Beberapa orang di dunia, punya dua pandangan berbeda tentang hujan
Ada yang bilang hujan itu romantis, hujan itu adem, hujan itu bikin tenang, dan biasanya mereka sangat menikmati tiap kali hujan turun
Ada juga yang bilang hujan itu ngeselin, hujan itu bikin kotor, hujan itu seolah ngurung kita biar nggak bisa pergi kemana-mana dan orang-orang ini biasanya adalah anti hujan-hujan club
Berbeda dengan sang kakak, Seulgi sangat benci hujan. Dari kecil, tiap kali hujan mood nya anjlok langsung
Parahnya, hari ini Seulgi malah nolak tawaran Kris buat ikut pulang Kris naik mobil, soalnya hujan dan bodohnya lagi Seulgi lupa bawa jas hujan
Dan disinilah Seulgi, di puskesmas yang sudah tutup, sendirian, menunggu hujan reda
Gadis itu kedinginan, dia biasa tidak pakai jaket dan sekarang dia merasakan kalo hujan tiba-tiba itu terasa dingin 2x lipat
Seulgi menggosokkan kedua telapak tangannya, sambil melihat langit yang terus menumpahkan air yang banyak disertai angin dan kilat menyambar
JDUEEEEEERRR
"KYAAAAAAAAAAA GUE BENCI PETIR GUE BENCIIIIII" teriak Seulgi sambil menutup kedua telinga nya
JDUEEEEEEEEEEEEEEEERRRRR
"YA TUHAN UDAH SEULGI BILANG SEULGI BENCI PETIR KENAPA TAMBAH KERAS HUHUHUHU"
"Mau lu marah berapa kali pun sama petirnya kalo namanya hujan deres gini ya dia bakal tetep datang"
Suara itu membuat Seulgi yang memejamkan mata dan menutup kedua telinga itu kini menatap ke samping kanan, dimana suara itu berasal
"Sehun?" tanya Seulgi
Ya, orang itu Sehun, memakai baju kasual warna hitam dan memakai payung warna ungu tua
Sesaat kemudian dia tersenyum pada Seulgi, entah kenapa senyuman itu memberi getaran lebih hebat daripada petir barusan
"Lagian lu masih disini aja hujan-hujan gini, nggak dicariin kakak lu?" tanya Sehun
"Gue udah bilang tadi, gue juga mana tau kalo bakal ujan sederes ini, lagian tadi seharian terang kenapa baru sekarang turun ujan deres banget huhuhu" ucap Seulgi sambil menangis
Seulgi masih terus menangis, sementara Sehun liatin doank dengan posisi masih berdiri dan memakai payung nya itu
"Dasar cengeng, hujan ginian doank nangis" ledek Sehun
"LU NGGAK BAKAL TAU GIMANA BENCI NYA GUE SAMA HUJAN, ANGIN, PETIR DAN KAWAN-KAWAN HUHUHUHU" jawab Seulgi masih menangis
Sehun kemudian duduk di samping Seulgi, dia melepas jaket hitamnya, kemudian memakaikannya pada tubuh mungil Seulgi, lalu memegang kedua tangan Seulgi dalam satu genggaman tangannya yang besar
"Lu hipotermia?" tanya Sehun
"Darimana lu tau?" tanya Seulgi balik, yang masih dalam dekapan Sehun, dan kedua tangannya masih digenggam lembut oleh Sehun
"Gue dokter, jadi gue tau lah ciri-ciri tiap penyakit dan sindrom yang dialami orang biar cuma liat sekilas" jawab Sehun congkak
"Cih, sombong banget" cerca Seulgi, Sehun ketawa
"Lu segitu benci nya ya sama hujan?" tanya Sehun, Seulgi mengangguk
"Tanya aja sama mas Kris, dulu dia hobi banget ajakin gue main keluar gitu layaknya anak-anak sejaman itu lah. Tapi ketika ujan, yang lain malah pada asyik mainan, sedangkan yang gue pikirkan saat itu adalah gimana caranya gue lari sampe rumah sebelum denger suara petir" tambah Seulgi memperkuat jawaban atas pertanyaan Sehun
Sehun ketawa, "Padahal, hujan itu lucu"
"Lucu apanya?!" seru Seulgi nggak terima
"Ya lucu. Dia itu pertama cuma titik-titik kecil air, lama-lama jadi banyak dan deras, semakin deras banyak lagi itu kayak petir, angin yang menyertainya. Dan biasanya hujan deras ini akan dibenci dan berusaha dihindari
Tapi tanpa mereka pernah tau, kalo hujan ini adalah anugrah yang luar biasa dalam kehidupan
Dan hujan ini mengajarkan pada kita bahwa , cinta itu juga seperti itu"
"Eh?" tanya Seulgi bingung
"Ya, pertamanya hanya rasa suka kecil-kecilan, lama-lama berubah besar jadi cinta yang ingin kita kejar. Ketika sudah makin besar dan jadi cinta itu, banyak banget petir dan angin yang menyertai sebagai tantangan, orang yang mudah menyerah pasti langsung akan membiarkan cinta nya itu kandas begitu saja
Tanpa mereka berpikir, Tuhan sudah sediakan pelangi yang indah di akhir cerita bila mereka mau bertahan" jawab Sehun
"Lu.. Lu suka hujan?" tanya Seulgi
"Ya" jawab Sehun "Karena, hujan tidak pernah tertawa disaat gue sedih. Sama kayak cermin. Dia bakal menangis, dan dia seolah menyuarakkan seluruh isi hati gue kalo lagi sedih"
"Hujan itu anugrah Seul, kita nggak bisa hidup tanpa dia" tambah Sehun sambil menatap manik mata Seulgi "Begitu pula dengan cinta"
"Gue bersyukur, Tuhan pertemukan gue sama lu, Seul" ucap Sehun lagi "Gue jadi belajar, banyak hal
Termasuk, buat terima hujan baru dalam hidup gue"
Kalo bukan Sehun, Seulgi udah pasti bakalan marah karna disamain sama hal yang paling dibencinya: hujan
Tapi karena Sehun, semua berubah. Kehangatan yang Sehun beri bahkan tembus sampai ke hati nya
Jadi, apakah setelah kejadian ini Seulgi masih akan membenci hujan?
Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karna aku dapat mengenangmu untukku sendiri
Aku bisa tersenyum
Sepanjang hari
Karna hujan pernah
Menahanmu disini
Untukku
[hujan- END]

KAMU SEDANG MEMBACA
posyandu ceria [random series]
Randomlika-liku cinta ahli gizi dengan sang dokter ganteng, dibumbui kisah cinta dari penghuni posyandu "ceria" warn: gaje, bahasa non baku, ga mutu, random banget, receh, OT12 :)