I

12.2K 1K 7
                                    

Baekhyun mondar mandir mencari 'roti' yang dibutuhkannya, ia sudah mencari di seluruh rak di minimarket ini, tapi ia tidak menemukannya

"Astaga, dimana benda itu?" Gumam Baekhyun yang mulai kesal, saat ia dongakkan kepalanya, ia menemukan benda sialan yang saat beberapa menit yang lalu ia cari cari

"Mengapa sangat tinggi? Apa pemilik toko ini tidak mengetahui ukuran tinggi badan wanita korea? Ini namanya mengejek" Baekhyun sempat marah marah tidak jelas, setelah itu, ia jinjitkan kaki mungilnya untuk mendapatkan 'roti' tersebut

"Argh, Ini tinggi sekali" Jikapun Baekhyun meloncat loncat, ia takkan mendapatkan benda itu. Baekhyun putus asa

"Ini" Tangan panjang terulur untuk mendapatkan benda yang mulai tadi di incar Baekhyun, Baekhyun memutar kepalanya agar dapat melihat siapa orang yang setinggi ini?

"Chanyeol?" Ujar Baekhyun lirih

"Seharusnya kau mengajakku masuk Baek" Malu! Baekhyun malu, Chanyeol mengetahui apa yang ia beli, Baekhyun meninggalkan Chanyeol di lorong rak tersebut

"Hei! Baek!"

...

"Terimakasih banyak, Bukannya itu yang harus kau katakan padaku?" Chanyeol yang sudah ada di kursi pengemudi dan Baekhyun yang berada di sebelah Chanyeol dengan mendengus sebal

"Bukannya kau sendiri yang mengambilkannya untukku?" Baekhyun masih menahan malu

"Aku tadi khawatir, sudah beberapa menit aku di sini dan kau tidak kemali Baek" Chanyeol tersenyum

"Aku tidak bertanya, lagi pula aku tadi akan meminta pegawainya untuk membantuku" Baekhyun mengelak

"Tapi mengapa kau malah diam saja seperti anak kucing kehilangan induknya uh?" Chanyeol sebenarnya melihat semuanya

"Kau! Dasar penguntit!" Baekhyun menoleh tajam kepada Chanyeol, tapi Chanyeol menganggap tatapan tersebut adalah tatapan yang lucu

"Asal kau tahu saja, aku tadi sama sekali tidak menjinjitkan kakiku"

"Lalu?"

"Apa kabarmu yang setengah mati meloncat loncat untuk mendapatkan pem-"

"Chanyeol!!!!

...

Rasa nyeri tidak hilang dari perut Baekhyun, berkali kali ia bolak balikkan badannya kekanan dan kekiri untuk mendapatkan posisi yang nyaman, tetapi tidak ia dapatkan

"Aish, sakit sekali" Baekhyun tengah merintih memegang perutnya

Kebetulan sekali Chanyeol yang lewat didepan kamar Baekhyun mendengar rintihan gadis tersebut, Chanyeol sedikit mengintip dari celah pintu putih gading Baekhyun, Chanyeol tahu Baekhyun mengapa, dari benda yang tadi di ambil Chanyeol dari rak minimarket tersebut, Baekhyun databg bulan

Chanyeol khawatir, ia bisa mendengar rintihan Baekhyun, walaupun ia tidak pernah mengalami hal tersebut, setidaknya ia pernah melihat ibunya membuat teh tawar untuk noonanya

Chanyeol bergegas menuju dapur untuk membuatkan Baekhyun secangkir teh tawar hangat untuk meredakan nyerinya. Karena Ibu Baekhyun tidak memperkerjakan maid

"Baek..boleh aku masuk?" Chanyeol mengetuk pintu kamar Baekhyun

"..." Tidak ada jawaban, Chanyeol memberanikan dirinya untuk masuk ke dalam kamar gadia tersebut

Baekhyun yang menyadari ada bayangan di lantainya, ia angkat sedikit kepalanya untuk melihat siapa orang yang sedikit lancang?

"Mengapa kau disini?" Nada suara Baekhyun terdengar biasa, mungkin ia sudah tidak kuat untuk mengerahkan suaranya agar lelaki ini tidak memasuki kamarnya kembali

"Emm, ini, teh tawar hangat" Chanyeol duduk di pinggir ranjang Baekhyun, membuat Baekhyun semakin mendengus, apakah disekolah dulu lelaki ini tkdak mempelajari tentang sopan santun lakilaki kepada wanita?

"Aku tidak menyuruhmu membuatnya" Walaupun nada suara Baekhyun terdengat biasa saja, namun perkataannya sungguh menusuk, dan Chanyeol berusaha untuk terima saja, wajar, Baekhyun sedang pms

"Ini untuk meredakan nyeri, aku tadi mendengar kau merintih Baek, dan aku tahu apa masalahnya" Chanyeol menjelaskan

'Cih, dasar menguping' Batin Baekhyun

"Hnggg, akan kuminum nanti" Baekhyun memejamkan matanya, agar laki laki ini peka ia sudah tidak memerlukan keberadaannya di ruangan kamarnya

"Baiklah, aku keluar, cepatlah membaik" Chanyeol beranjak menuju ambang pintu kamar Baekhyun

Baekhyun tetap tidak peduli, saat ia rasa Chanyeol sudah tidak ada di dalam kamarnya, Baekhyun membuka matanya sedikit demi sedikit

Ia melirik secangkir teh tawar yang Chanyeol berikan tadi, apa benar yang dikatakan lelaki kantoran tadi? atau hanya omong kosong?

"Ah sudahlah" Baekhyun mengambil teh tawar tersebut lalu meminumnya, walaupun tawar, Baekhyun sedikit suka, karena teh ini mampu merilekskannya

Baekhyun meletakkan kembali cangkir teh yang sudah kosong di mejanya, Baekhyun bergegas menaiki ranjangnya dan merebahkan dirinya.

Yang dikatakan Chanyeol tadi benar, rasa nyeri yang tadi ia sangat terasa, sekarang sudah berangsur angsur menghilang, mungkin Baekhyun harus berterimakasih pada Chanyeol? Atau tidak?

Next?

I Wanna Get You [Chanbaek Gs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang