chapter 4

25 1 0
                                    

Yeeey author kembali ada yang rindukah? Oya apa ada yang masih penasaran kelanjutan chapternya? Dichapter ini masih alur flashback ya jadi kalian jangan pada bingung ok enjoy my story readers

Sorry for typos😆
.
.
.

☆☆☆

Youngshin pov

Aku terus menangis ketakutan saat kulihat seseorang tengah berkelahi dengan 4 orang preman yang dari beberapa menit lalu membuatku merinding ketakutan

Aku masih belum mengenali siapa pria yang menolongku ini karna rasa takut ini aku hanya menelungkupkan kepalaku kedepan lutut dan memeluknya sungguh aku sangat takut untuk melihat perkelahian ini

Aku tak ingin seseorang yang menolongku malah kalah karna banyaknya orang yang berkelahi dengannya, yang aku harapkan hanyalah, semoga tuhan membantu aku dan seseorang yang tengah menyelamatkanku ini

Aku masih memeluk lututku takut, pelan pelan aku mulai melihat apa yang terjadi sekarang saat aku lihat seorang preman kembali mendekatiku sedangkan tiga yang lain masih bergelut dengan seseorang yang menolongku dan kurasa yang menolongku itu seorang namja

Preman itu terus mendekatiku dan menarikku kencang hingga tubuhku bisa dengan mudahnya terangkan oleh tangan besarnya sungguh aku rasa detak jantungku berpacu lebih kencang sangat kencang dari biasanya bukan karna aku menyukai preman ini, tapi karna aku sangat amat ketakutan

Aku merasakan tangannya melingkar dileherku dengan pisau yang telah ada didepan mataku, aku benar benar menjerit ketakutan, aku melihat namja yang menolongku langsung melihat kearahku dengan gerakan cepat dia menendang tangan preman yang menodongkan pisau di depan wajahku, sehingga pisau itu terjatuh dan tubuhku terhuyung dalam posisi membentur dada si penolongku sungguh aku merasa takut

Aku memegang bajunya erat seakan tak ingin dia lepas dariku bahkan aku tak tau dia siapa aku tak bisa melihat wajahnya karna kurangnya penyinaran lampu digang sempit ini

Dia terus menangkis pukulan preman ini sedangkan yang lainnya aku lihat mereka sudah terkapar tak sadarkan diri, namja ini pun berhasil melumpuhkan satu preman ini yang sedari tadi menodongkan pisaunya padaku bahkan aku tak tau motif apa yang mereka lakukan sampai sebegininya padaku.

Sungguh aku semakin mengeratkan pelukanku pada namja ini aku menangis sekencang kencangnya, aku merasa beruntung tapi dilain sisi aku merasa sial, beruntungnya ada seorang namja yang baik hati bisa menolongku, dilain sisi lagi kenapa ada orang jahat yang mengusikku

Aku terus menangis masih dalam pelukannya, dia menggandeng tanganku untuk berlari memjauhi area itu sekiranya sudah merasa jauh namja itu berhenti begitupun aku

"Gwencana" ucap namja itu menatapku dengan merengkuh wajahku dengan tangannya

Otomatis mataku langsung menatapnya aku kenal dia

"S-ssu-ga ssi" ucapku masih  bergetar dia masih menatapku mengapa aku merasa dia sangat mengkhawatirkanku dan kenapa jangtungku berdegup kencang saat memandang matanya

"Aku tanya apa kau baik baik saja?" Bentaknya khawatir

"Mm aku baik baik saja, gomapta suga ssi kau telah menolongku" ujar ku

Make Your Laugh (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang