blusukan-1

318 39 15
                                    

Namanya juga tenaga medis, kerja di desa pula

Jadi wajar kalo ada istilah "blusukan" buat mereka

Bulan ini, beberapa dari mereka dijadwalkan untuk blusukan di daerah yang masih sangat terpencil yang ada di dekat desa Manis Madu

Yaitu desa Nyiur

Memang desa Nyiur ini subur, tapi banyak sekali warga yang masih sangat terbelakang mengenai kesehatan. Dan disana juga belum ada puskesmas ataupun posyandu, mereka yang punya uang akan berobat ke puskesmas Manis Madu tapi yang tidak punya uang ya sudah mereka obati seadanya

Nah, karena kepala puskesmas nya itu om nya Suho, dan dibujuk sama Suho yang baik hati, akhirnya dikirimlah petugas kesehatan dengan format: 1 dokter, 1 asisten dokter/perawat, 1 ahli gizi, dan 1 apoteker/imunisasi

Bulan ini, Suho dan anak-anak lain sedang berunding mengenai siapa saja tim medis yang akan dikirim ke desa Nyiur

"Jadi, kita hari ini kumpul disini buat bahas agenda bulanan kita yaitu berkunjung ke desa Nyiur " ucap Suho membuka rapat "Sudah ada beberapa nama yang tercantum disini sebagai kandidat dokter, asisten, dan bagian imunisasi serta obat-obatan, dan ahli gizi. Semua akan bertugas disana selama 2 minggu" ucap Suho "Untuk kandidat dokter ada 3 kandidat: dokter Irene, dokter Luhan, dan dokter Sehun; kemudian asisten ada 3 kandidat juga: dek Kai, dek Joy, dan dek Yeri; kemudian apoteker hanya ada 2: dek Jimin dan dek Wendy; kemudian tenaga gizi ada 2 kandidat pula: Cendol ehm maksud saya Chanyeol dan dek Seulgi. Ada yang keberatan?"

"Woy, Su" panggil Kris ganyelo, bikin Suho gemes dan orang yang ada di forum rapat berusaha menahan tawanya

"Harap panggil nama saya dengan benar dokter Kris, ini di forum rapat" jawab Suho berwibawa "Ingat anda masih hutang Rp 5.000 sama saya buat beli nasi bungkus kemarin malam"

"Hehehe maaf dokter Su.. Ho" lanjut Kris karena mendapat death glare dari Suho. Kris sama Suho itu satu SMA,  SMA Pelita Harapan. Jadi wajar kalo Kris sama Suho agak nggak formal gitu ehe

"Iya anda mau tanya apa dokter Kris? " tanya Suho

"Kenapa saya tidak masuk kandidat dok? Sedangkan adik saya masuk kandidat lho,  saya kan juga ingin mengawasi adik saya kalo semisal nanti dia ikut diberangkatkan ke Nyiur? " tanya Kris

'Mulai deh carmuk' batin Seulgi

'Paling lu mau modusin temen gue kan mas ngaku ae lu kalo kagak gigi kesayangan lu gue kasih makan ke Bleki'

"Maaf dokter Kris, tapi anda sudah mengikuti program ini baru saja tahun lalu. Jadi tahun ini biar giliran dokter lain yang akan berangkat" jawab Suho sopan

"Mangka nya itu otak jangan dipake modus mulu" bisik Luhan pada Kris

"Mari kita putuskan, siapa yang akan berangkat ke Nyiur dengan menggunakan voting"

Mereka pun voting, dan didapat hasil demikian

"Untuk dokter yang berangkat adalah dokter Sehun Sakti Krisnahadi, apoteker Jimin Tri Atmaja" ucap Suho

Seulgi semakin deg-degan, jangan sampe lah taun ini ahli gizi yang ke Nyiur itu dia

"Pacar sama gebetan berangkat ke Nyiur lho dek" bisik Kris yang saat itu di sebelah kiri Seulgi. Kris memang kakak yang pengertian

"Bodo mas" jawab Seulgi

"Asisten yang berangkat Kai Budi Prakoso" ucap Suho lagi

"Anjay Seul kenapa para tokoh lelaki dalam drama hidupmu ke Nyiur semua?" bisik Joy yang saat itu berada disamping kanan Seulgi

"Brisik" jawab Seulgi ketus

"Dan ahli gizi yang berangkat Seulgi Alvina Dwi Hutama" ucap Suho

Langsung Seulgi bengong, apa yang dia takutkan bener terjadi

Jimin keliatan seneng, Kai apalagi. Dan siap-siap aja ada persaingan sengit antara Kai dan Jimin. Tapi Seulgi kan punya Jimin

Raganya

Hatinya?

Ehehehe

"Keputusan sudah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat" ucap Suho "Semua akan berangkat besok pagi"

Seulgi masih bengong saat satu persatu orang mulai meninggalkan ruang rapat

"Sayang" ucap Jimin sambil menepuk pundak Seulgi

"Ah iya kenapa?" tanya Seulgi

"Kamu kok keliatan pucat sih? Kamu sakit?" tanya Jimin sambil memegang wajah Seulgi mesra

Seulgi menggeleng kemudian tersenyum, "Nggak apa-apa kok. Cuma kaget aja"

Jimin tersenyum balik, "Kamu khawatir?"

Seulgi mengangguk, "Sedikit"

Jimin kemudian mencium kening Seulgi lembut,  "Nggak usah takut cantik. Kan aku juga berangkat"

Seulgi tertawa kecil, kemudian menggenggam tangan mungil Jimin,  "Makasih ya sayang"

"Ehem"

Suara deheman itu membuat mereka menghentikan aktifitas mereka dan menoleh ke belakang

"Dok.. Dokter Sehun? " ucap Seulgi kaget pas liat Sehun udah ada di belakang mereka dan menatap sepasang kekasih itu dengan tajam

"Kalo mau pacaran tuh liat tempat " sinis dokter Sehun "Lu pikir ini puskesmas rumah bapak lu? "

Sehun kemudian berlalu dengan sombong nya

"Gila itu dokter baru belagu amat" umpat Jimin "Bisa-bisanya lu dulu suka sama dia"

Seulgi geleng-geleng kepala, "Udahlah say.  Gue males bahas itu please"

"Kenapa? Lu enggak terima gue ngatain dokter belagu itu? " tanya Jimin setengah nyindir

"Kok lu jadi salah tangkep gini sih Min? Gue kan cuma enggak mau lu bahas lagi tentang dia" jawab Seulgi

"Gue tau kok Seul, gue tau" ucap Jimin setengah emosi "Gue tau kalo sebenernya lu masih sayang kan sama dia? Lu masih berharap kan sama dia? Bilang aja Seul,  gue bisa mundur daripada kita jalanin hubungan kayak gini terus! "

"Cukup Min! " teriak Seulgi "Terserah lu mau judge gue kayak apa, tapi gue sama sekali enggak ada maksud buat belain dia ato apapun. Gue cuma enggak suka masa lalu gue lu bahas

Lu juga punya masa lalu, dan gue terima. Jadi please lu hargain masa lalu gue

Kalo lu nggak bisa dan masih anggep gue masih sayang sama dokter Sehun, ya udah

Gue nyerah!"

Seulgi kemudian berlalu dari hadapan Jimin, meninggalkan kekasihnya yang masih mematung di dalam ruang rapat

"Gue sayang sama lu, Seul" gumam Jimin lirih

Seperti apa kisah seru mereka saat blusukan di desa Nyiur?  Nantikan di episode 2 :v

(blusukan-1, END)



posyandu ceria [random series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang