20

256 6 0
                                    

5 TAHUN KEMUDIAN

Rose telah beranjak besar. Sekarang umur Rose adalah 15 tahun. Rose telah memasuki dunia remajanya. Rose telah melakukan yang terbaik selama menjalankan masa sekolahnya di Monthart. Hari ini adalah hari di mana Rose lulus dari murid Middle, menjadi seorang murid High. Seperti sekolah pada umumnya, Monthart tentunya memberikan waktu liburan bagi para muridnya. Sebelum pulang ke Wallof untuk liburannya, Rose mengunjungi Lily dan Martin untuk mengucapkan selamat tinggal.

"Lily!" Ucap Rose lantang memanggil Lily.

"Hey Rose, kau sudah sangat siap sekali ya untuk pulang. Haha." Ucap Lily.

"Tentu saja. Aku sangat merindukan Daniel." Jawab Rose.

"Martin di mana?" Tanya Rose.

"Dia sedang packing di base nya. Mau ke sana?" Ucap Lily.

"Yah, aku sepertinya akan tertinggal kereta jika ke sana, aku hanya ingin pamit dengan kalian." Ucap Rose

Tiba-tiba Martin berlari ke arah Rose dan Lily berada dengan membawa banyak barang bawaannya.

"Hey girls, sorry packing ku memang agak sedikit rumit. Hehehe." Ucap Martin.

"Dasar Martin, barang bawaan mu sudah seperti perempuan saja! mungkin kau harus mengganti nama menjadi Martina! HAHAHAHA" Ucap Lily meledek. Dan Rose ikut tertawa.

"Guys, sepertinya aku akan sangat merindukan kalian. Satu bulan pasti akan membosankan tanpa kalian." Ucap Rose.

"Tenang, tenang. Kalian akan selalu bisa meneleponku. Kapan pun. Oke?" Ucap Martin dengan senyuman manisnya.

Tiba-tiba sebuah mobil limosin datang di depan sekolah. Mobil itu tidak lain adalah mobil jemputan untuk Nick William. Lalu, Nick William muncul keluar dari base nya dengan beberapa pelayan yang membawakan barang bawaannya.

"Nick William. Tidak pernah berubah sejak dulu. Selalu saja bersikap angkuh." Ucap Rose sambil menatap Nick.

"Apa kau lihat-lihat? Belum pernah lihat orang tampan naik limosin ya? hahaha" Nick membalas tatapan Rose.

"Cih. Siapa yang lihat-lihat." Ucap Rose jengkel.

Nick langsung bersiap menaiki limosin jemputannya dan pergi. Nick membuka jendela mobilnya dan melihat ke arah Rose, Martin dan Lily dengan mata penuh kerinduan.

"Maklumlah Rose, dia kan anak bangsawan Greatof." Ucap Martin.

"Guys, aku harus pergi sekarang nih, byeeee." Ucap Lily.

"Bye Lily.. you're the most beautiful girl, I'm gonna miss you"  Ucap Martin dengan nada pelan dan tidak terdengar oleh Lily.

"Apa kau bilang barusan? Kau menyukai Lily ya? Hahaha" Rose menyindir Martin.

"Tidak kok. Apa sih. Sudah ya, aku pergi duluan. Tadi kamu yang terburu-buru sekarang malah kamu yang lama! Byee Rose!" Ucap Martin.

Rose hanya melambaikan tangan kepada Martin dan tersenyum. Sebenarnya Rose berbohong. Rose tidak sedang terburu-buru. Rose hanya ingin memastikan bahwa semua teman-temannya telah pergi dahulu, agar Rose dapat mengunjungi Hutan Terbelakang sendirian. Setelah semua teman-temannya pergi, Rose melangkahkan kakinya untuk masuk ke Hutan Terbelakang. Tujuan Rose hanya satu, yaitu mengunjungi kediaman Polo Andreas. Rose mengeluarkan album yang dulu pernah diberikan oleh Professor Puff dan membawanya ke rumah Polo. Ya. Rose akhirnya siap untuk mengetahui masa lalunya yang kelam itu. Kini, adalah saat yang tepat. Rose benar-benar sudah siap.

"Tok...tok...tok..tok..." Rose mengetuk pintu kediaman Polo Andreas.

"Tok...tok...tok...tok.." Rose terus mengetuk pintu kediaman Polo Andreas.

Lady Rose and The Secret FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang