2 TAHUN KEMUDIAN
Langit sangat cerah di Monthart, cuaca begitu mendukung untuk kelancaran Ujian Akhir Monthart Special School. Dua tahun telah berlalu untuk murid High di Monthart. Kini saatnya mereka mempersiapkan ujian akhir untuk lulus dengan memuaskan. Murid-murid High sekarang sudah berumur 17 tahun. Selama bersekolah di Monthart para murid High semakin ahli dalam mengasah kemampuannya masing-masing. Ujian akhir akan di adakan dalam tiga hari lagi. Semua murid fokus kepada keahlian masing-masing agar lulus dalam ujiannya dan dapat di angkat menjadi salah satu dari pemula Gridier, Spawnder, dan Exinder. Ujian ini adalah saat-saat yang ditunggu oleh Daniel. Daniel tidak sabar ingin segera menyelesaikan ujian untuk melihat hasilnya dan kembali pulang kepada ayahnya. Begitu juga dengan Rose. Rose sangat bersemangat agar dapat pulang untuk liburan bersama ayahnya.
"Pengumuman! Pengumuman! Semua murid diharapkan fokus pada keahlian yang dipilih untuk ujian akhir. Ujian akan dilaksanakan dalam tiga hari lagi, jadi mohon persiapkan diri kalian sebaik mungkin! semangatlah anak-anak! Good Luck!!" Suara Mr. Robert yang terdengar di seluruh koridor melalui speaker kencang.
Di koridor, Edward, Ben dan Daniel sedang berdiri bersama di depan loker Daniel.
"Ini dia bro yang kita tunggu-tunggu, akhirnya kita bisa lulus dan bisa dapat pelatihan sebagai pemula golongan." Ucap Edward yang bersemangat.
"Ah kau kan cuma main tenis meja saja, mau di angkat jadi apa sama Wali Kota, hahahaha" Sambung Ben yang meremehkan Edward.
"Eh, Ben, aku biar begini juga sudah mempelajari teknik khususnya. Aku juga sudah mempelajari semua teori yang ada. Kau tidak pernah tahu kan, aku juga dapat pelajaran fisika ketika aku belajar teori tenis meja!" Edward kesal.
"Heh sudah, sudah. Kalian sudah 17 tahun masih saja seperti anak kecil." Sambung Daniel sambil menutup lokernya.
"I'm not like you Daniel, you study really hard, and yeah you're very charming cause you're The Charmers." Ucap Ben Miller kepada Daniel.
"Yeah, right. I'll take that compliment." Ucap Daniel.
"Dude, isn't it very sad? We don't even have a big party for our sweet 17th Birthday in here and we are going to graduate soon..." Ucap Edward.
"What are you? A 17th years old girly chick? Boys are not doing that kind of stuff! We just have a simple junk food dinner with some beer." Ben menanggapi Edward.
"Maybe after the final exam we should do that, let's have a pizza party and some beer for us." Ucap Daniel.
"Yeah!! that's my man Daniel speaking!!" Ben dan Edward bersemangat.
Tiga hari telah berlalu, saat untuk ujian akhir pun tiba. Semua murid bersiap pada posisinya masing-masing. Mulai dari murid Basic, Middle, dan High. Semuanya telah memilih satu keahlian yang dipelajari selama sekolah untuk di uji pada ujian akhir. Murid Basic, Rose yang merupakan The Charmers memilih untuk ujian pada materi Peduli lingkungan dan Kehidupan masyarakat kecil. Sedangkan Lily yang merupakan The Inventor memilih untuk ujian pada materi Biologi Molekular. Martin dan Nick sebagai The Artist, keduanya memilih materi yang berbeda. Martin memilih ujian untuk melukis, dan Nick memilih ujian musik untuk bergabung bersama tim orchestra junior sebagai Violinist.
Untuk Murid High, Daniel dan Lauren yang merupakan The Charmers memilih materi ujian akhir yang sama yaitu Perkembangan Pada Abad Pencerahan. Sedangkan The Actorian, Edward memilih pertandingan Tennis Meja, Ben memilih pertandingan Bola Basket. Untuk Mona yang merupakan The Inventor, memilih materi ujian Penciptaan Alternatif obat-obatan. Semua memilih sesuai yang disukainya. Apabila murid High dapat lulus dengan memuaskan, maka Wali Kota akan merekrut berdasarkan keahlian yang mereka miliki untuk diberikan pelatihan lebih lanjut sampai akhirnya bekerja dengan baik dan berguna bagi masing-masing kota. Ketika ujian akhir mulai, semua melakukannya dengan serius tetapi tetap santai. Semua melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Ujian akhir juga disaksikan oleh beberapa Wali kota dari Greatof, Wallof, dan Smallof. Semua murid berusaha sebaik-baiknya.
Ujian pun berakhir, semua murid merasa tenang dan lega, ada yang sangat lelah dan ada yang langsung pergi ke base. Semua murid masih harus menunggu untuk pengumuman kelulusan dan Wali kota apa yang akan merekrutnya. Pengumuman akan diberikan dalam sehari setelah semua juri Professor dan Wali kota berdiskusi.
Keesokan harinya pagi hari pukul 8.00 AM. Di base Fields, kamar Edward.
"YESSSS!! YESS WOOHOOO!!!" Edward melompat kegirangan setelah melihat hasil ujiannya.
"Bagaimana hasilnya bro? Di rekrut siapa?" Ben penasaran.
"AKU DI REKRUT WALI KOTA WALLOF!! Aku akan menjadi atlet terkenal YEAHHHH WOOHOOO!!! Bagaimana denganmu Ben?"
"Em...itu aku mendapat beasiswa Basket dari Greatof, hehe" Ucap Ben.
"WOW THAT'S ABSOLUTELY AMAZING!! CONGRATS BRO! I'm so proud of you my man!" Edward memuji Ben.
"Thanks Mate, so are you." Ben tersenyum puas.
"Let's visit Daniel and see his result." Edward mengajak Ben untuk mengunjungi Daniel di base nya.
Mereka berjalan ke base Class dan melihat-lihat sekeliling. Sebelum bahkan sampai di kamar Daniel, Edward dan Ben melihat Daniel tiba-tiba berlari kencang keluar dari base Class dan menuju Hutan Terbelakang.
"Dan......" Edward sempat memanggil. Tapi tidak terdengar oleh Daniel yang berlari kencang dan tidak memedulikan keadaan.
"What the...ada apa dengannya?" Ben bingung.
"Eh itu ada Lauren, kita tanya saja dia." Ucap Edward.
"Hey Lauren!" Ucap Edward dengan lantang.
"Um...kenapa?" Tanya Lauren.
"Kenapa Daniel berlari begitu? Ada apa dengannya?"
"Eh sebenarnya...itu....aku mendengar bahwa setelah pengumuman ujian akhir, Daniel di panggil oleh Ms. Maria" Ucap Lauren.
"Lho? Kenapa memangnya? Dia tidak lulus?" Tanya Edward dengan bingung.
"EH..bukan..bukan...ada kabar yang lebih buruk." Ucap Lauren dengan ragu.
"Lauren, jangan setengah-setengah dong, aku jadi bingung ini sebenarnya ada apa?" Ucap Ben yang sangat bingung.
"Aku mendengar kabar bahwa Ayahnya Daniel meninggal dunia." Lauren mengatakan dengan sedih.
"APAA? Kalau begitu ayo kita susul Daniel." Edward sangat kaget.
Mereka bertiga pun pergi berlari dan menyusul Daniel menuju Hutan Terbelakang. Sesampainya di Hutan Terbelakang, Edward, Ben, dan Lauren semua terdiam melihat Daniel yang menangis tersedu-sedu di depan kediaman Polo Andreas.
"Aku turut berduka Daniel, aku ikut bersedih." Ucap Polo Andres sambil menepuk pelan pundak Daniel berharap Daniel akan tabah. Polo Andreas juga menitikkan air mata atas kehilangan temannya untuk kedua kalinya.
Daniel tanpa menjawab sepatah kata pun hanya terus menangis tersedu-sedu.
"Aku mendapat kabar tadi pagi bahwa Ayahmu telah lama sakit. Dia adalah seorang Spawnder yang hebat. Dia telah bekerja terlalu keras sampai lupa dengan kesehatannya sendiri." Ucap Polo dengan kesedihannya.
"Ini sungguh tidak adil. Tidak adil! Aku berusaha keras selama ini hanya untuk membuatnya bangga, sekarang aku telah membuktikannya, aku sangat merindukannya, AKU INGIN BERTEMU DENGANNYA....!! AYAHH!!..."
Daniel yang tidak dapat menahan kesedihannya, merasa sangat kacau dan terpukul. Daniel marah sambil menangis tersedu-sedu. Semua itu tak akan mengubah apa pun. Daniel benar-benar merasa menderita.
"Aku telah di rekrut oleh Wali Kota Greatof, aku akan menjadi Exinder. Ayah harus mengetahuinya! Mengapa dia pergi begitu saja sebelum aku memberitahunya!!..." Ucap Daniel dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.
Polo mengerti rasa kesedihannya. Terlebih lagi Daniel yang seharusnya senang akan pulang ke rumahnya, kini harus merasa makin sedih mengingat semua kenangan bersama ayahnya.
Edward, Ben, dan Lauren juga ikut merasa sedih untuk teman baiknya itu. Edward dan Ben tidak dapat berkata-kata melihat kondisi Daniel yang sangat terpukul. Lauren yang tidak tahan melihat keadaan Daniel langsung memeluk Daniel dengan erat. Daniel yang sedang bersedih tidak dapat menolak pelukan dari Lauren, juga memeluk Lauren dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Rose and The Secret Family
General Fiction[#167 in General Fiction 5/6/2017] [#173 in General Fiction 5/5/2017] Lady Rose yang masih kecil harus hidup dengan penuh rahasia. Apakah akan ada orang yang akan memberitahu dia yang sebenarnya? Lady Rose adalah seorang gadis kecil yang harus berad...