MEANIE(2)(part2)

933 57 1
                                        

Ibunya Mingyu berteriak panik melihat anaknya jatuh ambruk di atas tanah. Dengan sekuat tenaga, ibunya Mingyu coba buat menggendong anak semata wayangnya yg nyatanya jauh lebih tinggi darinya itu.

"GYU! ANAK EOMMA SADAR, JANGAN BEGINI"

Semua maid berlari keluar membantu Nyonya Kim menggendong Mingyu.

"KIM MINGYU SADAR!"

Nyonya Kim terduduk di lantai marmer mansionnya. Hatinya luka melihat anaknya satu"nya sakit. Nyonya Kim menitiskan air matanya.

"Salah eomma gabisa jagain Gyu, salah eomma gabisa buat Gyu bahagia lagi"

ParkBunnyLuna


Mingyu sudah sadar beberapa jam yg lalu sejak dokter mula memeriksanya. Mingyu duduk di atas kasurnya dan merenung ke luar jendela berharap hujan bakal turun lagi.

"Bosan, eomma Gyu bosan"

Mingyu melihat pisau yg tergeletak di atas meja nakas. Sepertinya eommanya lupa utk membawa pisau itu turun. Mingyu meraihnya.

"Eomma mianhae"

Mingyu mulai menyayat kulit tangannya. Tapi tidak urat nadinya, dia masih inget kalau eommanya membutuhkan dirinya. Mingyu tersenyum miris. Tanpa dia sadar, sudah 50 sayatan dibuatnya.

"Ah Indah sekali"

Mingyu tersenyum manis sangat manis tapi lebih terlihat seperti senyuman psikopat.Setelah selesai, Mingyu meletakkan pisaunya lagi di atas meja nakas dan bertindak seakan-akan dia gapernah menyentuh pisau itu sama sekali.

ParkBunnyLuna

Ibunya Mingyu menatap kecewa ke arah anak semata wayangnya. Ibunya barusan melihat dgn kepala matanya sendiri Mingyu menyayat tangannya.

"Eomma kecewa Gyu"
"Mian eomma"

Nyonya Kim merampas pisau di tangan Mingyu melemparnya ke luar jendela.

"Jangan sentuh benda tajam lagi Kim Mingyu"
"Ne eomma"

Mingyu menatap ke luar jendela, masih tidak ada hujan sejak dua hari yg lalu. Mingyu sangat menyukai hujan.

"Kenapa belum hujan sama sekali? Apa hujan juga meninggalkanku seperti dia?"

Mingyu berbaring di atas kasurnya. Menarik selimut hingga sebatas dadanya. Mingyu memejamkan matanya. Menikmati khayalannya.

"Gyu tidur, ne, udah malam"
"Ne eomma"

Mingyu memejamkan matanya dan benar-benar terlelap.

ParkBunnyLuna

Begitulah Mingyu menjalani hari-harinya. Duduk diam di dalam kamarnya, menunggu eommanya menghantar makanan buatnya, menunggu hujan membasahi bumi, menunggu sesuatu yg gaakan pernah jadi kenyataan. Mingyu selalu merenung ke luar jendela. Selalu melihat awan dan sesaknya kota tempat tinggalnya. Mingyu menyukai semuanya tapi rasa suka itu gapernah sama seperti rasa suka Mingyu ke dia. Dia terlalu berharga, Mingyu bahkan rela melepasnya cuman buat dia merasai kebahagiaan dgn org lain daripada tersiksa bersamanya.

"Mingyu Suka Hujan"

Mingyu tersenyum manis. Memejamkan matanya dan menikmati rintik hujan yg membasahi tangannya.

"Eomma, gyu suka hujan dan sekarang gyu laper"
"Kkk, tunggu ne, eomma siapin makan siangnya"
"Ne eomma!"

Mingyu tersenyum riang. Menikmati dinginnya hujan yg membasahi tangannya.












END





Love Love LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang