"Hei Jeon, bangun"
"Lima menit eomma"Nah, itu Jeon Wonwoo, sleepyhead.
"Mingyu udah nungguin kamu, cepet bangun!"
"Mingyu? Siapa ya?"
"Astaga, pacar sendiri dilupain, gimana sih"
"Oh, Mingyu"Wonwoo bangun dari kasurnya. Berjalan gontai ke kamar mandi dengan handuk tersampir di pundaknya.
"Cepat Jeon, kasian Mingyu"
"Iya eomma"Itu Jeon JongNeul, ibu biologis Wonwoo.
"Mingyu-ah, sebentar ne, Jeon udah mandi"
"Ne eomma, gapapa kok"Ibu Wonwoo punya kebiasaan memanggil anaknya "Jeon" jadi Mingyu gapernah heran kenapa <calon> ibu mertuanya itu memanggil <calon> istrinya kayak gitu.
"JEON! UDAH BELUM?!"
"Iya eomma, udah"Wonwoo berlari turun dengan rambut acak-acakan, selalu gitu. Mingyu senyum sendiri melihat tingkah pacarnya.
"By, kemari"
Wonwoo tanpa protes mendekati Mingyu yg duduk di sofa.
"Ya?"
Mingyu cuma senyum dan tangannya bekerja membenarin tataan rambut Wonwoo.
"G-gyu"
"Kenapa hm?"
"Ma-makasih"
"Masama baby"Mingyu mencubit sepasang pipi chubby milik pacarnya gemas. Yg dicubit hanya diam dgn semburat merah menjalari pipi sampai ke telinganya.
"Cuman sama Mingyu galaknya hilang, coba sama yang lain, galak kayak macan betina"
"Ish eomma"Wonwoo mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya di depan dada.
"Udah sana, ntar kalian telat ke sekolah"
"Ne eomma, kita pamit ya"Mingyu membungkuk sopan pada <calon> ibu mertuanya.
ParkBunnyLuna
"By, kita jalan kaki ya, mobil rusak"
"Ya Gyu, gapapa"Mingyu senyum dan menggengam sebelah tangan Wonwoo. Menautkan jari-jari panjangnya dengan jari-jati Wonwoo. Si pemilik tangan cuman bisa diam dgn pipi yg memerah dan panas. Wonwoo balas menggenggam tangan Mingyu, membuat tautan tangan mereka semakin kuat.
"Mau digendong?"
"E-eh? Jangan gila Gyu, ini tempat umum"
"Kalau gitu, di rumah bisa ya?"
"Aish mesum!"
"Apanya by?"
"Ga"Mingyu terkekeh pelan. Wonwoo mendelik tajam padanya tapi malah terlihat menggemaskan.
"Kapan ya Kim Wonwoo ga ngegemesin?"
"Gua masih Jeon"
"Ngode pen dinikahin ya?"
"Siapa? Ga kali"
"Ciee gamau ngaku"Mingyu langsung diam ga berkutik lepas mendapat tatapan tajam dari Wonwoo.
"Jangan macam-macam ya Kim Mingyu"
"Iya"
"Jangan buat gua kesel, masih pagi kali"
"Iya"
"Jawapan lu itu mulu, iya iya, gaada kata yg lain apa?"
"Iya"
"Ih udah ah bete gua, ke sekolah lu sendiri"Wonwoo mencoba melepas genggaman Mingyu pada tangannya tapi malah berakhir Mingyu menariknya dan memeluknya di tengah kerumunan orang.
"Gila! Gyu lepas!"
"Ga"
"Lepas! Malu tau!"
"Gyu peluk di tengah ramai org, Woo malu? Seharusnya Woo seneng, Gyu ga malu nunjukin hubungan kita"Wonwoo diam. Perlahan air matanya jatuh, membasahi pipinya.
"Hiks Kim pabbo Mingyu"
Wonwoo menangis. Dalam pelukan Mingyu. Di tengah kerumunan orang ramai.
"Kyaaa sweet banget"
"Tenang woy, ganggu moment lu"
"Iya ih"Mingyu cuman senyum. Wonwoo sudah terbakar saking malunya.
"Gyu-yaa, ke sekolah cepet"
"Oh iya, hampir kelupaan sama sekolah"
"Pabbo"
"Hehe"Dua sejoli itu kembali berjalan. Meneruskan perjalanan yg sempat tertangguh.
END