Lima

130 13 0
                                    

"Jimin-ah, serius kalau sedang tampil. Berkali-kali tubuhmu tidak seimbang sehingga terjatuh. Kau tau kesalahanmu kan?" ucap sang manager yang kini sedang menasihatinya.

Jimin mengangguk mengerti. "Maaf,"

"Ya! Taehyung, kau bertanggung jawab atas ini. Jimin tidak konsentrasi karenamu, "

Kim Taehyung yang sedang bermain handphone langsung mengerutkan keningnya. "Jimin saja yang tak bisa diajak bercanda,"

"Kim Taehyung... Kau itu----"

Taehyung kemudian terkekeh singkat. "Ya, jangan marah-marah terus. Lagipula kalau kita tidak sengaja terjatuh, itu bisa jadi hiburan secara tak sengaja kan untuk fans kita?"

"Kim Tae---"

Taehyung langsung memotong ucapan manager BTS itu. "Hyung, maaf. Tapi bisakah kau berhenti berbicara hal yang sudah terjadi?"

Jimin menggeleng melihat sikap Taehyung yang kadang suka ingin menang sendiri itu. "Dia selalu bersikap ingin menang."

Jimin kemudian meletakkan tas hitam nya. Dia membuka tas itu mencari benda kecil yang menjadi kesukannya. Dia mencari earphone untuk mendengarkan musik. Jimin suka sendirian, di sering kali menghabiskan waktu menyendiri dibandingkan member lainnya. Ketika ketemu, Jimin langsung merebahkan dirinya di atas sofa sekaligus memejamkan matanya.

Sayangnya kegiatannya kemudian diganggu oleh Suga. Dia meminta Jimin untuk keluar bersamanya.

"Park Jimin. Antar aku jalan-jalan di sekitar sini. Lagian kita belum berkeliling kan?"ajak Suga dengan antusias.

Jimin langsung menggeleng tak mau. "Nggak, aku mau istirahat."

"Ya! Park Jimin, disini hanya kau yang bisa diajak jalan-jalan. Kau kan pandai menyetir, jadi temanilah aku."

Jimin menghela napas sejenak. "Aku tak tau daerah sini. Ini Jakarta, bukan Seoul tempat kita tinggal."

"Benar, tapi bukankah jika berjalan-jalan dekat sini tak akan berbahaya?"

Jimin mendengus kesal. "Hyung, ini sudah malam."

"Bagus dong kalau sudah malam, jadi kecil kemungkinan untuk ketahuan fans kita. Ayolah, sekali ini saja. Aku jamin hanya satu jam, setelah itu kita akan kembali ke tempat ini."

Jimin melihat sekitarnya. Dia memastikan kalau manager nya benar-benar sudah tak ada. "Kalau gitu, ayok. Kau yang akan bertanggung jawab akan ini."

Suga menyengir menampilkan deretan gigi nya dengan senang. "Ini baru namanya Park Jimin. Ayo, sebelum satu jam berlalu begitu cepat."

"Kau bertanggung jawab atas ini. Jika nanti manager akan memarahi kita, kau yang dihukum. Aku tak mau,"

"Percaya kan lah pada Suga."

Jimin dan Suga diam-diam keluar dari penginapan mereka. Keduanya memakai jaket lengkap dengan masker yang menutupi wajah mereka. Sebelum itu mereka juga sengaja meninggalkan alat komunikasi mereka di dalam kamar hotel. Jika nanti manager menelponnya, tentu dia memiliki alasan tidak mengangkat karena tertinggal. Alasan klasik memang. Tapi nyatanya kepergian yang tidak direncanakan ini membuat Jimin dan Suga menjadi semangat.

Selama sebulanan penuh mereka dihadapkan dengan tour dunia nya. Bolak-balik ke Negara asalnya cukup membuat keduanya merasa lelah. Ditambah lagi latihan yang sering mereka jalani, hal itu juga menambah kegiatan padat mereka. Merasa melakukan hal yang melelahkan, malam ini keduanya akan menepi sejenak. Jalan-jalan sebentar adalah penyelesaiannya.

LOST in JAKARTA // kth bts 🔜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang