Hai..
Ketemu lagi kita..
btw disini sebelum kita mulai nih, pada make spotify atau joox gak? atau ada yang udah punya lagu That should be Me sama Overboard nya kang JB ga? kalo ada boleh di play, di bagian mulai nyanyinya.. atau mau dibikinin playlist yang ngerepeat dua lagu itu juga boleh.. biar makin masuk nih..
itu cuma penunjang aja sih.. gak mesti kudu.. alah apasih wkwkw
tapi, di media udah di siapin kok bisa di play, di bagian harusnya di play biar lagunya ga abis duluan gitu wkwkw
oke oke.. Selamat menikmati..
~oo~
Para member berlalu lalang, hari ini latihan gabungan untuk senbatsu dan undergirls. Shooting music video semakin dekat untuk keduanya. Mereka harus menyiapkan banyak hal. Termasuk menghafal gerakan di lagu single JKT48 ke-17 ini. Selain member-member senbatsu dan undergirl, member K3 satu persatu datang memenuhi ruang belakang tempat latihan. Karna akan diadakan meeting untuk konser tunggalnya.
Gracia berjalan menghampiri Aurel dan Nadila yang sedang duduk menunggu Sisca dan Rona, mereka akan melakukan latihan akustik. "Orel, boleh pinjem gitarnya?" Aurel mengernyitkan dahinya bingung. Lalu mengeluarkan gitarnya dari tas. Dan memberikan pada Gracia. "Bisa emang?" Gracia memutar bola matanya malas, merasa di hina secara halus. "Enak aja. Bisa dong! Tapi, gak jago-jago banget gituch!" Gracia menghentak kan kakinya lalu berlalu meninggalkan Aurel juga Nadila yang menatap bingung Gracia. "Najis alaynya keluar. Untung cakep." Dari dalam Gracia berteriak sedikit keras "OREL! GRESYAH DENGER!" Aurel meringis lalu mengangkat tangannya dan membentuk jarinya menjadi huruf 'V' menoleh kearah dalam, melihat Gracia sedang menyipitkan matanya melihat ringisan Aurel. Lalu kembali melanjutkan jalannya.
Beberapa hari ini mood Gracia seperti terombang ambing. Naik turun, membuat banyak orang di sekitarnya bingung. Tepatnya setelah ia melihat adegan yang menohok hatinya. Melihat seseorang yang ia sayangi, dan sedang dekat dengannya. Bercumbu dengan mantan gebetan, juga pacar teman seperjuangannya dan juga sahabat paling dekat dengan nya. Setiap mengingat kejadian itu, sesak menekan dada Gracia. Bukan hanya karna ciuman yang penuh perasaan itu. Ia hanya berpikir
'Apa iya kedekatan yang udah ga ada sekatnya ini, gak pernah ada artinya buat kamu, Kak'.
Setelah kejadian itu, Gracia sangat jarang membalas pesan dari Lidya. Ia mati-matian cuek tapi tak terlihat seperti ada masalah. Telepon dari Lidya pun jarang sekali ia tanggapi. Sampai Lidya akhirnya keluar dari rumah sakitpun Gracia tak menjenguknya. Berbeda dengan Shani yang setiap hari masih menemani Lidya di rumah sakit, dengan diam. Tanpa sepengetahuan Desy kekasihnya. Juga Gracia. Mungkin Shani sedang menyesali pilihannya pikir Gracia. Kalaupun iya, Gracia sudah sangat siap untuk di tinggalkan tanpa pernah memiliki.
Gracia menghela nafasnya kasar dan mulai memetik gitar semampunya, dengab bantuan chord yang ada di layah handphone nya. Perlahan member senbatsu dan undergirls lain dari Tim K3 pun mulai menghilang satu persatu. Membuat ruang latihan semakin lowong, membuat suara Gracia sedikit bergema.
Everybody's laughing in my mind..
Dalam pikiranku, semua orang sedang menertawakanku..
Rumors spreading 'bout this other guy..
Tersebar kabar tentangmu dengan orang lain..
KAMU SEDANG MEMBACA
Some piece of Lidya
FanfictionSepenggal lantunan nada, menggambarkan keadaan hatiku.. LMD, Kang Jejogedan, 20 Tahun