"Hyung, dia benar-benar fans kita kan? Kenapa ekspresinya gitu aja, maksudnya tidak heboh malah diam." tanya Jungkook dengan asal.
Taehyung kemudian terkekeh singkat. "Ya! Dia bahkan tak mengerti kita berbicara apa."
"Matanya sedari tadi melihat ke arah Jimin. Mungkinkah Jimin adalah idolanya?"kata Jungkook lebih keras.
Mendengar percakapan itu, Tika menduga-duga sepertinya kali ini otaknya berpikir. Tika tersenyum singkat. Pasti mereka tengah membicarakan dirinya yang begitu memukau. Tunggu dulu, memukau? Tidak. Tika tidak memukau. Dia bahkan dianggap orang aneh oleh teman satu kampusnya. Dandanan yang selalu dikuncir satu, mata nya sipit tidak memiliki lipatan kelopak, kulit yang juga tidak terlalu putih sekaligus tampang nya terlihat seperti melamun setiap saat.
Bisakah kalian membayangkan itu?
Namun bukankah orang luar ngerti tertarik dengan orang Indonesian karena kulitnya yang eksotis? Tika kebanyakan bermimpi dan membaca wattpad. Khayalannya tentu sudah meningggi melebihi apapun.
"Jimin-ah, lepaskan earphone mu itu. Sepertinya gadis itu mengidolakan mu."kata Jungkook yang kemudian semua member tertawa melihat dinginnya Jimin.
Tika mendengus di dalam hatinya. Sial, dia ngetawain gue bukan terpesona sama kecantikan gue.
"Taehyung, gadis itu benar suka dengan Jimin?"tanya Jin yang mendadak terkejut.
Taehyung hanya mengulum bibirnya singkat. "Entahlah, bukankah semua wanita selalu terpikat dengan Jimin?"
Mobil itu tiba-tiba saja berbelok kearah kanan yang membuat tubuh Tika menjadi tak seimbang. Alhasil kepalanya membentur dada bidang milik Jimin. Sontak gadis itu sempat terdiam beberapa saat. Jantungnya berdebaran. Keringat dingin mulai ia rasakan. Tidak percaya dengan yang ia lakukan, kini ia terlihat menikmati senderan kepala itu.
Ketika dia mulai menyadari kalau Jimin terlihat risih, Tika kembali menegapkan tubuhnya. Dia tersenyum malu sembari ditatap aneh oleh member lainnya.
"Jimin-ah, lihatlah, dia menyukaimu."ledek Jungkook sambil berusaha merebut earphone dari kepala Jimin agar mendengarkan dirinya.
Jimin berdecak singkat. "Diam, aku mengantuk. Dan kau, Jungkook jangan menggangguku."
"Aish, dingin sekali kau."gerutu Jungkook yang mengalah.
Tika hanya bisa diam. Dia sudah menduga kalau dia menjadi pembicaraan yang dilakukan member BTS itu. Untungnya dia tidak mengerti apa itu artinya. Jadi jika mereka mengejeknya, dia tak perlu marah. Namun sedari tadi para member BTS itu selalu tertawa dengan keras seakan mengejeknya.
Biarlah, dia rela asalkan bersama Bangtan Boys.
Mobil kemudian menepi. Sang supir yang sepertinya orang Indonesia turun dengan membukakan pintu tengah. Wajahnya menginstruksikan Tika untuk turun karena sudah sampai di persimpangan jalan, permintaannya sebelumnya. Tika menghela napas kecewa. Perjalanan yang cukup singkat harus berakhir disini. Bahkan dia belum sempat berbicara banyak dengan Jimin. Jimin hanya terfokus dengan musik yang ia dengar sendirian.
"Pak, mereka menginap dimana? Dekat tempat konser apa nggak?"tanya Tika dengan penasaran.
Sang sopir hanya menggeleng singkat.
"Pak, saya bukan penguntit. Cuman tanya doang siapa tau saya ketemu mereka lagi kan. Mereka nginep di hotel mana?"
Sopir itu kemudian menarik tangan Tika agar segera keluar. "Tidak sudah banyak bicara. Keluar, kamu."
Tika mengangguk singkat. Dia melangkah keluar dengan memasang wajah tersenyum kearah Jimin. Bahkan meski lelaki itu sendiri yang mengajaknya, tingkahnya dingin. Tidak seperti di youtube yang selalu terlihat heboh. Mungkin saja mereka sudah merasa lelah sehingga hanya berdiam.
Tika mengetuk jendela mobil itu. Dia kemudian tersenyum dengan manisnya. "Jimin, saranghaeyo."ucapnya lalu mobil itu melaju meninggalkannya di persimpangan jalan.
Tika tidak bisa menahan rasa senyumnya. Kemudian dia terpikirkan sesuatu. Kalo dibikin cerita, bakalan jadi seru nih.
***
"Sialan gue ditinggalin di bandara. Gue nyari lo kesana-kemari. Tika! Gue cuman takut lo hilang, udah itu doang."Kekhawatiran sahabatnya itu kemudian memenuhi Indra pendengaran nya. Tika yang baru sampai langsung menghirup udara. Dia memikirkan kejadian barusan. Ya, sepertinya jika ia ceritakan tentunya tak akan ada yang percaya.
"Nggak bakalan ilang. Ada cowok cakep yang gue ketemuin."balas Tika dengan membayangkan kejadian tadi.
Meta menghela napas tak percaya. "Mulai deh khayalnya."
"Serius gue, Met. Gue ketemu cogan."
Meta kemudian memeriksa kening Tika takut gadis itu sudah menjadi gila. "Nggak panas,"
"Gue nggak gila, Meta. Serius, gue masih waras."
Meta kemudian menyengir. Dia menyodorkan foto-foto yang berhasil ia dapatkan karena memotret member BTS itu. Ya ada berbagai macam gaya dari para member Bangtan itu, mulai dari mereka yang berjalan memasuki mobil, keluar dari airport, serta hingga foto-foto mereka lainnya.
"Met, kalo misalnya gue ketemu BTS barusan, lo percaya nggak?"tanya Tika dengan asal.
Meta langsung terkekeh dengan keras. Lagipula mana mungkin ada orang yang bisa masuk ke dalam mobil idola yang tengah naik daun itu.
"Nggak mungkin, lah."
Tika berdecak singkat. Dia merasa kecewa karena sahabatnya sendiri pun tak percaya. Kemudian gadis itu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Matanya lelah. Dia mengantuk.
"Met, lo nginep disini kan?"tanya Tika kepada sahabatnya itu.
Meta mengangguk singkat. Kemudian dia juga ikut merebahkan dirinya diatas kasur milik Tika itu. "Tik, besok lo jadi nonton BTS?"
"Jadilah, tapi gue kan nonton paling belakang. Lo mah enak di depan."
Meta terkekeh singkat. "Tik, yang penting kan kita bisa lihat BTS."
Tika menatap langit-langit kamarnya itu. Ya, setidaknya dia beruntung bisa melihat Jimin lagi di atas panggung nanti. Lagipula hasil tabungannya tidak sia-sia. Selama kemarin dia menabung dan bekerja part time hanya untuk mengumpulkan uang. Jika Tika tidak melakukan hal itu tentunya ia tak akan bertemu dengan BTS.
"Besok kita harus bangun pagi-pagi buat nuker tiket."ucap Meta yang kini berusaha menghilangkan kesedihan sahabatnya itu.
Tika tersenyum singkat. "Pokoknya kita nggak boleh telat."
Tbc
Intinyaa.. Gue harus nabung lagi buat seventeen wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST in JAKARTA // kth bts 🔜
Фанфик"Pergilah, kau harus mengingat kehidupanmu yang dulu. Karena ketika kau mengingatnya, kau akan melupakan aku." *** Apa jadinya jika salah satu dari anggota BTS ketinggalan dan hilang di Jakarta? Terlebih lagi, dia tidak mengingat siapa dia sebelum i...