5

735 24 9
                                    

Jangan paksa aku pergi jika aku berada di sampingmu.Karena itu tugasku.
.
.
.
"Tidak! Aku benci perpisahan" Ucap Sasuke lantang.Shion dan Sakura menatap heran Sasuke.Bukannya senang melihat Sakura mendapat beasiswa melainkan sebaliknya.Kau ini kenapa Sasuke?

"Nande? Tapi Sasuke-kun,aku juga pasti akan kembali." Wajah Sakura berubah menjadi kecewa.Padahal ia belajar dengan tekun hanya agar Sasuke bisa kagum padanya.Semenjak tiga tahun terakhir Sakura mulai ada sedikit perasaannya pada Sasuke.

"Kau itu merepotkan,jika tidak ada aku kau pasti membuat segala hal menjadi rumit." Sakura menghampiri Sasuke yang sedang duduk di sofa sembari meminum coklat panas.

"Bukankah itu dirimu ya? Kau selalu merepotkanku! Tidak pernah mandiri dan selalu membuat masalah."

TAP

Kedua jari Sasuke menempel pada kening Sakura yang lebar(?).Lihat Sasuke kau membuat wajahnya merona.

"Aku akan menemanimu.Kita pergi ke Sunagakure bersama sama." Shion tersenyum mendengar ucapan Sasuke.Sakura melongo tak percaya dengan apa yang diucapkan lelaki di hadapannya itu.

"Kau benar.Aku selalu merepotkan orang orang."

"Tapi kali ini tidak.Aku memang ingin menemanimu." Sakura beranjak menuju kamarnya ia berpura pura memasang wajah kecewa.Dasar kau Tsundere Sakura.

Ia masuk ke kamarnya.Menutup pintu kamar dan senyum senyum sendiri.Fall in love again Sakura?.
Ternyata perlahan ia bisa melupakan Gaara.

Tok Tok Tok

"Masuk" titah Sakura yang masih di dalam kamarnya.

"Maaf aku mengganggumu.Ada yang ingin kubicarakan denganmu.Ini penting" Akhirnya Sasuke,apakah kau akan mengatakan rahasia itu pada Sakura?

"Hn,kita bicara dimana?"

"Makam Kakakmu" Kau gila Sasuke? Sakura bisa menangis lagi bila melihat makam kakaknya itu.

"Apa tidak ada tempat lain? Kenapa tidak di taman saja?"

"Hn,baiklah kalau begitu."

Mereka berdua pun pergi menuju taman.Di perjalanan mereka tak berbicara,karena canggung mungkin.Orang sekitar juga melihag mereka dengan tatapan kagum.

"Mereka pasangan ya? Serasi bukan? Gadis yang cantik dan lelaki yang tampan!"

"Cih,berisik sekali" omel Sasuke yang terganggu dengan bisikan bisikan orang orang.

***

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Ini mengenai kedua orang tuamu dan juga kakakmu.Sebelumnya,aku ingin bertanya.Apakah kau sudah mencintaiku setelah tiga tahun terakhir ini?" Sakura kaget mendengar pernyataan Sasuke.Di satu sisi juga ia bingung kenapa ia harus membawa kedua orang tuanya dan juga kakaknya Sasori.

Sakura Pov

Apa yang dia ucapkan? Apakah dia mengetahui siapa pelaku pembunuh kedua orang tuaku?

"Aku tidak tau.Jika aku mengatakannya aku masih belum yakin dengan semua ini." Aku memang ada sedikit perasaan pada Sasuke tetapi itu hanya sedikit,aku masih belum yakin dengan perasaanku sendiri Sasuke.Maaf.

"Hn,aku sudah menduganya.Biarlah,aku akan memberikanmu waktu lagi." Apa dia tidak mau mencari gadis lain di luar sana? Bukankah dia memiliki wajah tampan? Kenapa ia masih menungguku selama tiga tahun? Dan masih menungguku.

"Kau masih mau menungguku? Kau memiliki wajah yang tampan! Menungguku butuh waktu yang lama Sas!" Dia menggeleng dan memegang tanganku.

"Aku mau kau! Aku akan menunggu sampai kau mau denganku! Tidak yang lain." Gila! Sedalam itukah perasaannya? Apa aku terima saja? Aku kasihan melihatnya seperti ini terus.Mungkin dengan bersama Sasuke aku akan bahagia dan aku juga merasa nyaman.

My Mirror and My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang