Kau hanya menganggapku sebagai seorang adik,tapi aku menginginkanmu boleh?
***
"Ma-Matsuri? Siapa dia,Gaara tidak pernah bercerita padaku siapa itu Matsuri.Kenapa kau tau itu?" Sudah sempurna kali ini hancur hati Sakura.Sudah tidak bisa dihitung berapa kali ia menangis,Gaara yang begitu spesial di hidupnya akan pergi meninggalkannya.Dia akan sibuk dengan keluarga barunya.Tidak mungkin jika Sakura terus menempel pada Naruto dan Hinata.Mereka berdua juga punya kehidupan sendiri,Lalu pada siapakah sekarang Sakura bercerita tentang jalan kehidupannya? Apakah ia akan mencoba untuk menerima Sasuke?"Dia belum bisa mengatakannya padamu,karena ia tahu kalau ia memberitahumu sekarang,kau pasti akan menangis lagi.Gaara tidak mau melihatmu menangis.Jadi ia menitipkan pesan ini padaku untukmu.Dia berkata 'kau harus mencari orang yang spesial di hidupmu selain aku,Aku sudah tahu jika kau mencintaiku.Hanya saja aku pura pura tidak tahu.Maafkan aku Sakura,aku hanya menganggapmu sebagai adikku.Ini berita bahagia untukku dan berita buruk bagimu.Bulan depan aku akan menikah dengan Matsuri,jika kau berkenan datanglah.Jika kau tidak kuat,kau tidak perlu memaksakannya.Hiduplah dengan bahagia.' Kau bisa mengerti bukan?" Naruto mengingat dengan betul perkataan yang diucapkan Gaara saat ia akan pulang dari rumah Sakura.Mendengar itu Sakura sudah menangid hingga terisak,bahkan air matanya sudah habis dan ia tak bisa menangis lagi.
"Apakah aku masih bisa bertemu dengan Gaara?" Tanya Sakura sambil menatap langit langit di kamarnya.Naruto terdiam sejenak.Lalu ia mulai merangkai kata kata.
"Kau hubungi saja dia melalui ponselmu ya? Itu lebih baik.Bukankah sudah ada Sasuke? Dia selalu ada di kamarmu." Sakura terdiam dan mengangguk kecil.Naruto pun tersenyum sedikit pada Sakura.
"Anak baik,kalau begitu tidurlah." Sakura mengangguk lagi.Ia tidak banyak bicara kali ini.
"Naruto" panggil gadis itu dengan lirih.
"Ada apa?"
"Tidak lupakan saja." Ucap Sakura dan langsung tidur.Naruto pun keluar dari kamar Sakura ia menuju sofa di ruang tamu di rumah Sakura.Untuk malam ini Naruto dan Hinata akan menginap di rumah Sakura untuk menjaganya,Takut sesuatu terjadi pada Sakura.
Naruto menuju lantai bawah dilihatnya Hinata sudah tertidur pulas di sofa.Naruto tidak tega melihatnya,ia pun mencium kening gadis indigo itu dan ia pun tidur di sofa yang lainnya.
***
Pagi kali ini terlihat begitu cerah.Sangat bagus untuk memulai aktivitas.Gadis yang memiliki rambut pink itu masih tertidur di ranjangnya,ia sangat kelelahan karena semalam ia sudah entah berapa kali menangis dan hampir gila juga.Untungnya tidak berkelanjutan.Perlahan Sakura membuka matanya,ia bangun dan langsung segera membersihkan diri.Seperti biasa seorang gadis lakukan adalah bercermin.
"Hei,bagaimana kondisimu? Sudah lebih baik?" Tanya Sasuke yang peduli pada Sakura kali ini.Bukan kali ini saja,tetapi sebelumnya pun ia sudah peduli pada Sakura hanya saja Sakura yang tidak merasa hal itu.
"Hn,aku sedikit lebih baik sekarang.Aku ingin bertanya padamu boleh?" Ucap Sakura sambil menyisir rambut pink miliknya.
"Boleh,tanyakan saja"
"Jika aku ingin mencoba untuk mencintaimu,darimana harus ku mulai? Apakah kau juga manusia sepertiku? Atau kau hanya sebuah bayangan yang suatu saat akan hilang?" Sasuke senang mendengar Sakura seperti itu.Hal inilah yang Sasuke tunggu sejak beberapa hari yang lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mirror and My Love
FanfictionDisclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : SasuSaku Story by : AjengNvanti Genre : Romance,Mystery,Tragedy. Warning : Typo. [SLOW UPDATE] [ON GOING] ------------------------------ Cermin ini sanga...