3. She Is My Bestfriend

3.4K 454 73
                                    

Sebelum baca votenya dong. Komen juga jangan lupa.

Enjoy 😊

Apa aku yang dulu tak pernah diharapkan di kelas ini? Di sekolah ini? Atau tak diharapkan untuk hidup? Apa aku pernah berbuat kesalahan yang begitu fatal sehingga aku begitu dibenci oleh teman-temanku sendiri? Entahlah, aku bukan peramal atau cenayang yang dapat menerawang itu semua.

Pemikiran itu selalu membuatnya down, tak satupun orang memberitahu masalah sebenarnya kepada Jiwon. Ia bukanlah seorang peramal atau cenayang yang dapat menerawang setiap sisi maupun sudut dari suatu kisah. Ia hanya manusia biasa, manusia lemah yang punya keterbatasan kemampuan. Tidak seperti Tuhan yang dapat melakukan apapun jika Dia menginginkannya.

Suasana ricuh membahana disetiap sudut ruang kelas. Semua siswa-siswi sibuk dengan kegiatan masing-masing saat jam istirahat berlangsung. Tak terkecuali dengan seorang gadis yang telah lupa akan dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Jiwon, dia lebih memilih berdiam diri di taman belakang sekolah. Tak ada satu pun orang yang menemaninya di sana, terkecuali hembusan angin yang mengitari tiap sisi sekolah. Membelainya perlahan, menemaninya dalam merenungi setiap tindakan yang akan dilakukannya.

Gadis itu hanya tersenyum kecut mengingat nasibnya yang benar-benar tidak menguntungkan baginya. Ia menutup matanya ketika duduk dan bersandar pada batang pohon tua yang masih terlihat kokoh dan masih menghijau. Pohon yang menjadi prasasti tua, tegak, rimbun namun ramah.

Di pohon itu pulalah ia selalu menghabiskan waktunya jika ia merasa bosan dan berteduh untuk menenangkan pikirannya. Tapi siapa sangka jika ia kini tetap merasa tempat itu adalah tempat ternyaman baginya? Entahlah. Ia terlihat senang merasakan terpaan angin yang mulai mengajaknya menuju alam bawah sadarnya. Ia membayangkan, mungkin ia akan lebih beruntung jika menjadi seekor burung, terbang bebas di angkasa, atau menjadi ombak di pantai yang bercengkerama dengan pasir putih? Entahlah.

"Kau merasakan apa?" Suara seseorang membangunkan Jiwon dari alam bawah sadarnya.

Mata Jiwon terbuka, bola matanya langsung menangkap sosok yang selalu datang beberapa waktu belakangan ini.

"Kau lagi? Kenapa selalu datang secara tiba-tiba?" tanya gadis itu sinis kepada sang pemilik suara.

"Ada perlu apa?" sambungnya.

Ada raut tak suka terpancar dari wajah pria itu. Ia merasa jika ia tak diinginkan untuk hadir dikehidupan gadis ini lagi.

"Mmm... Aku hanya ingin meminta kepastian darimu. Status kita apa sekarang?"

Kening Jiwon berkerut dalam. "Status? Tak ada status apa-apa."

Mendengar pernyataan gadis itu, sang pemilik suara memasang ekspresi kecewa pada raut wajahnya. Seakan ia telah mengetahui apa yang akan dikatakan gadis itu.

"Kenapa Sehun? Kau tidak suka?" tanya gadis itu menatap orang yang duduk di sampingnya. Lebih tepatnya bukan manusia, tapi arwah yang duduk di sampingnya.

"Tidak tau. Aku mengerti. Aku tahu kita tak akan bisa bersama lagi. Terima kasih untuk semuanya," ucap Sehun dengan tersenyum penuh paksa.

"Aku minta maaf."

Sehun hanya mengangguk pelan dan perlahan-lahan menghilang dari hadapan gadis itu meninggalkan berkas-berkas cahaya di sekelilingnya. Siapa yang akan menyangka bahwa hantu masih memiliki perasaan? Gadis itu benar-benar merasa bersalah pada Sehun, apa ia telah menyakiti perasaannya? Ya, ia telah menyakiti hatinya dengan keputusan itu.

[END] Heart Mind and Soul (Sehun Exo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang