"Terkadang memang masa lalu sulit untuk dihapus. Tapi jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran untuk dimasa depan "
Pukul 08.00 pagi dimana pelajaran Bu Vera sedang berlangsung. Beliau adalah guru terfavorit di sekolah ini. Bu vera adalah guru matematika tersabar disekolah ini dan sebagian besar murid disekolah ini sangat senang jika belajar matematika dengan beliau karena lebih mudah dimengerti.
Pada pertemuan minggu ini bu vera meminta untuk moving class dengan ipa 4 karena hanya ipa 4 lah yang memiliki infocus
Saat sedang moving class.. Raina berpapasan dengan Aji.
Dalam situasi itu jantung raina tidak bisa berhenti berdebar-debar dan gugup. Menatap matanya saja sudah membuat Raina panas dingin.
Dan hal yang tidak disangka oleh Raina adalah saat berpapasan itu Aji menyapa raina dan tersenyum kepada raina. "Raina apa kabar?"
Raina tersenyum kaku ."seperti yang lo liat,ga sakit kan gue?"
Aji terheran dengan sikap Raina yang tidak seperti dulu saat mereka masih berpacaran."hm iya deh lo sehat terus ya jangan sakit,btw gue duluan ya"Gue udah sakit gara-gara lo please. Batin Raina
Raina tidak menanggapi Aji dan melanjutkan jalannya menuju kelas Ipa 4.
Saat sedang memperhatikan materi bu Vera...Raina merasa bosan dan memutuskan untuk berpura-pura ke kamar mandi yang nyatanya dirinya hanya ingin keluar kelas ."Bu saya izin ke kamar mandi ya bu.." ucap Raina.
Ibu vera hanya mengangguk dan melanjutkan materinya tersebut.
Raina berjalan melewati koridor menuju arah depan musholah untuk mencari udara segar..
Karena letak musholah tidak jauh dengan letak Lapangan basket,Raina melihat sosok pria yang sedang bermain basket disana. Yepp Galvin.
Raina memanfaatkan keisengannya untuk mengambil foto galvin secara diam-diam. Entah kenapa Raina suka melihat Galvin saat sedang bermain basket seperti itu.👇👇👇
Raina terus memandangi galvin yang sedang bermain basket sendirian,tanpa disadari ternyata galvin melihat Raina duduk didepan musholah sedang memandang dirinya.
Galvin pun mendeketi Raina."rai lo ngapain?""Oh ini anuu..eumm..gue bosen dikelas lang jadi gue kesini biar ga bosen eh ternyata ada lo" ucap Raina sambil menundukan kepalanya.
"Kirain mau liat gue main basket hehehe" ucap Galvin.
"Lo kepedean. Btw lo gaada guru?ko malah main basket?" Ucap Raina
"Oh ini gue disuruh latihan basket soalnya mau ada pertandingan lawan sekolah sebelah." Ucap Galvin.
"Loh?ko cuma lo sendiri?basket kan team ga cuma sendiri kan?" Tanya Raina dan mengernyitkan dahinya.
"Temen-temen gue masih pada dikelas mereka istirahat baru kesini." ucap Galvin.
Raina hanya menjawab dengan mulut yang membentuk huruf O.
"Yuk kantin?" Ucap Galvin.
"Ngapain?" Ucap Raina.
"Kita ngamen disana..yuk!" Ucap Galvin sambil memegang pergelangan tangan Raina.
"Ih galucu.serius ngapain?" Ucap Raina.
"Ya kita pesen makan dikantin" ucap Galvin.
Raina dan Galvin menuju kantin.
Saat menuju kekantin, Raina lagi-lagi berpapasan dengan Aji. Jantung raina saat itu terasa berdegup begitu kencang entah mengapa saat bertemu aji Raina selalu seperti itu.
Galvin melihat wajah Raina begitu pucat saat berpapasan dengan aji. Akhirnya Galvin mencoba menghibur Raina.Come on Vote ya!:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Past Is Your Future.
Fiksi Remaja(Slow update~)Apakah ini namanya patah hati? Rasanya sakit dan diriku pun tidak berdaya. Sungguh sakit rasanya,sampai pada akhirnya aku tidak ingin merasakan jatuh cinta kembali. Masalalu ku begitu kelam,dan itu menentukan masa depanku. Pada akhirny...