vote dan comment thankyou!
Saat setengah dalam perjalanan menuju rumah Raina..hujan turun begitu deras sehingga Raina dan Galvin harus meneduh terlebih dahulu.
"Kenapa harus hujan si?!gue benci ah." Gumam Raina.
"Loh?waktu kelas 10 lo suka banget hujan turun kan?kenapa sekarang jadi benci hujan?" Tanya galvin seraya mengerutkan dahinya.
"dulu beda sama sekarang." Ucap Raina dengan sinis.
Galvin hanya tersenyum lebar melihat tingkah Raina seperti itu.
Sebenarnya galvin bertanya-tanya mengapa Raina tidak menyukai hujan(?) Padahal dulu galvin sering bermain hujan dengan yang lain termasuk dengan mantannya.Flashback on
Alasan raina tidak menyukai hujan karena hujan mengingatkan dia pada seseorang.
Seseorang yang dulu raina cintai.Raina selalu bermain hujan dengan orang itu. Tertawa bersama saat air hujan turun,menari bersama saat hujan turun. Dan sekarang Raina membenci hujan itu. Raina tidak suka air hujan selalu mengingatkan dirinya pada orang itu,yap yaitu Aji.Aji adalah cinta pertama raina dan aji juga yang pertama kali mematahkan hati raina.
Flashback off
"Lo kalo mau cerita ,cerita aja ke gue..gue bisa kok jadi temen curhat lo rai" ucap Galvin .
Raina senyum terpaksa.
Sampai akhirnya Raina tidak menyadari bahwa saat itu air matanya terjatuh"Udah jangan nangis yuk ke cafe aja lo puasin tangis lo disana..lagipula hujannya udah mau reda kok" ucap Galvin sambil menghapus air mata Raina.
"Gapapa gue pulang aja." Ucap Raina sambil tersedu-sedu.
"Yakin?yaudah deh ayo pulang aja hehehe" ucap Galvin.
Kemudian,Galvin mengantar Raina pulang dengan selamat.
Raina membuka helmnya dan mengucapkan terimakasih.
"Makasih ya."Galvin tersenyum manis."sama-sama..gue pulang ya lo jangan nangis lagi pokoknya".
Raina hanya mengangguk dan masuk kedalam rumah meninggalkan Galvin.
Vote yaa!:) ohiya ini part terpendek sepertinya. Terimakasih sudah mau membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Past Is Your Future.
Fiksi Remaja(Slow update~)Apakah ini namanya patah hati? Rasanya sakit dan diriku pun tidak berdaya. Sungguh sakit rasanya,sampai pada akhirnya aku tidak ingin merasakan jatuh cinta kembali. Masalalu ku begitu kelam,dan itu menentukan masa depanku. Pada akhirny...