Prolog

246 26 7
                                    

Pesawat penerbangan yang berasal dari Korea Selatan itu mendarat di bandara Soekarno-Hatta. Sejak siang tadi, orang-orang berusia remaja hingga dewasa berkumpul di depan pintu keluar 2E. Mereka seakan tak ingin melewatkan kejadian ini, mereka tidak ingin meninggalkan moment yang mungkin saja bisa menjadi kenangan paling terindah. Alhasil, tak ada satupun orang yang mau mengalah.

Mereka saling berjubel untuk mendapatkan posisi paling depan. Sontak hal itu sedikit membuat keributan kecil yang memaksa pihak keamanan memberikan informasi darurat.

"Nunduk dikit kek, gue nggak keliatan nih ntar."ucap salah satu remaja wanita yang memakai topi hitam bertuliskan 'hati ini hanya milik Taehyung'.

Yang merasa dipanggil menoleh dengan wajah mengalah. "Maaf."

Gadis yang memakai topi itu kemudian tersenyum sinis. Dia merasa paling memiliki kuasa berdiri disana. Ya, dari gaya nya gadis itu nampak dari kalangan berada. Berpakaian kasual dan kekinian dengan memadukan celana pendek jeans juga kemeja kotak-kotak. Tangannya memegang kamera mahal yang tentunya memiliki fungsi begitu canggih. Berkali-kali gadis itu bertingkah angkuh hanya untuk membuat orang yang menghalangi jepretan kameranya.

Gadis memakai topi itu kemudian berdecak singkat. "Lo budek? minggir deh,"ucapnya yang masih berurusan dengan gadis itu.

Perlahan gadis yang mendengar teguran itu melangkahkan kakinya keluar dari desakan orang-orang. Dia tersenyum singkat lalu membiarkan gadis memakai topi itu mengambil tempatnya.

"Maju aja, biar aku yang mundur."ucapnya ramah.

Namun bukannya dibalas dengan senyuman, gadis yang mengalwh itu hanya mendapatkan dorongan kecil. Alhasil tubuhnya sempat oleng namun tak terjatuh.

"Nggak usah banyak omong, minggir deh. Lagian lo juga disana cuman jadi hiasan, nggak melakukan apa-apa. Modal hape butut doang dibawa,"ledek gadis angkuh itu.

Sedetik kemudian mata gadis yang mengalah itu melihat telepon genggam yang ia pegang. Telepon lama keluaran tahun 2010  yang masih setia menjadi temannya meski sudah bertahun-tahun ia gunakan. Telepon bermerek ini dulunya sempat menjadi primadona hingga akhirnya telepon yang menyebutnya pintar datang merebut perhatian pasar.

Hanya dilengkapi kamera belakang yang tidak terlalu bagus itu nyata nya membuat gadis pengalah itu tak juga iri. Dia tentunya senang karena teleponnya lebih tahan lama dan tahan air meski sudah berkali-kali jatuh ke dalam bak mandi. Dia senang karena masih bisa memakai telepon lama itu, dibandifkan telepon pintar.

"Nama lo siapa sih? Anak mana? Fans Bangtan juga? Iya?"tanya gadis angkuh itu yang masih tidak melepaskan orang itu.

Gadis pengalah itu mengangguk cepat. "Iya, aku mau foto Kim Taehyung sama Park Jimin. Nama aku, Tika."

"Gue nggak nanya nama lo siapa, itu nggak penting."ucap gadis itu dengan dingin.

Tika menyengir menampilkan lesung pipinya yang terukir disana. "Nama kamu Audy?"

"Tau dari mana lo?"

Tika terkekeh singkat. "Dikamera bagus kamu ada tempelan kecil yang bertuliskan kata Audy, jadi aku berpikiran itu adalah nama kamu."

Audy memutar bola matanya malas. Dia sedikit tidak suka dengan gadis sok tau yang ada di belakangnya itu. Terlebih lagi gadis aneh itu sok kenal dengannya. Lagipula siapa juga yang mau berteman dengan gadis yang tak memiliki apapun seperti itu. Audy tentu memandang kelas mereka.

Tak lama, gerombolan pengawal berpakaian hitam keluar seakan membuka jalan. Sorotan flash kamera menyala untuk mengabadikan nya dalam sebuah foto. Kilatan flash itu secara tidak langsung membuat perhatian orang-orang lain untuk mendekat. Ketika yang ditunggu datang, semua bersorak dengan histeris. Satu persatu memanggil nama orang yang sedari tadi mereka tunggu. Ada Jin, Rapmonster, Suga, Jhope, Jimin, V, dan Jungkook yang berjalan.

Sang superstar sudah datang di Indonesia untuk melakukan konser nya. Fans yang menunggunya bertambah histeris kala Jimin yang dengan sengaja membuka kacamata hitamnya untuk menyapa penggemarnya. Teriakan histeris semakin memuncak ketika Jungkook,yang memakai masker juga ikut membuka maskernya memberi salam.

Sorot kamera seakan tak ingin berpindah dari boyband asal Korea yang terkenal itu. Hingga akhirnya mereka memasuki mobil, semua menjadi ricuh. Berebut ingin mendekati mereka lebih dekat. Semua yang disana saling mendorong mendapatkan posisi yang paling terbaik. Sayangnya salah seorang fans terdorong hingga masuk ke dalam mobil dari sisi yang lain. Belum sempat fans itu keluar, mobil hitam itu sudah tertutup rapat dan melaju meninggalkan kerumunan.

Sial.












Tbc
Ada ide ada ide yeayy hahaha
Gatau bisa update cepet atau nggak. Tapi kalo mood lagi bagus buat nulis akan dilanjut secepat nya hehe.

LOST in JAKARTA // kth bts 🔜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang