Hanya takdir yang bisa merubahnya.
***
"Kau selalu mengatakan hal itu! Kau selalu menyembunyikannya dariku! Aku perlu tahu Sasuke! Cepatlah katakan" Rengek Sakura pada lelaki yang berdiam pada cermin miliknya.Tetapi Sasuke tetap bungkam dan tidak mengatakannya untuk saat ini.Ia harus menentukan waktu yang tepat.
"Maafkan aku,waktunya sangat tidak tepat jika kukatakan padamu sekarang" jawab Sasuke lirih.Sakura mengambil sebuah benda keras ia berniat memecahkan cermin miliknya itu.Ia sudah sangat kesal dengan kehadiran Sasuke di hidupnya.
"Apa yang akan kau lakukan?" Sasuke membelalakan matanya melihat Sakura yang akan memecahkan cermin itu.Jika Sakura memecahkan cermin itu Sasuke akan hilang dan tidak akan pernah ada lagi,maka suatu saat muncullah berita bahwa Uchiha telah musnah.
"Memecahkan cermin ini! Aku tidak membutuhkan barang yang tidak berguna ini!!!" Sasuke berhasil menahannya dengan memegang tangan Sakura.Gadis itu perlahan luluh dan melepaskan benda itu.
"Aku lelah Sasuke...Kau ada di dalam cermin,aku bisa merasakanmu,tetapi...aku hanya bisa melihatmu di cermin ini...aku juga ingin kau berada di dunia nyata,aku juga ingin kau mendengarkan curhatku,aku juga ingin kau menghapus air mataku saat aku...maaf,aku terbawa suasana" Sakura mulai menitikkan air matanya.Ia terduduk dengan wajah yang lesu.Sasuke mendekat pada Sakura dan mulai menghapus air matanya.Sakura tidak melihat Sasuke yang sedang menghapus itu tetapi ia hanya bisa merasakannya.Air matanya kembali membasahi pipinya dengan derasnya.
"Aku sedang menghapus air matamu Sakura,tapi maaf aku hanya terlihat di cermin.Aku harus menebus dosaku.Bersabarlah." Sasuke menghapus air mata Sakura walaupun semakin ia menghapus air matanya semakin deras juga tangisannya.Sasori sudah geram mendengar Sakura menangis.Ia sudah memegang gagang pintu dan bersiap melabrak lelaki yang sudah membuat adiknya menangis.
"Menebus dosa? Apakah ini semacam kutukan?"
Belum sempat Sasuke menjawab pertanyaan itu,Sasori membuka pintu kamar Sakura.Dan langsung mengatakan hal yang aneh aneh.
"LELAKI TIDAK TAU MALU!! KAU SUDAH MEMBUAT ADIKKU MENANGIS MAKA KAU TAK AKAN PERNAH BISA LOLOS DARIKU!!!" Teriak Sasori,namun dilihatnya hanya Sakura seorang diri.Sasori malu dengan perkataannya,tetapi tak ada lelaki yang ia maksud.Sasori mulai salah tingkah,hingga Sakura tidak kuat menahan tawanya.
"Ahahahahahaha,Saso-nii? Mana ada lelaki di kamarku,teman lelaki yang dekat denganku hanya Gaara,dia juga tak akan pernah masuk ke kamarku." dusta Sakura pada Sasori.Memang di kamarnya Sasuke sedang duduk di sofa dekat meja riasnya.Sasuke hanya dapat dilihat oleh Sakura saat Sakura bercermin.Lelaki Uchiha itu pun terkekeh melihat kakak Sakura seperti ini.
"Mana lelaki bernama Sasuke? Apakah ia kabur?" Sakura celingukan mencari alasan yang masuk akal.Sangat tidak mungkin jika ia mengatakan pada kakaknya itu kalau Sasuke ada di dalam cermin.Sasori pasti tidak akan mempercayainnya dan malah menganggap Sakura gila.
"Haa? Sasuke? Siapa dia? Kau ini kak selalu saja mengada ngada" Terlihat dari wajah Sakura yang mencurigakan dan sepertinya ada yang ditutupi.Sasori mendekat pada Sakura dan menyipitkan matanya untuk memastikan kalau Sakura tidak menyembunyikan sesuatu darinya.
"Apakah kau yakin? tapi tadi aku mendengar kalau kau menyebut nama Sa-su-ke!" Sakura berusaha mengalihkan pembicaraannya.Jika terus dilanjutkan maka akan rumit jadinya.Debat dengan Sasori membuat Sakura kesal.
"Nii-san,tadi aku bertemu Shion-san.Dia menunggumu di taman." Sasori dengan bodohnya mempercayai perkataan Sakura.Ia segera pergi menuju kamarnya mengambil dompet dan jaketnya.
"Aku pergi dulu! Urusanmu denganku belum selesai,Jidat!" Sasori pergi menuju taman.Sakura menghela napasnya.Setidaknya ia bisa memikirkan alasannya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mirror and My Love
FanfictionDisclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : SasuSaku Story by : AjengNvanti Genre : Romance,Mystery,Tragedy. Warning : Typo. [SLOW UPDATE] [ON GOING] ------------------------------ Cermin ini sanga...