Pertemuan Kembali

59 10 0
                                    

Ia membukanya dengan santai dan kemudian ia terkejut karena disitu Gusti juga me-screenshot wajah Tata yang memang sedang cantik dengan caption "gut nite lil mosta 👻💕" setelah melihatnya, Tata senyum-senyum sendiri sambil me-screenshot juga storynya Gusti. "Gue mau tidur biar besok ga telat, pasang alarm jam 5 deh biar bisa ketemu Gusti lebih awal!"ucapnya saat itu. Dan ia tertidur pada pukul 03.53 wib.

*****

"Mampus deh telat,"ucap Tata sambil berlari menuju kelasnya. Yap, dia terbangun pada pukul 08.25 dan berangkat ke sekolah pada pukul 08.55. Kemudian ia berlari sekencang-kencangnya agar cepat sampai ke kelas. Dukkk.. tubuhnya Tata menubruk tubuh seseorang. "Terlambat, ya? Hm,"ucapnya. Tata tidak melihat kewajah orang itu karena beberapa barang yang ia bawa terjatuh dan berkata,"Siapa sih lo? Gue buru-buru nih!". Saya guru BK yang baru, kamu terlambat 'kan? Sini ikut saya"ucap orang itu dan segera menarik tangan Tata. Tata yang belum sempat melihat wajah orang itu pun mengelak, namun pegangan tangan itu terlalu kuat. Dan Tata hanya bisa melihat punggungnya.

Setelah sampai di Ruang BK, akhirnya Tata bisa melihat wajah orang itu. "Ganteng banget sih pak,"kata Tata sambil menggerutu. "Kamu tadi bilang apa?" tanya guru BK yang baru itu. "Lupakan,"jawab Tata. Kemudian ia menyuruh Tata untuk menulis pelanggaran di sebuah buku khusus yang mencatat setiap pelanggaran yang dilakukan siswa.

"Kamu ini niat sekolah engga sih?!" tanyanya karena ia melihat begitu banyak pelanggaran yang dibuat Tata.

"Dulu saya ganiat sekolah pak,"

"Kenapa memangnya?"

"Tapi setelah bapak jadi guru saya, saya jadi semangat sekolah pak!"

"Saya ga suka ya kalo kamu bercanda gini,"

"Bapak namanya sapa? Nomer HP dong pak, id line juga boleh, follow ig saya pak!"

"Nama saya Rio, Oxario Dewantoro. Udah,"

"Bapak umurnya berapa? Pasti gapunya sosmed nih,"

"Kepo banget sih dek, eh nak. Saya gapunya sosmed,"

"Kalo saya liat muka bapak kaya baru 19 tahun ya?"

"Iya,"

"Masa sih? Jangan panggil nak dong. Panggil Tata aja. Panggil sayang juga boleh,"

"Kamu minta saya hukum apa gimana sih?"

"Hukum aja, bang. Kalo abang yang hukum dedek mau kok!"

"Jangan panggil abang kalo lagi di sekolah, tetep panggil sewajarnya. Sekarang balik ke kelas sana!"

"Siap bosque,"kemudian Tata berjalan menuju kelasnya.

*****

Tata berjalan menuju kelas tetapi setelah sampai di kelas, Tata malah berbalik arah menuju ke ruang musik yang terletak diujung lorong dekat kelasnya. Pintunya tidak dikunci. Tata menggeser pintunya, kemudian Ia masuk dan menutup kembali pintunya. Dia mendekati sebuah piano klasik, kemudian memainkannya dan bernyanyi sesukanya untuk mencurahkan semua perasaannya; tidak ada yang dengar karena itu ruangan kedap suara.

"Kok masih disini? Tadi kan saya bilang masuk ke kelas,"ucap seseorang dari balik pintu. Tata mendengar perkataan itu, tetapi tidak menanggappinya sama sekali dan masih tetap terfokus kepada pianonya. "Mau saya temenin?," tanya Rio. Tata menghentikan jarinya yang sedang menari diatas piano dan mengalihkan pandangannya kepada Rio untuk beberapa saat kemudian ia kembali terfokus kepada pianonya. Tata memejamkan matanya dan mulai bermain piano lagi. Ia tidak menghiraukan apapun yang ada di dalam ruangan itu.

Kemudian Tata mendengar suara lain, bukan melodi dari permainan piano yang sedang Ia mainkan. Tata membuka matanya dan menemukan Rio berada disampingnya memainkan piano itu juga. Kemudian Tata menghentikan permainannya.

GUSTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang