# Flashback On
Siang ini semua member generasi satu dan generasi dua, sedang sibuk untuk pengumuman kandidat trainee yang lolos menjadi member trainee. Di bangku kandidat trainee generasi tiga terlihat gelisah menunggu pelan pelan nama mereka di sebutkan. Gracia yang saat itu jadi makin panik karna di kanan dan kirinya sedang asik dengan doanya masing-masing, akhirnya memberanikan dirinya untuk mengajak ngobrol teman di sebelahnya.
"Deg-Deg an ya?" Tanyanya memecah keheningan. Gadis manis sebelahnya itu menoleh sejenak kearah Gracia, tersenyum mencoba meredakan kepanikannya.
"Emangnya kamu enggak?" Gracia terkekeh pelan.
"Iya sih tapi gapapa kalo udah di bawa ngobrol gini jadi lupa gitu. Oh ya, Aku Gracia!" Gracia mengulurkan tangannya. Gadis disebelahnya tersenyum menerima uluran tangan Gracia dan membalasnya.
"Shani." Jawab singkat gadis yang ternyata namanya Shani. Selanjutnya mereka mulai membiarkan alur pembicaraan mereka berjalan kemana mana, sembari melihat seniornya melenggok-lenggokkan badannya luwes.
Waktupun berjalan dengan cepat. Pengumuman kandidat yang lolos pun sudah selesai. Sekarang semua member trainee generasi tiga sedang memasuki bis yang disediakan khusus untuk ke theater JKT48 melakukan sedikit breefing, bersama Generasi tingkat mereka. Seluruh member trainee generasi tiga, hanya duduk di bangku penonton, menunggu breefing di mulai. Gracia yang merasa kebelet tiba-tiba berlari kearah kamar mandi yang sudah di sediakan di backstage, berkat tanya-tanya dengan staff yang masih ada disana. Untung saja kamar mandi itu dalam keadaan kosong, membuat Gracia bisa lebih cepat menuntaskan segalanya. Setelah selesai dengan adegan kebeletnya, Gracia langsung keluar untuk kembali ke bangku penonton di stage area. Tiba-tiba ia terjatuh. Dengan cepat orang yang menabraknya itu mengulurkan tangannya merangkul Gracia membantunya berdiri. Mukanya yang innocence membuat Gracia terkagum.
"Lo gapapa?" Suara bass orang itu, membuat Gracia harus rela mengaburkan khayalan singkatnya.
"Eh, enghhh- anu nggapapa kok, Kak" Jawab Gracia terbata, yang reflek melepas rangkulan Orang itu.
"Oh oke sorry ya, gue tadi cuma bantuin lo bukan lancang main rangkul. Sorry juga gue tadi gak ngelihat depan jalannya." Ujar Orang itu tersenyum.
"Iii-iya Kak, gapapa kok." Gracia sedikit memalingkan pandangannya. Ia mulai sedikit tidak berani menatap mata Orang itu. Terlalu menjebak.
"Oke. Oh ya. Gue Lidya. Anak K3. Kalo butuh tanya-tanya jangan sungkan-sungkan nanya gue. Gue orangnya males sih. Tapi, kalo bisa gue bantu, gue pasti bantu kok. Line sama segala macem tar ada di grup. Paling abis ini di invite di grup. Oke. Gue bawel ya wkwk. Gue tinggal dulu. Sorry ya!" Gracia reflek hanya mengangguk lalu berjalan kembali ke kursi penonton di stage area. Senyuman darinya tak pernah luntur. Apalagi saat melihat Lidya sedang ada diatas panggung bersama Kakak Tingkat Generasinya yang lain. Sedangkan, Shani hanya menoleh di kursi sebelahnya. Tempat dimana Gracia sedang senyam senyum melihat breefing dari Seniornya di depan.
'Gini ya rasanya jatuh cinta' Batin Gracia juga Shani, untuk orang yang berbeda.
~o~
Teriknya matahari seakan tak melunturkan senyuman juga tawa ratusan orang yang sedang berkumpul di halaman depan Museum Satria Mandala. Para member dan fans menyatukan suara untuk menyanyikan lagu 17 Agustus 1945 untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Setelah mereka menyanyikan lagu itu bersama, kini saatnya pengumuman sementara Pajama Drive Revival Show. Dimana itu adalah suara penentu untuk 16 dari hampir 70 member bersaing untuk membawakan setlist keramat itu lagi. Mata Gracia terus mengikuti kemana Lidya berulah. Tiba-tiba ia merakan sesak didadanya saat melihat Lidya terus menggenggam tangan Viny dengan sayang. Saat nama Viny disebut keduanya berpelukan erat. Gracia langsung memalingkan kepalanya. Perubahan mood Gracia begitu cepat. Membuat Nna sahabatnya saat itu memandang Gracia bingung. Saat ia mengikuti arah mata Gracia yang sedang melihat Lidya juga Viny lagi, Nina sudah tau apa pokok masalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some piece of Lidya
FanfictionSepenggal lantunan nada, menggambarkan keadaan hatiku.. LMD, Kang Jejogedan, 20 Tahun