PART 31

332 20 0
                                    


Dinda dan Rizky tiba di Jakarta, setelah sekian jam mereka tersesat di Bali akhirnya bisa pulang juga. Kali ini mereka benar-benar sampai di Bandara Soekarno – Hatta.

"Akhirnya kita sampai di Jakarta." Seru Rizky

"Untung gak ceroboh salah beli tiket !" celetuk Dinda

"Lo nyindir gue karena gue salah beli tiket?" Rizky mengerutkan dahinya

"Emang kenyataan, kan?"

"Gue kan udah minta maaf atas kecerobohan gue ! Kenapa Lo masih bahas hal ini sih?"

"terserah guelah mau bahas apa aja !"

"Lo itu jangan mancing2 emosi gue yaa !"

"Siapa juga yang mancing emosi Lo ??"

"Udahlah, gue males berantem sama Lo ! Mendingan gue cepet2 pulang nyampe rumah !" Ucap Rizky meninggalkan dinda

"Rizky tungguin . . . !" teriak dinda

***

Celia kini berada di tengah-tengah Tante Aulia dan Tante Maeeva. Ia hendak memberikan baju hamil pesanan mereka.

"Cel, makasih yaa udah mau nganterin baju ini." ucap tante aulia

"sama-sama tante. Aku juga seneng ngedenger Dinda hamil." Ucap celia

"Tante harap juga begitu." timpal tante aulia

"maksud tante?" tanya celia

"Kami belum tau pasti, dinda hamil atau enggak." timpal tante maeeva

"Jadi, dinda belum tentu hamil tante?" Celia

"Begitulah, belum ada kabar dari Rizky ataupun Dinda." Tante Aulia

"Baguslah ! Belum tentu Dinda hamil. Kesempatan gue buat dapetin Rizky sangat besar." batin Celia

"Cel, ayo teh nya diminum dulu nanti keburu dingin." Tante maeeva

"Iya tante makasih. Tapi, aku lagi buru-buru. Ada urusan lain di butik mama. Aku pamit duluan, tante." Celia pamit pulang

"Buru-buru amat? Disini aja dulu." Tante Aulia

"Aku sebenernya masih pengen ngobrol banyak, tapi gimana ya? Aku masih banyak kerjaan dibutik." Celia beralibi

"yaa sudah, hati-hati yaa ! Salam buat mama kamu." tante maeeva

"Iya tante, permisi . . ." Ucap celia berlalu.

***

Bodyguard Randy tak menyerah mencari Rizky dan Dinda di seluruh pulau Jeju. Berbagai informasi telah mereka dapatkan.

"Gimana? Udah ada info mengenai mereka?" tanya Randy dengan penuh harapan

"Sudah tuan, ternyata Tuan Rizky dan Nona Dinda menginap di Villa dekat rumah sakit." jelas salah satu bodyguard randy

"Yaa sudah, ayo kita kesana. Kalian tau kan tempatnya dimana?"

"Tapi tuan . . ."

"Tapi apa lagi ?"

"Mereka . . ."

"Mereka apa ?"

"Menurut penjaga Villa, Mereka sudah pulang ke Indonesia."

"Apa ? Pulang ke Indonesia? Arrraaaggghhhttt . . . ! Sialan ! Sia-sia semuanya !!!" Amarah Randy

Kedua bodyguard Randy hanya menunduk.

"Cepat kalian siapkan tiket ke Jakarta !!" perintah Randy

"Sekarang, tuan?"

"Tunggu sampe air laut jadi manis . . . . !! Yaa sekaranglah !!"

"Siap tuan !"

***

Rizky dan Dinda turun dari taksi. Kini mereka berada di depan istana mereka. Terlihat Dinda dan Rizky tengah menggeret kopernya. Lengan dinda perlahan memijit bel. Seorang pelayan membukakan pintu. Betapa kagetnya ia ketika melihat Rizky dan Dinda di hadapannya.

"Tuan Rizky, Nyonya Dinda, tuan dan nyonya sudah pulang? Selamat datang kembali !" ucap pelayan itu menunduk.

"Iya . . Terimakasih . . Yang lain kemana ?" tanya Rizky

"ada didalam, biar saya panggilkan." ujar pelayan itu

"Tidak usah ! Biarkan saja mereka menyelesaikan pekerjaannya." Rizky

"Maaf tuan, kami tidak tau jikalau tuan dan nyonya akan datang ke Indonesia sekarang. Jadi, kami tidak mempersiapkan apa-apa untuk menyambut kedatangan tuan dan nyonya. Nyonya besar tidak memberi tahu kami." Jelas pelayan itu

"Gak apa-apa, kita bukan orang terkenal yang harus disuguhi upacara penyambutan ! Kita juga gak kasih tau mama soal ini." Ucap Dinda

"Yaa sudah, mbak bawakan koper ini. Simpan di kamar saja." pinta Rizky

"Baik tuan . . ." Ucap pelayan itu membawa koper Rizky dan Dinda

***

"Drrrttt . . . Drrrttt . . ."
ponsel Dinda bergetar. Diterimanya satu panggilan itu.

"Hallo . . ." Ucap Dinda membuka pembicaraan

"Hallo, Din ! Ini gue Pinka !" Rupanya Pinka yang menelpon Dinda

"Pinka ! Apa kabar ? Udah lama Lo gak nelpon gue !"

"kabar gue baik. Gue takut ganggu honeymoon Lo sama Rizky. Gimana honeymoon kalian? Apa Kalian udah pulang ke Jakarta?" tanya pinka

"Yaa gitu dehh, ini baru nyampe rumah." ucap dinda

"Syukurlah kalau udah nyampe. Ditunggu kabar Rizky atau Dinda Juniornya."

"Hah?  Apaan sih? Rizky atau Dinda junior apa? Omongan Lo suka ngaco !"

"Bayi maksudnya !"

"Haha . ." dinda hanya tertawa mendengarnya

"Kenapa ketawa sih? Gak ada yg lucu ! Oh ya din, gue mau ngasih tau. Lusa, dateng yaa ke pesta ulang tahun gue. Disana banyak cupcake gratis buat Lo."

"Lusa? Hmmm okelah gue dateng."

"Ajak Rizky juga."

"Kenapa gue harus ajak dia?"

"Dia kan suami Lo. Lo harus dateng sama dia."

"Gak ahh, mendingan gue dateng sendiri."

"pokoknya Lo harus dateng sama Dia !"

"Kenapa maksa sih?"

"Ya iya ! Soalnya temanya itu pesta dansa."

"kalau gitu gue gak jadi datang. Gue gak bisa dansa !"

"Loh, kok gitu sih ? Kan Lo udah janji sama gue mau dateng ! Pokoknya Lo tetep harus datang sama Rizky ke pesta ulang tahun gue jam 8 malem ! Titik gak pake koma !" tegas Pinka menutup panggilannya.

"Idihhh, malah di matiin !!" Kesal Dinda

"Siapa?" tanya Rizky yang tengah memainkan ponselnya

"Pinka ! Dia ngundang kita ke pesta ulang tahunnya lusa." jelas dinda

"Pesta ulang tahun?"

"Iya, temanya itu pesta dansa! Dan gue gak bisa dansa !"

"Hahaha . . . Lo gak bisa dansa?" Rizky mentertawakan

"Jangan ngetawain gue !! Pokoknya, Lo harus ajarin gue dansa !" Rengek Dinda

"Ogah !"

"Ayolah, ajarin gue !! Aduhhh . . Arraghtt . . . Aduhhh perut guee sakit . . ." Dinda tiba-tiba merintih

"Din, dinda ! Lo kenapa? Perut Lo sakit lagi?" panik Rizky

.
.
.
.
-to be continued-

Janji HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang