMENT, KEEP READING DAN SELALU BERIKAN VOTE KALIAN YASH. ILY 💕




GUSTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang