[23]-Epilogue

93 4 10
                                    

Hope you guys enjoy! <3

×××××

20 July.

  Angelynn menatap bingkai foto yang berada di genggamannya, foto Shawn dan dirinya yang sedang berada di Coachella 3 bulan yang lalu. Mereka nampak sangat bahagia di festival itu. Membuat hati Angelynn semakin berat untuk meninggalkan kehidupan lamanya.

Namun, ia sudah bulat dengan rencananya untuk berkuliah di Oxford University, setelah ia sukses mendapat beasiswa disana.

"Angel, temani abang sebentar bisa?" tanya Cameron mengejutkan sang adik.

Angelynn buru-buru menghapus air matanya. "Tentu saja"

Gadis itu mengikuti kakaknya ke sebuah tempat, dan ternyata itu adalah di Madison Square Garden, semua anggota Magcon berada disitu.

Ia baru sadar itu adalah Farewell Party spesial untuknya.

"Welcome!" sambut semuanya serentak, membuat Angelynn menangis terharu.

"Astaga, ka-kalian.."

Shawn langsung memeluk Angelynn, "Jangan sedih, berat, biar aku saja"

Angelynn semakin terisak. "Apakah perpisahan itu nyata? Aku gabisa.."

"Hey, kita disini untuk have fun!" celetuk Annette tiba-tiba.

Alunan musik DJ yang familiar membuat senyum Angelynn mengembang, ia tahu itu adalah sepupu kesayangannya, Martin.

"Everybody put your hands up!!!" teriak Martin.

Semuanya bersorak bahagia, terutama Angelynn. Ia menari bersama Gracia, Gabrielle dan Skylynn.

"O M G, you guys are the best!!!" sahut Angelynn, semuanya tertawa bersamaan.

Setelah sesi dansa yang melelahkan, Angelynn dan yang lainnya menuju ke sebuah bar yang sudah tersedia.

Cameron ternyata menjadi bartender dan membuat keempat perempuan itu tertawa.

Angelynn pun berkata, "Bro, aku mau setegah gelas Abshinte"

"Kau belum legal Angel" ledek Cameron, sukses membuatnya mendapat toyoran dari Angelynn.

"Shut up!" delik Angelynn, membuat yang lainnya kembali tertawa.

Farewell Party itupun berlanjut hingga hampir larut malam, Angelynn yang terlanjur mabuk itupun diantar pulang oleh Shawn.

"Shawn, i know i'm crazy but, can you fuck me here?" tanyanya dengan nada mabuk.

"Jangan, Angie. Kita masih di mobil"

"Why not, hmm?" Angelynn mengambil langkah dengan menempelkan bibirnya di bibir Shawn.

Shawn mendorong Angelynn pelan. "Aku tahu tempat yang lebih spesial" senyuman ala bad boy merekah di wajahnya.

Dan malam itu mereka habiskan bersama.

×××××

Satu hari telah berlalu dengan cepat.

Kini saatnya telah tiba, dimana Angelynn harus pindah ke London dan memulai hidup yang berbeda disana.

Terasa berat untuknya mengucap kata selamat tinggal pada semuanya, namun maeu tak mau ia harus berpisah dengan kehidupan lamanya karena pendidikan lebih penting bagi Angelynn.

Setelah semua persiapan matang, Shawn mengantar Angelynn menuju JFK Airport.

Sesampainya, Angelynn ataupun Shawn tidak bisa mengucap sepatah katapun, sibuk tenggelam di gelapnya pikiran masing-masing.

"Shawn.. Aku harus mengatakan sesuatu" kata Angelynn nampak sedih.

"Yeah?"

Angelynn menghela nafas berat. "Ki.. Kita.. Harus memulai hidup baru Shawn.."

Pria itu terkejut dengan pernyataan Angelynn barusan.

"Kenapa harus berakhir?" tanya Shawn sedih.

"Sorry.. I-ini, demi kebaikan kita berdua Shawn, i'm so sorry"

Shawn tersenyum tipis. "I understand. Jaga dirimu, okay?"

"You too"

Pesawat Britain Airways akan segera lepas landas dalam 20 menit lagi, diharapkan para penumpang menaiki pesawat.

"Shawn, see you"

"Wait," cegah Shawn. "Can i kiss u sugar?"

Angelynn mengangguk sambil tersenyum.

"Astaga, Shawn," ucap Angelynn terengah, "Jangan bermain sihir, sangat tidak adil untukku"

Shawn tergelak geli."Kita sama-sama bermain sihir. Kamu buat aku tak bisa menghentikan ini."

Mereka kembali berciuman dengan sedikit liar.

'Sial, kita berpisah saja seperti ini, bagaimana aku bisa move on?'

Shawn melepas ciuman itu lalu menatap gadis yang ia cintai.

"Sampai jumpa di lain hari, Sugar"

"See u"

Terlihat ada genangan air di pelupuk mata Angelynn, sebetulnya ia tidak ingin mengakhiri hubungannya. Namun ia takut ada salah satu diantara mereka ada yang tersakiti suatu saat nanti.

Dengan berat hati Angelynn melangkahkan kakinya, pergi meninggalkan New York bahkan sebelum cintanya sempat bersemi.

"I'll come back Shawn, sooner or later."

Angelynn mencoba tersenyum, ia tahu perpisahan bukanlah akhir dari segalanya melainkan permulaan sempurna untuknya. Kehidupan baru untuknya telah menunggu di London.

Dengan senyum yang merekah, hati yang bersedih, pikiran yang tak ikhlas akan perpisahan, membuatnya belajar bahwa masa depan lah yang menuntun perjalanan hidupnya.

Perpisahan ini membuat Angelynn belajar, bahwa ia harus menatap masa depan, tak pernah tunduk dengan masa lalu. Sebaik atau seburuk apapun masa lalumu, jadikan itu sebagai pelajaran hidup untukmu.

-THE END-

×××××

Akhirnya setelah 2 tahun lebih cerita ini resmi S E L E S A I !!!


Tengkis buat Ghost Reader ataupun Reader nyata yang udah ngedukung Ipeh nulis cerita gaje ini. Always love you all xoxo.

Sampai jumpa di sequel dan extra part nya!

My Secret Wish || S.M [ Shawn Mendes ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang