Yonghwa melirik arjolinya. Sudah tiga puluh menit dia berdiri seperti orang bodoh di depan rumah Seohyun. Ia tau cepat atau lambat Seohyun akan keluar, karena hari ini CNBlue akan konser.
"Hyun..." Yonghwa memanggil Seohyun yang baru saja keluar dan akan membuka gerbang. Seohyun menatapnya sebentar, menundukkan kepala kemudian pergi.
"Ya! Apa kita bermain kucing-kucingan lagi?" Yonghwa berlari ke depan Seohyun, "sumpah jangan lakukan itu lagi! Aku tidak mau kau terus menghindariku."
Seohyun mengangkat kepalanya, "ada apa, Oppa?"
"Ayo kita pergi bersama. Aku akan menyetir."
"Tidak perlu. Aku akan pergi bersama Kyuhyun, jadi tolong menyingkirlah."
Yonghwa memegang kedua bahu Seohyun, menatapnya serius, "berhentilah menyakiti perasaanmu sendiri. Sudah kubilang aku tidak pernah mengganggapmu rendahan. Kau keluar saja dari pekerjaanmu. Akan kupastikan kau naik ke atas panggung. Hanya tunggulah sebentar, aku sedang berusaha."
Seohyun menepis ke dua tangan Yonghwa, "terimakasih. Tapi kau tidak perlu repot-repot melakukannya. Aku pergi dulu. Kyuhyun sudah menungguku."
🎸🎹🎸🎹🎸🎹🎸🎹🎸🎹🎸🎹🎸🎹🎸🎹🎸
"Hyung, kau ada dimana?" ucap Yonghwa melalui ponselnya, "bisakah kau datang ke konser kami malam ini? Aku ada kejutan besar untukmu... serius! Datanglah apapun yang terjadi... aku sudah menyiapkannya kursi VIP khusus untukmu... baiklah terimakasih... sampai jumpa."
Yonghwa berjalan malas ke ruang riasnya. Seohyun belum juga sampai sejak perpisahan mereka tadi siang. Ia duduk di meja riasnya, menutup mata mencoba untuk sedikit beristirahat. Tiba-tiba sebuah tangan menyisir rambutnya tanpa permisi, membuat Yonghwa terlonjak kaget.
"Maaf Oppa, aku tak bermaksud membangunkanmu. Beristirahatlah lagi, aku akan merapikan rambutmu," ucap Seohyun.
Yonghwa berdiri, menangkap tangan Seohyun, "sudah kubilang jangan lakukan pekerjaan ini lagi. Dan berhentilah memanggilku Oppa!"
Seohyun menatapnya dalam diam.
"Apa yang harus kulakukan agar kau mempercayai semua perkataanku? Bukankah kau bilang aku berharga? Lalu kenapa kau tidak memperdulikan perasaanku sedikitpun?"
"Bukan begitu,"
"Seohyun. Haruskah aku mengulangi pernyataanku? Apa aku harus mengungkapkan perasaanku lagi? Baiklah, kalau itu bisa meyakinkanmu akan kulakukan. Seo Joo Hyun, aku mencintai..."
"Sudah kubilang hentikan! Apa kau juga pernah memikirkan perasaanku? Kenapa begitu susah untukmu menerima kenyataan? Dunia kita terlalu beda, apa kau melupakannya?"
"Berbeda apanya?"
"Tetaplah di duniamu, Oppa. Jadi bintang yang bersinar tanpa pernah melihat ke bawah. Dan aku juga akan tetap duniaku, sekalipun aku hanya bisa melihatmu dari bawah."
"Baiklah. Kalau begitu aku akan turun ke duniamu."
"Lihat saja kalau kau berani melakukannya!"
"Baiklah. Kalau begitu kau yang akan naik ke duniaku." Yonghwa tersenyum licik menanggapi segala amukan Seohyun, "kau, tunggulah disini. Aku akan membawamu ke duniaku, sehingga kau bisa berhenti membicarakan soal dunia, seolah-olah kau berasal dari surga dan aku dari neraka."
Yonghwa pergi meninggalkan Seohyun. Dia sengaja meminta stylist lain untuk meriasnya. Seberapapun Seohyun memohon agar ia mau dirias olehnya, Yonghwa hanya diam, bahkan tidak melihat Seohyun sedetikpun.
Tibalah konser akan di mulai. Mereka sedang bersiap-siap naik ke panggung. Sebelum pergi, Yonghwa menarik tangan Seohyun, memaksanya mengikuti kemanapun langkah Yonghwa, "tunggu dan lihatlah aku dari sini. Jangan coba-coba untuk pergi, atau aku tidak akan pernah memaafkanmu selamanya."
Yonghwa dan ketiga personil CNBlue itu naik ke panggung, meninggalkan Seohyun di belakang panggung. Walau tidak mengerti, Seohyun tidak beranjak selangkahpun. Ia cuman bisa menatap pria itu.
"Selamat malam semuanya," Yonghwa menyapa semua fans yang hadir malam itu yang dibalas dengan teriakan keras, "malam ini adalah konser terakhir kami sebelum tour panjang nanti, mohon doa dan dukungan kalian!"
Konser berjalan sangat baik seperti biasanya. Setelah menyelesaikan lagu penutup dan sederet ucapan terimakasih, mereka bersiap-siap kembali ke belakang panggung, kecuali Yonghwa yang masih tetap diam dan memegang gitarnya.
"Hyung, apa yang kau lakukan?" bisik Jungshin, "sudah selesai. Ayo."
Yonghwa menghiraukan Jungshin. Setelah memastikan Seong-ho Hyungnya sudah hadir dan duduk manis di bangku VIP dekat panggung, Yonghwa tersenyum dan mulai memetik gitarnya, membuat ketiga personelnya bingung dan salah tingkah. Tapi karena mereka sudah terlanjur berjalan, mereka tetap pergi ke belakang panggung, meninggalkan Yonghwa sendiri.
"Aku menciptakan lagu baru dan kalian adalah orang pertama yang mendengarnya," suara riuh memenuhi ruangan itu, "judulnya first time lovers, kuharap kalian menyukainya. Selamat menikmati."
maen cheoeum neoreul bodeon nal
The day when I first saw you
sujub giman hadeon neoye malgeun misodo
Your bright smile full of shyness
oneuri jinamyeon gakkawo jilgeoya
We'll get closer after today
maeil seolleneun gidaereul hae
Every day, I have heart-fluttering expectationsuri seoro banmal haneun sa iga dwel geoya
Hopefully we can speak banmal to each other
hangeol eumsshik cheoncheonhi dagawa
You walk towards me slowly, step by step
ijen nae dununeul bara bomyeo mareul hae jullae
Now look at my two eyes and tell me
neol saranghae
I love you...Ruangan berisik itu kini hening, kemudian riuh kembali. Sebagian dari mereka bahkan hampir menangis mendengar lagu yang seperti ungkapan perasaan itu. Seong-ho Hyung memandang Yonghwa tak percaya, apa ini yang mau ia tunjukkan padanya? Kenapa tak memberitahunya dulu? Dia akan dengan senang hati mengeluarkan album solo Yonghwa.
"Terimakasih... aku punya seorang kenalan," ruangan itu hening, membiarkan Yonghwa menjelaskan maksud perkataannya, "dia punya suara yang sangat bagus dan malam ini dia akan berduet denganku. Anggap saja sebagai bonus sebelum tour. Maukah kalian mendengarnya?"
"Tentu saja!!!" jawab semua fans serentak.
Yonghwa tersenyum, berjalan ke balik panggung menghampiri Seohyun, "ayo!"
"Ap..apa..." Seohyun sangat gugup sampai kakinya gemetaran. Yonghwa lagi-lagi menyambar tangannya, menariknya paksa naik ke atas panggung. Semua pasang mata terbelalak tak percaya melihat kenalan Yonghwa tersebut adalah seorang perempuan. Sebagian dari mereka bahkan sudah mencaci maki tak terima. Tapi Yonghwa tetap mendudukkan Seohyun di depan keyboard, mengambil gitar dan kursi lalu duduk di sampingnya.
"Falling slowly," bisiknya pada Seohyun. Dia mulai memetik gitarnya, menghipnotis semua orang untuk diam mendengarkan. Dalam keraguan, Seohyun tetap memainkan tuts keyboard, mengikuti alunan Yonghwa. Tidak mungkin dia mempermalukan dan membiarkan Yonghwa bermain sendiri.
Seong-ho tak henti-hentinya mengutuk Yonghwa dalam hati. Apa lagi ini? Iya sangat yakin akan ada skandal besar sehabis ini. Kali ini aku akan betul-betul menghabisimu! Makinya dalam hati. Dia bahkan sudah bangkit berdiri, mencoba menghentikan Yonghwa dari perbuatan gilanya, sampai dia mendengar suara asing seperti berasal dari surga.
Words fall through me
And always fool me
And I can't react...
KAMU SEDANG MEMBACA
For First Time Lovers - Yongseo
Fanfiction"Baiklah. Kalau begitu aku akan turun ke duniamu." "Lihat saja kalau kau berani melakukannya!" "Baiklah. Kalau begitu kau yang akan naik ke duniaku." Yonghwa tersenyum licik menanggapi segala amukan Seohyun, "kau, tunggulah disini. Aku akan membawam...