Thanks for reading!^_^
Dan akhirnya galvin dapat menemukan raina yang sedang hancur,Raina menangis tiada hentinya.
"Rai..." ucap Galvin.
Raina menghapus air matanya dan menoleh ke arah galvin.
"Lo?!tau gue ada disini dari siapa?" Ucap Raina.
"Dari hati." Ucap Galvin.
Galvin mendekati raina dan memeluknya dengan erat.
"Lo kenapa?kan gue udah bilang kalo ada apa-apa lo sharing sama gue." Ucap Galvin sambil menghapus airmata diwajah raina
"Hm...tapi kan ga harus semuanya gue ceritain ke lo" ucap Raina.
Galvin menghela nafas. "Iyaiya...terus lo kenapa?"
"Aji dateng lagi...dan ngebuka luka lama lagi lang..." ucap Raina.
Galvin terdiam sejenak. Sebenarnya galvin sedikit terkejut mendengarnya.
"Ikutin kata hati lo rai. Gue gabisa bilang apa-apa lagi karena itu hak lo." Ucap Galvin.
Sungguh Raina saat ini butuh dukungan,motivasi dari seseorang yang bisa melihat yang sebenarnya bahwa aji bukanlah yang terbaik untuknya.
"Lang..gue harus gimana?" Ucap Raina dengan wajah yang penuh dengan air mata.
Galvin menghela nafas. "Kalo emang lo masih mau nerima dia setelah dia nyakitin lo , itu hak lo rai. Tapi perlu lo tau, dibalik orang yang nyakitin lo pasti selalu ada orang yang siap siaga buat dengerin keluh kesah lo,yang selalu ada disaat lo butuh dan percaya sama gue orang itu adalah orang yang tulus nunggu lo dan mencintai lo"
Raina menghapus air matanya. "Siapa orang itu?"
"Lo bakal tau sendiri rai. Yuk udahan nangisnya?" Ucap Galvin sambil tersenyum.
Raina mengangguk dan berjalan disamping galvin.
-----
Raina pov.
"dibalik orang yang nyakitin lo pasti selalu ada orang yang siap siaga buat dengerin keluh kesah lo,yang selalu ada disaat lo butuh dan percaya sama gue orang itu adalah orang yang tulus nunggu lo dan mencintai lo" -galvin
Perkataan galvin terus berada dibenakku.
Entah,aku merasa seperti ada yang menjanggal. Seperti ada yang ingin galvin singgung lewat perkataan itu.Aku terus memikirkan kedua hal itu.
Yang pertama. Aku memikirkan aji,aji yang tiba-tiba pergi meninggalkanku bahkan menghempaskan ku tanpa rasa dosa kini tiba-tiba dia kembali,mengajak ku untuk memulai hubungan dengan dirinya dari awal aku dan dia sebelum kenal.
Dan yang kedua, aku memikirkan perkataan galvin terus-menerus. Sebenarnya aku tidak mengerti ada apa dengan diriku?
Disatu sisi otak ku berkata "kembalilah kepada aji, dirinya akan berubah seiring berjalan waktu. Percayalah"
Disisi lain hatiku berkata " lalu bagaimana dengan galvin yang selalu ada untukmu?yang selalu ada saat kau butuh,saat dirimu sedang terpukul?""Raii! Lo kenapa sih?dari tadi gue panggil ga ngerespon" ucap Ghaila.
Aku terbelalak kaget."hah?!lo manggil gue emang? Ih maaf la maaf"
"Iya iya gapapa, lo tadi abis kemana sih? Ko tiba-tiba jadi kesini sama galvin" ucap Ghaila
"Eum..itu...nanti deh gue ceritain,yaudah ayo pulang!" ucap diriku sambil memegang pergelangan tangan ghaila
"Yuk!" Ucap Ghaila.
Dan ternyata... didepan kelas ada seorang laki-laki yang sedang menunggu ku.
"Rai.. pulang bareng gue yuk?" Ucap Aji.
Yatuhan...cobaan apalagi yang harus kuterima saat ini.. batin diriku.
"G-ga bisa,gue mau kerja kelompok,ya kan la?" Ucap diriku.
Yang sebenarnya aku berbohong agar tidak pulang dengan aji.
"Kerkel ? " ucap Ghaila.
Shit..ghaila kenapa jadi sebodoh ini-_- ..batin diriku.
Sepertinya saat ini aku dalam keadaan yang sulit dimana ghaila tidak bisa diajak berbohong dan aji yang terus menganggu diriku.
"Raina pulang bareng gue! Dia udah janji mau nemenin gue nonton hari ini." Ucap seorang cowok yang suaranya tidak asing bagiku . Yepp ; Galvin.
Syukurlah galvin datang." I-iya gue udah janji maaf ya lang gue lupa"
Galvin memegang pergelangan tanganku dengan erat kemudian mengajak diriku pulang.
HALO!:)
Vote dan comment jangan lupa ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Past Is Your Future.
Novela Juvenil(Slow update~)Apakah ini namanya patah hati? Rasanya sakit dan diriku pun tidak berdaya. Sungguh sakit rasanya,sampai pada akhirnya aku tidak ingin merasakan jatuh cinta kembali. Masalalu ku begitu kelam,dan itu menentukan masa depanku. Pada akhirny...