Vote sebelum baca.
Komen setelah baca.
"Siapa kau?"
Pertanyaan itu terlontar begitu dingin. Ditatapnya makhluk aneh yang mendekat padanya, makhluk dengan sinar menyelubungi tiap-tiap inchi dari tubuhnya. Sangat kontras dilihat dengan pakaian putih yang menutup tubuhnya. Seperti malaikat maut yang akan menjemput manusia yang telah tertulis pada buku di alam sana, malaikat maut yang memancarkan ketulusan pada wajahnya. Asumsi orang bahwa dewa atau malaikat maut adalah menyeramkan ternyata salah, yang ada di hadapan gadis itu adalah malaikat tampan. Sangat tampan.
"Kau pucat sekali. Jangan dibuat pusing! Istirahatlah yang cukup," ucap makhluk itu saat duduk di samping sang gadis. Ia membelai lembut rambut gadis itu, memberikan pancaran senyum yang menenangkan hati.
"Kau siapa?" gadis itu mengulangi pertanyaan yang sama dengan sebelumnya.
Makhluk itu tetap tersenyum padanya disela-sela raut wjah yang sama bingungnya dengan yang lain.
"Kau tak ingat padaku? Oh Tuhan, kenapa Kau merenggut semuanya dariku?" keluhnya terlihat sedikit kesal sambil menatap langit-langit yang juga berwarna putih di atas sana.
"Apa kau malaikat pencabut nyawa yang datang menjemputku?" tanya gadis itu sembari mengernyitkan dahi yang tertutup oleh balutan perban yang melingkar di kepalanya. Mungkin jika sudah saatnya ia rela untuk pergi meninggalkan dunia dengan banyak pertanyaan mengisi otaknya.
"Tidak! Aku ini Sehun, Oh Sehun. Kekasihmu," lirihnya yang kini menggenggam erat tangan gadis itu.
"Kekasih?"
Kening Jiwon makin mengerut dalam. Ia mencoba mengingat apa benar yang dikatakan oleh pria ini, tetapi saat mencoba mengingat hal itu, malah rasa sakit datang menghantam kepalanya. Ia merasa sangat marah karena memori otaknya tak bisa mengingat sedikitpun.
Rasa marah, jenuh, kesal, semuanya telah mengganggu jalan pikirannya.
Cukup! Gertaknya dalam hati. Ia terlihat frustasi, semuanya telah direnggut, bahkan makhluk yang menurutnya adalah seorang malaikat itu mengaku bahwa ia adalah kekasih dirinya.
Apalagi yang akan menanti setelah ini? Mungkin ia akan memilih untuk mati daripada harus terlihat bodoh dibanding orang terbodoh sekalipun.
"Ada apa Jiwon?" tiba-tiba Chanyeol masuk bersama orang-orang tadi.
"Aku sepertinya mendengar suara. Apa kau berbicara dengan seseorang? Siapa? Hmm apa kau butuh sesuatu?" tanyanya yang kini berjalan menghampiri sang adik bersama yang lainnya. Ekspresinya sedikit mengkhawatirkan.
Jiwon merasa bingung akan perkataan Chanyeol yang mengatakan 'dengan siapa ia berbicara?' Sudah jelas sekali bahwa ada orang di samping gadis itu yang mengaku sebagai kekasihnya. Apa mata pemuda itu minus? Tidak mungkin. Apakah Sehun tidak terlihat oleh yang lainnya?
"Tidak," jawab Jiwon singkat.
Terlihat raut wajah Chanyeol menggambarkan bahwa ia tak percaya pada sang adik. Lantas walaupun Jiwon mengatakan ada orang lain selain mereka di ruangan ini, apa mereka akan percaya?
Jika ia mengatakannya dan yang lainnya tak bisa melihat laki-laki tersebut. Mungkin bisa saja ia diganggap gila atau sedang mengkhayal. Jika itu terjadi ia mungkin akan dimutasi ke rumah sakit jiwa. Sungguh kesialan beruntun yang akan menghadang gadis itu nantinya. Hilang ingatan sekaligus dianggap sakit jiwa. Mengenaskan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Heart Mind and Soul (Sehun Exo)
FanfictionJiwon tersadar dalam keadaan tak ingat apa-apa. Bisa dikatakan ia mengalami amnesia. Ia tak ingat segalanya, keluarganya, teman-temannya, bahkan kekasih yang setia selama hidupnya ia tak mengingatnya. Sebuah sosok yang bersinar menghampirinya dan i...