삼 ㅡdad

8.4K 1.4K 119
                                    

Chanyeol melemparkan tubuhnya keatas ranjang biru lautnya kemudian memejamkan mata.

Tok tok tok

"Mas Chanyeol, Papa nyariin dibawah."

Suara dari pembantu rumah yang Chanyeol tak tahu namanya terdengar dari luar.

"Mas,"

Suaranya kembali terdengar.

Tok tok tok

Tapi Chanyeol terlalu malas untuk bangkit.

"Bilangin aja saya lagi capek. Gamau diganggu." Chanyeol sedikit berteriak dan matanya tak kunjung terbuka.

Setelahnya, suara pembantu rumah itu tak terdengar lagi.

Cklek.

"Chanyeol."

Chanyeol berdesis kesal kemudian membuka matanya. Ia terduduk dari tidurnya tanpa mau bertatapan dengan pria yang sudah menginjak usia 38 tahun tersebut.

"Kamu mau sampai kapan begini huh? Mau jadi jagoan disekolah?" Papa Chanyeol menunjukkan kertas dengan tanda tangan kepala sekolah tepat di hadapan Chanyeol.

Chanyeol memutar bola matanya kemudian berdiri dari duduknya.

Seragam sekolah masih melekat di tubuhnya.

Matanya menatap pria di hadapannya dengan tatapan tajam.

"Itu bukan urusan anda. Mau saya jadi jagoan, jadi superman, jadi super dede, itu bukan urusan anda." Chanyeol menyampirkan tas hitamnya di punggung kemudian pergi dari kamarnya.

Papa Chanyeol hanya menggeleng dan menatap anak sulungnya itu dengan penuh kekecewaan.

Ini juga kesalahannya.

Kesalahan karena tak bisa membuat anaknya pergi dari masa lalu.

.

Chanyeol menambah kecepatan motornya jadi 60km.

kekesalannya meluap di sepanjang jalan sepi itu.

Saat dirinya sampai di pinggir jalan dengan pemandangan pantai yang remang remang, sudut bibirnya terangkat sebelah.

"Hai ma, Chanyeol balik lagi."









ㅡtbc

space ;chanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang