"Mau kemana Gus? Udah malem,"
"Bukan urusan kak Rio,"
*****
"Ify, mau ikut mama anterin kue ke rumahnya Tante Diany?"ucap Fera, Mamanya Ify sambil menyiapkan kue itu. "Boleh, ma. Ify lagi gabut juga,"jawab Ify. Ia segera ganti baju, berdandan tipis dan segera memasuki mobilnya.
Ting..tong..ting..tong.. beberapa saat kemudian seseorang menyahut dari dalam.
"Iya sebentar,"
Suara laki-laki? Kaya kenal? Batin Ify."Diany nya ada, mas?"
"Eh, tante Fera!" Ucapnya sambil memeluk Fera.
"Lama engga ketemu sekarang udah gede ya kamu,"
"Tante bisa aja; oh iya itu dibelakang tante siapa?"
"Oh ini anak tante, kenalin"
Kemudian Ify melangkah maju. Ia menundukkan kepalanya sambil menjulurkan tangannya.
"Ify," ucapnya lihir.
"Siapa?"
"IFYYY!" ucapnya sedikit berteriak.
"Hahaha. Iya udah kenal, gausah malu gitu lah fy,"
"Eh, i..iya"ucap Ify malu-malu.
"Sini Tan, Fy, masuk dulu yuk? Mama baru keluar tadi, mungkin sebentar lagi pulang,"
Ify dan Mama Fera masuk dan kemudian duduk di ruang tamu.
-
"Fera!"ucap seseorang yang baru saja membuka pintu, Diany.
"Diany! Kangen banget" jawab Fera. Mereka berpelukan dan berbincang-bincang sembari melepas rindu setelah beberapa lama tidak bertemu."Ify kok bisa kenal sama Dutha?"tanya Diany.
"Kita satu sekolah.." ucap mereka bersamaan. Fera dan Diany yang ada disitu tertawa dan mereka berdua hanya tersipu malu.
"Cocok,"bisik Diany kepada Fera.
Suasana antara Dutha dan Ify pun menjadi canggung.
"Dutha, buatin minum buat Tante Fera sama Ify sana,"ucap Diany.
"Iya ma,"
"Dutha-" tiba-tiba Ify menghentikan bicaranya.
"Kenapa fy?"tanya Dutha.
"I..ikut--"ucapnya malu.
Dutha menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil mengiyakan dan disusul Ify segera menuju ke dapur. Sedangkan Fera dan Diany masih saja berbincang-bincang.
-
Di Dapur"Fy, ambilin es di kulkas itu. Tolong,"
"Ah, oke,"
"Jadi-"ucap Dutha menggantung.
"Jadi apa?"
"Ga jadi deh,"
"Gimana sih, nanggung banget,"
"Sorry sorry," ucap Dutha sambil tertawa kecil.
"Gue boleh minta ID Line ga?"tanya Dutha.
"Hah? Oh boleh," jawab Ify sedikit ragu dan akhirnya memberikan ID Line nya.
"Kalo gue ngechat dibales ya fy?"
"I.. iyahh"
Tring.. bunyi notifikasi line muncul pada handphone Ify.
Dutha Ganteng: "Fy, lo lagi dimana, sih?"
Ify yang sedang membaca itu tidak membalasnya dan malah memukul lengan Dutha sambil tertawa. "Lo goblok apa gimana sih?"ucap Ify sambil tertawa. Dutha yang sedang dipukuli (meskipun rasanya tidak sakit) malah berkata:"Ini gamau dibales Fy?"dan Ify berkata:"iya nanti dibales tapi kalo gue udah pergi ya,". Ya begitu lah kejadian aneh antara dua orang goblok.
Kemudian mereka mengantarkan minuman ke meja mama-mama yang sedang berbincang itu.
"Lama banget sih, malah pada main main," ucap diany kesal. Dutha dan Ify pun hanya tertawa."Fy, ikut gue ke kamar gue yuk?"
"Ngapain?!"
"Elah, ga bakal macem macem"
"Iya deh,"
Akhirnya, mereka berdua naik ke lantai atas. Dutha berjalan duluan karena sebagai petunjuk arah.
"Woahhh," ucap Ify kagum.
"Sa ae lu cubluk,"
"Kita main Most Wanted aja,"
"Emang bisa lo?,"
"Gimana kalo kita battle aja?"
"Siapa takut,"ucap Dutha penuh keyakinan.
"Ga nyangka gue ternyata elo gamers juga!"ucap Dutha di sela-sela pertandingan.
"Oh, iya ini temen gue kalo di rumah,"
"Suka anime juga?"
"Iya suka!"
"Habis ini kita nonton kuy!"
"Boleh juga, gue masih pengen disini nih,"
"Anjing gue kalah!"ucap Dutha penuh penyesalan.
"See? Gue udah pro," ucap Ify berlagak sok pro.
"Udah ah nonton aja, gue udah download banyak banget nih. Lo mau nonton yang genre apa?"
"Nonton Tokyo Ghoul/Boku no Pico/hentai/echi?"
"Kita nonton apa aja deh gapapa, dasar si Dutha,"
Alhasil mereka menonton film Tokyo Ghoul(anime). Saat sedang asyik nonton, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar Dutha.
"Ify, ayo pulang," ajak Fera
"Yah mama, nanti aja pulang nya. Ify masih mau nonton nih,"
"Iya tante pulangnya nanti aja. Kalo enggak, biar Dutha yang anterin Ify pulang."jawab Dutha seakan pejantan tangguh.
"Beneran?"tanya Fera kurang yakin.
"Iya tante!"jawab Dutha penuh keyakinan
"Yaudah deh boleh, tapi hati-hati."
"Siap,"jawab mereka bersama."Ah, akhirnya gaada pengganggu,"
"Kita beli snack dulu aja deh, garing kan kalo ga ngemil"
"Lo engga takut gendut?"
"Enggak, biarin aja"
Dutha yang sedikit kaget mendengar jawaban Ify akhirnya tersadar. Kemudian mereka menuju Indo*mart untuk sekedar membeli makanan ringan dan satu wadah es krim untuk dimakan selama menonton film. Terlebih ini sabtu malam(bukan malam minggu!).Setelah sampai di rumah, mereka segera menyiapkan apa yang mereka butuh kan selama menonton film itu.
"Sini duduk di sebelah gue fy" ucap Dutha dan ify segera duduk disitu. Namun, beberapa saat kemudian Dutha berkata,"Lo pause bentar deh fy, gue kebelet pipis" dan Ify menurut saja. Ify menunggu Dutha sambil memakan beberapa snack yang mereka beli tadi.
"Eh bajak hpnya Dutha ah,"
Mungkin kalian sebagai readers wanita tau apa yang akan dia lakukan. Nah, Ify membuka kamera dari handphone Dutha dan mengaambil beberapa pose selfie wajahya. "Lumayan cantik juga, hihi"ucap Ify memuji dirinya sendiri. Meskipun Ify memakai kacamata dan sedikit cupu, tapi ia mulai bertekad untuk merubah penampilannya.
-
"Bi, aku minta tolong, nanti ambil foto aku sama cewek itu pas lagi nonton film. Tapi jangan sampe ketauan loh!"
"Siap den, bibi sudah propesional"
"Profesional bi,"
"Iya den itu maksudnya."
"Yaudah saya duluan, kerja nya yang bener!"
"Oke den bagus,"
-
"Fy, sorry nunggu lama"
"Oh iya gapapa, lanjut yuk!"
Akhirnya mereka berdua melanjutkan nonton film nya. Dutha yang sedang fokus menonton film tiba tiba menjadi kaget karena di bahu kirinya seperti kejatuhan sesuatu. Ia melirik ke arah Ify yang sudah tertidur di bahu kirinya."Ambil hp ah, gue foto!" Ucap Dutha sambil mencari hp nya. Saat membuka lockscreennya, ia terkejut karena ada foto Ify yang sudah menjadi wallpaper di hpnya. "Gue mau bales dendam fy. Hahaha"ucapnya dengan ketawa jahat. "Halo Bi, sini buruan fotonya!" Dan beberapa menit kemudian, Dutha meminta kamera yang digunakan oleh Bi Surti untuk memotret mereka. "Kerja bagus bi! Sekarang jam berapa?"
"Udah jam 4 pagi den, ini tadi bibi baru aja selesai sholat,"
Dutha yang mendengar jawaban bi Surti. Masa iya selama itu? Batinnya.
-
"Yosha, fotonya udah gue copy ke hp dia. Jadiin wallpaper dan selesaikan misi!" Ucap dutha.
[04.51]
Dutha meletakkan kepalanya diatas kepala Ify dan tertidur.
-
[12.59]
"Duh kok berat ya?"ucap Ify sambil meraba raba apa yang ada diatasnya.
"Dutha?!" Teriak ify sambil menyingkirkan kepalanya Dutha dan malah sekarang berada di pahanya.
"Oh my gosh, ni anak. Woy bangun," ucap Ify sambil menggoyangkan badan Dutha agar ia terbangun.
"Errr," Dutha mengeram sambil menggeliat kan tubuhnya karena terasa sakit. "Kok ganteng sih. Kyaaa" ucap Ify dalam hati.
"Loh kok gue tidur disini sih?"
"Gatau," ucap Ify tanpa melihat wajah Dutha.
"Gue pengen bangun, tapi kok nyaman ya kalo tidur disini?"
"Ya.. ya gu..gue gatau lah,"
"Itu pipi lo kenapa merah gitu? Elo sakit?" Ucap Dutha dan segera meletakkan tangannya di kening Ify.
"Gue-"
"Engga demam kok"
Gue malu goblok! Ucap Ify dalam hati.
"Em, ini udah kesiangan. Anterin gue pulang ya?" Ucap Ify mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya gue lupa. Kita belum nikah ya,"
"Eh"
"Yaudah gue mandi bentar twrua gue anterin lo pulang,"
"Oh.. okeyy"
-
Sesampainya di rumah Ify, Dutha berkata:"Fy, besok senin ke sekolah bareng mauu?"
Ify tanpa pikir panjang langsung menganggukkan kepalanya."Gue suka sama Dutha," ucap Ify dalam hati.
VOTE DAN COMMENT ATAU SAYA NIKAHIN KAMU!-Dutha
KAMU SEDANG MEMBACA
GUSTI
Romance[ONESHOOT] Apakah memiliki pasangan menjamin kebahagiaan seseorang? Karena ketidak percayaan itulah yang membuat Gusti tidak percaya akan cinta. Ya, itu lah hal yang dialami seorang laki-laki kalem, Gusti. Meskipun wajahnya tampan dan dia punya ban...