Daun adalah singkatan "dari untuk". Daun biasa di tempel pada dinding khusus semacam mading sekolah bernama 'message wall'dengan pesan singkat yang tercantum pula nama pengirim dan nama orang yang dituju.
Sayangnya, pesan akan hangus dalam periode seminggu, jadi aku harus memastikan bahwa Herza harus menengok daun di minggu depan!
Suasana pagi yang baru, dengan semangat baru. Hari ini aku akan mengajukan daun pada pengurus message wall.
"Siapa pengurus message wall?" Caca menepuk pundakku.
"Oh ini, Dhea." Jawabku yang tepat di depanku adalah Dhea.
"Baru tau gue kalo lo yang ngurus ini," Caca lantas meninggalkanku dan Dhea.
Teng tengg (asik ganti bel)
Waktu yang sangat ditunggu-tunggu!
Istirahat tiba, aku dan Caca pergi ke kantin bersama.
Etttsss
Tunggu dulu,
Kok ada yang mengganjal di visual gue ya?
Apanih?
Mataku tertuju pada salah satu daun yang terpampang di message wall ketika aku maupun Caca berjalan menuju kantin dan nyatanya daun itu untukku.
"Ca, bentar. Kok ada nama gue sih?" Aku memberhentikan langkah Caca yang bersemangat menuju kantin karena panggilan perutnya .
"Apasih, masih aja mimpi, ini udah siang kali. Lo aja baru kirim daun ke Dhea, gak mungkin daun lo langsung ditempel,"Caca menepuk pundakku.
"Ih bukan itu. Maksud gue, ini loh. Ada yang kirim daun buat gue!" Aku menunjuk ke arah pesan yang tertulis 'to : Helena'
"Loh, dari siapa nih? Kok mX doang?"
"Nah itu bikin gue penasaran!!"
"Nanti aja mikirnya, sekarang gue laper dan mau ke kantin. Ayok lanjut jalan," Caca menarik tanganku yang enggan untuk pergi.
Ketika tiba di kantin, pemandangan indah muncul mencolok tepat di depan mataku.
Aduh, siapa lagi kalau bukan Alvin.
Sambil menunggu Caca memesan mie, alangkah baiknya aku mencari tempat duduk yang strategis untuk memandang Alvin sekaligus nunggu Caca menghabiskan makanannya.
"Mau kemana lo?" Rupanya Caca sadar kalau diam-diam aku ingin meninggalkannya untuk mencari tempat duduk.
"Hehehehehe" aku hanya tersipu malu.
"Gak jelas lo, Len. Nih gue mesen dua porsi mie, kita makan bareng ya."
"Iya siap bos."
Di tengah kenikmatan mie goreng ala ibu kantin, tiba-tiba Herza datang dari belakangku dan duduk di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHS
Teen FictionMelepas putih biru, menyiapkan ruang putih abu-abu. Katanya ini adalah masa yang indah. Apakah virus merah jambu akan datang kepadaku menggebu-gebu? Benarkah masalah yang kuhadapi semakin rumit dan perlu kedewasaan? Aku pandai berimajinasi, ahli men...