[16]-Unexpected

75 5 1
                                    

Go enjoy the story, bb

Alert! Anyway cerita ini dilengkapi dengan english dan membuatnya menjadi Billingual.

××××××

Seminggu setelah kejadian tersebut..

  Angelynn sedang mengobrol dengan Shawn di taman sekolahnya. Gadis itu nampak bahagia.

"Shawn,"

Pria itu tersenyum. "Iya, sayang?"

"Aku ingin ke starbucks, hehe"

"Tentu saja, ayo!" Ajak Shawn sembari menggandeng tangan Angelynn.

Starbucks

Shawn melihat sekeliling, walau sudah terbiasa dengan paparazzi ia tetap berharap tukang foto itu enyah dari kehidupan pribadinya.

"Kamu suka banget sama unicorn frappe ya?" Goda Shawn dengan nada bertanya.

"Oh iya dong, unicorn tuh lucu kayak aku.. Wkwk" kekeh Angelynn penuh percaya diri.

Shawn mencubit pipi Angelynn gemas. "Lucuan kamu"

Gadis itu tersenyum.

Bzzzzttt..

Handphone Angelynn berbunyi, segera gadis itu mengangkat telfonnya.

"Halo?"
"Angelynn, bergegaslah!"
"Ada apa, Gracia? Kamu terdengar panik"
"Rumahmu.. Hah, ke..kebakaran.."
"Bagaimana bisa?"
"Cepatlah kemari Lynn, kakakmu terjebak didalam sana!"

Angelynn mematikan telfon dengan panik.

"Ada apa, baby?" Tanya Shawn kaget.

"Kebakaran, di rumahku! Cameron terjebak, aa..aku.." Gadis itu merasa dadanya sesak.

Shawn menarik Angelynn, "Kita harus bergegas kalau begitu"

Singkat saja, Angelynn dan Shawn telah sampai.

Walau kebakarannya tidak parah, namun tetap saja menimbulkan kerugian. Hingga beberapa tetangga Angelynn datang.

Cameron telah dibawa oleh mobil Ambulans, tepat saat Angelynn datang.

"Oh, tidak.." Angelynn terduduk di depan rumahnya, mulai terisak.

"Bangunlah, Lynn, everything will be alright" Shawn berusaha menenangkan Angelynn.

Angelynn menyaksikan kakakknya terbujur kaku saat dimasukkan kedalam ambulans, keningnya berdarah karena terpleset saat menuruni tangga.

Mengapa masalah terus menghantui kami?

Gracia yang baru saja melihat Angelynn, menghampiri sahabatnya itu.

"Maaf aku memberitahumu agak telat, Lynn. Handphone ku lowbatt tadi"

Gadis itu tersenyum, walau terpaksa. "Tak apa, terima kasih"

"Kakak, semuanya baik-baik saja?" Skylynn, adik Shawn, datang menghampiri.

Nampak ibu Shawn turut menghampiri Angelynn.

"Kami tak apa, tapi Cameron, ia jatuh di tangga karena panik" jelas Shawn.

Karen -ibu Shawn- meringis.

"Yang sabar, Angelynn." Karen menepuk bahu gadis 17 tahun itu.

"Kejadiannya seperti apa, kak?" Tanya Skylynn.

My Secret Wish || S.M [ Shawn Mendes ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang