PART 7

394 27 0
                                    


Rizky telah menyelesaikan pekerjaan kantornya. Setibanya dirumah, ia melihat makanan di meja masih lengkap. Belum tersentuh sama sekali.

"Mbak, dinda kemana? Dia belum makan?" tanya Rizky pada salah satu pelayannya

"Belum tuan, tadi nyonya memilih tidur duluan. Nyonya sempet kesal karena tuan makan di luar. Padahal, dia sudah masak buat tuan. Tadi nyonya nyuruh kami yang habisin, tapi kami takut tuan belum makan." Ucap pelayan Rizky menjelaskan.

"Dia masak buat saya? Hmmm . . . Yaa udah kalian makan aja, saya tadi udah makan di luar. Saya mau temuin Dinda dulu." Ucap Rizky berlalu

***

Dinda terlihat tertidur pulas, Rizky menatap wajah teduh istrinya itu.

"Sorry yaaa . . . Maafin gue, gue gak tau kalau Lo susah payah buatin masakan buat gue." Ucap Rizky menyelimuti Dinda.

"Mimpi indah ya, good night." ucap Rizky mengusap puncak kepala Dinda

***

Dinda sudah stand by di ambang pintu utama, menunggu Rizky yang masih didalam. Sebenarnya ia enggan pergi, namun ia terlanjur janji pada tante aulia untuk ikut menjemput kakak Rizky di Bandara.

"Din, udah siap? Kita berangkat sekarang yuk !" ajak Rizky yang telah siap.

Tak ada jawaban dari istrinya itu, sepertinya ia kesal pada Rizky karena kejadian semalam. Dinda masuk ke dalam mobil duluan tanpa menghiraukan Rizky. Rizkypun menyusulnya karena dia tahu Dinda marah padanya.

"Din, Lo marah sama gue? Karena semalam? Gue minta maaf." ucap Rizky

"Cepetan jalan, mama udah nunggu di bandara nanti kita telat." Ucap Dinda ketus.

Rizkypun melajukan mobilnya, di sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun yang keduanya lontarkan. Suasana hening, tak ada pembicaraan diantara keduanya. Ditambah lagi, macetnya ibu kota membuat perjalanan mereka terhambat.

"Sial ! Kenapa pake macet segala ?? udah telat pula." gerutu Rizky.

Drrrttt . . . Drrrttt . . .

Ponsel Rizky bergetar. Tante Aulia memanggilnya.

"Hallo mah, ada apa?" tanya Rizky membuka pembicaraan.

"Kamu dimana? Mama udah ketemu sama kakak kamu." ucap tante aulia

"Masih dijalan mah, kejebak macet soalnya." ucap Rizky

"Haduhhh kamu ini . . . Ya udah, kamu jangan ke bandara. Puter balik aja ke rumah mama, ini juga udah mau pulang kok. Kamu sih telat !" Ucap tante aulia langsung menutup telponnya

"Hallo mah, mama ! ehh malah diputus !" ucap Rizky

"Mama marah, cewek di sebelah gue juga marah. Dikit-dikit marah, apa-apa ngambek, sensitif amat sih? bikin ribet aja !!" Sindir Rizky

"Maksud Lo apa, hah? nyindir-nyindir gue kayak gitu??" tanya Dinda

"Ada yang ngerasa kesindir rupanya?" Rizky

"Ya iyalah gue kesindir !! Gue itu kesel sama Lo, semalem gue capek2 masak buat Lo tapi Lo malah pergi gitu aja." Ucap Dinda meluapkan kekesalannya.

"Gue gak minta dimasakin tuh !" ucap Rizky

"Gue tau, gue ngelakuin itu karena enggak enak aja sama pelayan2 kita. Nanti mereka fikir, gue istri yang gak bisa apa-apa ! Seenggaknya Lo hargain ! Cicipin dikit kek ! Jangan pergi gitu aja." ucap Dinda

"Semalem, ada urusan penting. Ada berkas yang harus gue tanda tangani dikantor sebelum keberangkatan kita ke Korea besok pagi. Gue minta maaf, gue tau gue salah." ucap Rizky

"Gampang banget ya Lo minta maaf?" Dinda

"Ya udah nanti gue traktir cupcake." bujuk Rizky

"traktir gue cupcake, rainbow cake, Lollypop, sama ice cream baru gue maafin !!" tawar Dinda

"Makin lama permintaan Lo makin banyak ! Kemarin minta cupcake doang, sekarang nambah lagi. Kenapa gak lapangan golf atau tugu monas aja sekalian?"

"Lapangan golf terlalu luas, tugu monas susah di kantongin. Ya udah kalau gak mau !"

"Iya, iya okay ! Gue turutin." Lagi lagi Rizky harus mengalah.

Drrrttt . . . Drrrttt . . .

Giliran ponsel Dinda yang bergetar. Dilihatnya ponsel itu. Nomor yang tak di kenal lagi ! Namun kali ini Dinda mematikannya.

"Dari siapa? Kenapa dimatiin?" tanya Rizky

"Bukan siapa-siapa. Cuma Orang iseng. Kemarin gue angkat dia gak nyahut. Abaikan aja." jawab Dinda

"Oh, orang iseng." timpal rizky

***

Beberapa jam kemudian, Rizky dan Dinda sampai di rumah tante Aulia.

"Kamu kemana aja? Mama tunggu di bandara gak dateng-dateng. Mama tunggu di sini lamanya minta ampun." Omel Tante Aulia

"Mama tau sendiri kan, Jakarta macet. Oh ya, abang mana?" Tanya Rizky celengak-celinguk mencari sosok kakaknya itu.

"Ada di dalam lagi makan. Ya udah, ayo kita makan sama-sama." ajak Tante Aulia.

"Mah, Dinda mau ke toilet bentar dulu ya. Kebelet soalnya. Nanti Dinda nyusul ke ruang makan." ucap Dinda

"Ya sudah, nanti kamu nyusul aja." tante aulia

***

Seorang Pria memakai baju biru tua tengah lahap memakan makanan yang ada di hadapannya. Selama 3 tahun berada di Jerman, ia tak pernah mencicipi masakan Mamanya. Tante Aulia datang di ikuti Rizky di belakangnya.

"Randy, adik kamu udah dateng nih !!" ucap tante Aulia.

"Rizky . . ." Randy terlihat bahagia melihat adiknya itu.

"Bang Randy ! Apa kabar bang? Udah lama kita gak ketemu. Gue kangen sama Lo, bang !" Ucap Rizky memeluk Randy

"3 tahun kita gak ketemu. 3 tahun yang lalu, Lo baru lulus SMA sekarang udah bisa jalanin perusahaan." ucap Randy seraya melepaskan pelukan Rizky

"Gimana bang? Bisnis kita di Jerman? Udah selesai?" tanya Rizky

"3 tahun bro gue nyelesain itu bisnis, sampe gue gak dateng ke acara pernikahan Lo. Oh ya, mana istri Lo yang selalu Mama bangga-banggain di telpon?" tanya Randy

"Lagi di toilet. Mama cerita apa aja sama Lo?" Rizky tanya balik

"Mama bilang, istri Lo cantik, baik, manis tapi menurut gue pasti cantikan calon istri gue. Kalian juga akan pergi ke Korea besok kan?" ucap Randy

"Iya, besok kita berangkat. Lo udah punya calon istri?" tanya Rizky

"Kamu punya calon istri kok gak bilang-bilang? Gak di ajak kesini pula? Orang Jerman atau Indonesia?" sambung tante aulia.

"Indonesia mah, dia cantik, baik, lucu, tapi Randy ninggalin dia 3 tahun lalu karena harus pergi ke Jerman." Randy menekuk wajahnya

"Jangan menyerah bro ! Lo kejar tu cewek, Lo ajak balikan lagi ! Cewek mana yang gak mau sama cowok sekeren abang gue." ucap Rizky

"Pastinya, gue akan kejar dia sampai dapat . . ." ujar Randy

Selang beberapa menit, Dinda datang di tengah pembicaraan Rizky, Randy dan Tante Aulia. Wajah Dinda terlihat kaget ketika melihat sosok Randy di hadapannya, begitupun dengan Randy ia terdiam tak bisa berkata apa-apa kala melihat wanita yang datang menghampirinya.

Ada hubungan apa diantara Dinda dan Randy?

Janji HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang