The Day

325 22 1
                                    

Kali ini Kyuhyun tak bisa lagi membendung kemarahannya. Saat ia tau Yonghwa memaksa Seohyun naik ke atas panggung dan melakukan hal bodoh ia bersumpah dalam hati akan segera membunuh pria gila itu. Dia sengaja tidak memberitahu Seohyun mengenai kehadirannya dan mengajak Yonghwa untuk berbicara empat mata.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan?" tanya Kyuhyun begitu ia melihat Yonghwa.

Yonghwa tau, bagaimana pun dia akan berurusan dengan orang ini, jadi dia sudah mempersiapkan mentalnya sekalipun itu berarti dia harus menunjukkan sikap tak hormat kepada Hyungnya.

"Kenapa kau melakukannya? Kau ini bodoh atau apa? Belum cukup mempermainkan Seohyun, kau malah membuatnya menangis dan sekarang kau mau dia diinjak-injak oleh fansmu? Itu yang kau inginkan? Menghancurkan hidupnya?"

Yonghwa mengepal tangannya menahan marah, "aku tidak pernah berpikiran jelek seperti itu."

"Oh ya? Lalu kau mau apa? Mau sok jadi pahlawan? Kenapa kau mengganggu ketenangan hidupnya? Awalnya aku sangat berterimakasih karena kau mau memilihnya sebagai stylistmu. Wajah bahagianya saat menceritakan betapa dermawan dan bijaknya seorang Yonghwa. Tapi sekarang, ya! Kau benar-benar keterlaluan?"

Yonghwa terdiam. Apakah ia harus melewati batasan itu dan menghajar pria di depannya ini?

"Aku mohon, berhentilah menyusahkan Seohyun. Kau bilang kau menyukainya, tapi kenapa kau malah menghancurkannya? Tolong, bersikaplah seperti dulu. Anggap saja kau tak mengenalnya. Jadi setidaknya dia bisa melupakanmu dan hidup ceria seperti biasanya."

"Kenapa?" tangan Yonghwa bergetar, "agar kau bisa memilikinya sendirian? Begitu, Hyung?"

"Apa maksudmu?!"

"Apa kau tau dia sangat berbakat? Apa kau tau dia punya suara indah dan sangat berpotensi untuk menjadi seorang idol?"

"Tentu saja aku tau. Ya! Kau baru mengenalnya tak sampai setahun, aku sudah bersamanya bahkan sebelum dia dilahirkan. Jadi tutup mulutmu dan berhentilah bertingkah seolah-olah kau tau banyak tentang kehidupannya!"

"Cih! Lalu kenapa tak dari dulu kau membantunya? Daripada menjadi seorang stylist aku yakin kau punya banyak koneksi agar dia bisa ikut audisi dan jadi seorang idol. Kenapa, hah?"

"Kau ini benar-benar brengsek!"

"Aku tau aku bukan pria yang baik untuknya. Tapi setidaknya aku lebih berperasaan dibanding pria yang mengaku-mengaku sangat menyayanginya!"

Kyuhyun benar-benar akan menghajarnya, dia menarik baju Yonghwa.

"Kau tidak mengganggapnya seperti adik kecil," Yonghwa menatap tajam mata Kyuhyun, "kau menyukainya sebagai seorang perempuan. Aku benarkan? Kau tidak ingin dia naik ke atas panggung, dikenal banyak orang dan punya jutaan penggemar. Kau tak ingin dia punya banyak kenalan pria apalagi seorang idol. Itu karena kau ingin dia bergantung hanya padamu. Karena kau ingin memilikinya sendirian. Begitu kan?!"

Kyuhyun terbelalak tak percaya dengan alur pemikiran Yonghwa. Mengapa dia merasa perkataan Yonghwa benar? Sekarang, rasanya seperti ribuan jarum menusuk jantungnya. Dia sampai tak bisa membalas perkataan Yonghwa.

"Kau diam, artinya aku benar. Setidaknya aku membuktikan perasaanku padanya. Aku menggungkapkannnya, mendukung mimpinya, dan melakukan sesuatu, tak hanya mengumbar-ngumbar tak jelas! Tidak masalah kalau aku tak memilikinya, setidaknya aku melihat dia sukses dan bahagia."

Lagi-lagi Kyuhyun tak bisa membalas. Dia cuman menatap mata Yonghwa berharap dengan begitu ia bisa menyumpal mulut busuk Yonghwa.

"Hyung, maafkan aku. Mungkin aku bukanlah seorang pria baik-baik yang mengenalnya tidak sebanyak dirimu dan aku juga yakin perasaanmu padanya jauh lebih besar dari perasaanku. Tapi, hanya karena kau mencintainya bukan berarti aku akan mengalah dan berhenti mencintainya. Aku akan melakukan apapun agar dia naik ke atas panggung."

Yonghwa meninggalkan Kyuhyun. Dia berjalan menuju ruang rias. Menjumpai Seohyun yang terduduk lemas setelah pertunjukan tadi.

"Hyun..."

"Op...oppa...kenapa kau melakukan itu? Aku sangat ketakutan."

Yonghwa menarik tangan Seohyun agar ia berdiri, kemudian mendekapnya dalam pelukan, "maafkan aku. Aku tidak bermaksud mempermalukanmu. Aku hanya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Tuhan menciptakan gadis sesempurna dirimu."

Seohyun cuman bisa terisak, "tapi...tapi..."

"Sudahlah," Yonghwa membelai rambut Seohyun, "kau tenang saja. Aku takkan membiarkan siapapun mengganggumu."

Seohyun melepaskan pelukan Yonghwa dan menyeka air matanya.

"Seohyun," Kyuhyun berjalan cepat ke hadapan Seohyun, "aku ingin bicara denganmu."

"Ada apa?"

"Ayo," Kyuhyun menggenggam tangannya, membawa Seohyun ke tempat yang jauh dari Yonghwa.

"Ada apa Kyuhyun?"

Kyuhyun masih terdiam mengingat semua perkataan Yonghwa. Brengsek! Aku akan membuktikan semua perkataannya salah dan tak masuk akal!

"Ada apa Kyu? Kenapa kau diam saja?"

Kyuhyun menarik paksa Seohyun dan memeluknya sangat keras, sampai Seohyun tidak bisa bernafas.

"Kyu... apa.. apa yang kau lakukan? Sakit... aku tidak bisa bernafas..."

"Kumohon," Kyuhyun berteriak keras, "kumohon keluarlah dari pekerjaan ini. Aku berjanji akan mencarikanmu agensi terbaik dan mendukung apapun cita-citamu. Kumohon, maafkan aku."

Seohyun meronta keras agar terlepas dari pelukan Kyuhyun, tapi tenaga Kyuhyun jauh lebih besar darinya, "kyu... lepaskan dan berbicaralah yang jelas. Aku tak mengerti..."

Tapi Kyuhyun malah semakin mengencangkan pelukannya, "maafkan keegoisanku. Beri aku satu kesempatan terakhir. Aku akan benar-benar mendukungmu. Aku berjanji. Jadi, kumohon jangan pergi kepelukan oranglain."

Seohyun pasrah dan tidak lagi melawan, membuat Kyuhyun agak melonggarkan pelukannya, "aku tak mengerti apa maksudmu, tapi kau tau kau adalah satu-satunya yang ku percayai. Jadi berhentilah mengucapkan hal-hal yang tak masuk akal.

Kini Kyuhyun melepaskan pelukannya, mencengkram bahu Seohyun dan menatapnya sangat dalam, "maafkan aku. Tapi memang benar aku mencintaimu."

Seohyun melebarkan matanya tanda tak percaya. Ini hari apa, sih? Kenapa banyak sekali kejadiaan aneh?

"Aku mencintaimu. Kumohon beri aku kesempatan membuktikan semuanya."

"Kau ini kenapa sih?" Seohyun pura-pura terkekeh kecil mencoba mencairkan suasana yang entah kenapa tegang sekali. Tapi tatapan Kyuhyun membuktikan dia sedang tidak bercanda.

Pandangan Kyuhyun benar-benar tak lepas sedetikpun dari Seohyun, membuat Seohyun terdiam dan tak tau harus berbuat apa. Ia melihat ke arah lain mencoba mencari hal lain yang bisa dibicarakan. Kyuhyun memegang kedua pipi Seohyun lalu mencium bibirnya.

Seohyun terlonjak kaget dan refleks mendorong Kyuhyun. Hampir saja Seohyun menamparnya karena marah, tapi kemudian dia melihat kedua mata Kyuhyun yang menggambarkan betapa terlukanya dia saat ini.

"Maaf, tapi aku mencintai Yonghwa."

For First Time Lovers - YongseoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang