Hari Sabtu pukul 9.00 AM. Murid-murid The Actorian mulai berhamburan dengan kegiatannya, ada yang bersiap bermain mini golf, ada yang bersiap berenang, ada yang bersiap bermain basket, ada pula yang bersiap untuk memanjat tebing. Begitulah suasana pada hari libur yang ada di base Fields. Akan tetapi hanya ada satu murid yang tidak bersemangat untuk berolahraga pada hari itu. Orang itu tidak lain adalah Edward Carlos.
"Hihihi.." Edward senyum-senyum sendiri.
"Beep" "Beep" "Beep" Dering nada dari HP Edward terus terdengar.
"Akhirnyaa, sebentar lagi aku akan punya pacar! Yes yes yes!" Edward kegirangan.
"Ed, aku harap kau masih waras walaupun jadi The Actorian" Ucap seorang teman sekamar Edward.
"Cih, siapa yang tidak waras! aku lagi flirting sama cewek nih"
"Mending sama aku Saja Ed, look at me, I have this six pack body and I play basketball very well" Ucap teman sekamar Edward sambil menunjukkan tubuh idealnya dengan percaya diri.
"Ben, PLEASE! aku masih normal okay, kalau kamu tidak percaya, lihat ini!" Edward sambil menunjukkan percakapannya dengan seorang wanita.
"Wihh, beneran ya? Jangan-jangan itu wanita jadi-jadian? hahah" Ben menanggapi sambil mengangkat alisnya.
"Yang ada kamu Ben yang jadi-jadian! Luarnya saja kamu terlihat tampan dan manly, tapi kamu..." Ucap Edward membalas Ben.
Sebelum Edward melanjutkan kalimatnya Ben langsung memotong pembicaraannya.
"Jangan kau bilang kepada gadis-gadis dulu ya Ed, please?"
"Hm, alright. Tapi besok kau belikan aku sandwich di cafeteria ya?"
"Itu sih tidak perlu, paling besok juga ada seorang wanita yang memberinya kepadaku, hehehe"
"Dasar, keterlaluan kau Ben, hahaha"
Ben Miller. Teman sekamar Edward Carlos yang juga merupakan The Actorian ini adalah seorang keturunan Greatof. Memiliki orang tua yang keduanya adalah Exinder. Ben Miller memiliki rambut berwarna coklat gelap dengan poni depan terangkat ke belakang, postur tubuh yang ideal untuk seorang laki-laki dan pemain basket yang andal. Ben Miller merupakan murid lama. Bukan murid pendatang baru seperti Edward. Ben sudah ada di Monthart sejak Basic.
"Yaudah mate, aku mau ke Lapangan Basket dulu ya, biasa latihan." Kata Ben sambil berjalan ke pintu untuk keluar kamar.
"Siap boss, kalau ada wanita cantik, kau berikan nomor HP aku ya! hehe" Sambung Edward.
"Ya ya ya... see ya!" Berjalan keluar dan menutup pintu.
Edward akhirnya merasa bosan dengan berdiam diri dikamarnya. Edward memutuskan untuk keluar dan mencari kegiatan. Edward akhirnya bergabung dengan murid yang sedang bermain tenis meja. Edward sangat menikmatinya dan lupa waktu. Edward pergi bersama murid-murid lainnya ke cafeteria.
"dude, are you serious? you play really good earlier, you sure never play it before?" Ucap salah satu murid yang bermain tenis meja bersama Edward.
"I swear, that was my first time ever!" Jawab Edward.
"Damn dude! you got some talent. You should join us! You can pass final exam with this sport bruh!" Salah satu murid memuji Edward.
"I don't even think about that man! that's a good idea!! hahaha" Ucap Edward senang.
Pukul 6.30 PM. Langit perlahan-lahan mulai gelap, Edward yang sangat menikmati waktunya di cafeteria lupa bahwa dia punya janji dengan seorang wanita.
"OH SHIT! What time is it man?" Tanya Edward dengan gelisah.
"It's 6.30 PM, what's up?" Jawab seorang murid.
"SHIT I'M LATE! okay I gotta go, a girl is waiting for me for a date!" Jawab Edward sambil menutup dahinya.
"Hahaha, well you better run really fast boy!" Ucap seorang murid dan menertawakan Edward bersama yang lainnya.
Edward lekas berlari dan pergi untuk menemui gadis itu di base Trees. Setelah sampai di base Trees, Edward melihat dari kejauhan gadis itu sudah menunggunya. Gadis itu terlihat kesal dan jengkel.
"Oh jadi seorang The Actorian sepertimu tidak bisa berlari kencang?" Ucap gadis itu dengan jengkel.
"Hi beautiful, sorry I'm late. Hehe" Edward merendahkan suaranya dan tebar pesona.
"Yeah, whatever. Aku maafkan untuk kali ini. So, apa rencana kencan kita malam ini?"
"Anything you like babe, I'll take you" Edward menjawab with his wink.
"Um, okay. Setahuku malam ini ada konser teater di Studios, aku mau kita ke sana." Ucap gadis itu.
"Okay let's go." Ucap Edward dan langsung menggenggam tangan gadis itu.
Ketika sedang berjalan menuju Studios, Edward dan gadis itu melihat Ben Miller yang juga sedang berjalan sendirian ke Studios. Ben memakai hoodie berwarna hitam polos dengan tangan yang dimasukkan ke saku hoodie nya.
"No freaking way!" Ucap gadis itu dengan kaget.
"Ada apa babe?" Edward bingung.
"Is that Ben Miller?" Tanya gadis itu.
Sebelum Edward sempat menjawab pertanyaan itu, Ben Miller akhirnya melihat mereka berdua yang sedang bergandengan tangan. Ben datang ke arah Edward dan gadis itu.
"What the fuck?" Ucap Ben Miller dengan tiba-tiba.
"Mona Sullivan?" Ben heran.
"What the hell are you doing here?" Ben sangat kaget.
"Wait wait wait... What is going on here? Ben and Mona? you guys know each other? Whaaatt?? I'm so confuse." Ucap Edward dengan sangat terkejut.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Rose and The Secret Family
General Fiction[#167 in General Fiction 5/6/2017] [#173 in General Fiction 5/5/2017] Lady Rose yang masih kecil harus hidup dengan penuh rahasia. Apakah akan ada orang yang akan memberitahu dia yang sebenarnya? Lady Rose adalah seorang gadis kecil yang harus berad...