Chapter 5 Full NC

7.8K 172 0
                                    

●Jimin Pov

Yujim menarik wajahku ke atas dan dia meraup bibirku dengan gemasnya. Kemudia ciumannya turun ke daguku, leherku. Dia memberikanku bekas gigitannya. Tak lama kemudian dia turun ke dadaku dan mulai menggodaku dengan menyentuh puttingku.

"Sssssshh aaaahhh... aaaakkkh..."

Dia membuatku menggelinjang dengan hebat hingga aku mengedaah ke atas dengan menutupi mataku. Nikmat. Kenapa dia sangat berpengalaman?

"Apa kau menikmatinya?" ucapnya mengedaah ke atas.

Aku mnedengarnya dan aku tersenyum padanya. Bagaimana bisa aku tidak menikmatinya jika bukan kau pelakunya Yujim-ah?

"Aku sangat menikmatinya chagiya."

Kali ini aku akan melakukan tugasku juga. Aku menurunkan kepalaku didepan payudaranya. Aku kembali mulai menghisap puttingnya seperti bayi yang haus akan asi.

"Damn it. Kau benar-benar membuatku gila Yujm-ah."

Aku memulai tugasku lagi dengan menurunkan kepalaku. Segera ku hisap payudaranya secara bergantian. Aku menyukainya, aku menyukai payudara sintal ini.

"Sssshhh... ouuuugghh... oppaaaah... ngggghhh," racauan sexynya keluar sehingga aku semakin bersemangat bermain-main dipayudaranya. Tangan yang satunya mulai dengan nakalnya turun semakin turun ke bagia pusat Ae Ri. Kemudian turun lagi.

Setelah puas bermain dipayudara yujim, aku mulai menurunkan tanganku dan mengelus perut rata Yujim, turun ke paha dan berakhir dikewanitaannya yang masih tertupi oleh celana tidurnya.

"Nggghhhh... aaaaahhhh ssssshhh... sssssshhh hhmmmmm..."

Aku dengan lincahnya menggelitik kewanitaannya dengan menggunakan ibu jariku. Semangat empat lima membuatku segera ingin menerkamnya habis-habisan. Ku ganti jariku dengan menggunakan jari tengahku. Aku melucuti celananya dan diiukuti dengan dalamannya. Aku menggendongnya menuju kasur king size miliknya. Ku baringkan Yujim dengan perlahan-lahan dan kemudian memulai aksiku kembali.

●Author POV

"Oppahh... ssshhhh... aaakkkhhh..." racau Yujim tak karuan karena Jimin mengocok vagina Yujim dengan brutal.

Jimin semakin brutal seperti orang kesetanan. Ia tidak mengindahan desahan Yujim lagi, semakin ia mendengarnya maka semakin dia akan menyakiti Yujim.

"Sssshhhh...  aahhhh hhmmm... ooppaahhh palliiiii akuhh maauu nnnggghh... kkeeluuaa hhmm ahhh" racau yujim tak karuan

Dan Yujim mengeluarkan orgames keduanya. Jimin mengeluarkan jarinya dari lubang madu  wanitanya. Ia membuka lebar bibir kewanitaan Yujim dan menghisap seluruh cairan tersebut.

Jimin segera menindih tubuh Yujim dengan lengan Jimin sebagai tumpuan. Tanpa bertanya pada Yujim, Jimin segera mengarahkan juniornya ke arah lubang madu Yujim.

"Aaaaaakkkh.... Ssssssshh... appo," Yujim terkejut karena belum seluruhnua benda tumpul itu masuk.

"Mianhae... aku akan pelan-pelan," bujuk Jimin sambil mengecup bibir Yujim.

JLEB

Kejantanan Jimin masuk seutuhnya ke lubang madu Yujim. Yujim merasa kesakitan luar biasa tiada duanya sehingga meneteskan air matanya. Ini pengalaman pertama untuknya. Jimin yang menyadarinya akhirnya memberhentikan aksinya, ia belum menggerakkan tubuhnya. Di ciumnya puncak kepala Yujim dengan lembut. Ia tahu bahwa waniitanya menahan perih yang luar biasa. Jimin memalingkan wajahnya, ia tidak tega melihat wajah Yujim yang menahan sakitnya.

Jimin melihat kebawah dan dia melihat darah segar mengalir diantara salengkanya itu. Apa dia harus berhenti sampai disini saja? Batinnya.

"Kita sudah sampai disini. Aku akan menahannya," lirih Yujim searaya tersenyum dengan tulusnya pada Jimin.

Akhirnya Jimin merasa yakin dan mengecup bibir Yujim agar kesakitan yang Yujim rasakan berangsur menghilang.

"Nggggggh... Shhhhhh ahhhh... hmmmm... oppahh faster," racau yujim sambil memegang bokong Jimin agar Jjimin semakin cepat menggerakkan pinggulnya.

"As your wish... sssssshhh.... my princess nggggghh..."

"Aaaahhaahh... ouugghh... ssshhh nngghhh... aahhhhh," desahan mereka memenuhi seisi kamar yujim

Bosan karena Jimin yang berada diatas akhirnya Yujim segera bangun dari tidurnya dan mendorong Jimin kebelakang. Yujim memaju-mundurkan pinggulnya, Jimin melihat payudara Yujim menari-nari naik dan turun, ia tidak menyia-nyiakan tangannya. Segera saja diraihnya payudara Yujim dengan memain-mainkannya.

Ngggghhh... sssshh... ahhh...  iniii nikhhmathh oppahhh," desah Yujim.

"Aaakkahh.... Hmmmmm... ssshshhh... yahh... sepertihh ituuhh.. chagi nngghhh," desah Jimin tak kalah menikmati permainan Yujim.

Sudah hampir satu jam lebih mereka melakukannya. Entah sudah ke berapa kalinya Yujim mengalami orgames namun Jimin belum juga ada tanda-tanda bahwa dia akan mencapai klimaksnya.

Jimin mulai mengganti posisinya menjadi diatas. Ia ingin segera mencapai klimaksnya, ia tidak ingin Yujim kelelahan. Desahan demi desahan mereka keluarkan sebagai tanda bahwa mereka menikmati kegiatan 'itu'.

"Ahhhh... opppaaah... pelan-pelan.... Aaakkkkkkhh..." racau Yujim ketika Jimin semakin brutal mengerak-gerakkan pinggulkan dengan cepatnya.

"Ssssshhh... akkkkhhh... Yujim-aaaahhhh... taaaahhaan..."

"Oppaaaaah... aaaaahhh... aaakkkkkk ngggg sssshhh nggggghhh..."

"Aaaaakkkhh ngggggaaaahh... ssshhhh... akkkkkkkh aaaakkkkkh..."

Pelepasan pun dirasakan oleh keduanya. Mereka berdua akhirnya klimaks bersamaan. Jimin membaringkan tubuhnya disamping Yujim, ia tidak menyadari bahwa dia benar-benar menanam benihnya dirahim Yujim. Yujim yang turut kelelahan pun tak menyadari apapun.

Jimin tersenyum bahagia pada Yujim. Dia mengecup bibir Yujim dengan sensual dan mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"Aku mencintaimu oppa," kata Yujim dengan tulus.

"Aku juga sangat mencintaimu chagiya," balas Jimin mencium puncak kepala Yujim.

Malam panjang yang tak akan pernah terlupakan oleh dua seoli ini. Berharap apa yang outuskan akan menjadi pilihan yang terbaik untuk mereka berdua.

Yujim mendekap tubuh Jimin dan memeluknya. Jimin yang mengetahui dekapan Yujim akhirnya kembali mendekap tubuh Yujim. Jimin menarik selimutnya dan menutupi tubuh naked mereka.

-TBC
Rie

Only One (Sequel Funny Marriage) [PRIVATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang