PART (28,29)

317 22 0
                                    


Rizky tengah sibuk membereskan pakaiannya. Pasalnya besok ia akan kembali ke Jakarta bersama Dinda. Hari ini Dinda telah pulang dari rumah sakit.

"Ky, gue bosen di ruangan terus ! Jalan-jalan yuk ke luar ! Kita kan belum keliling Jeju Island?" pinta Dinda

"Lo itu baru pulang dari Rumah sakit, Dinda !! Harusnya Lo istirahat, jangan minta yang aneh-aneh. Lo belum sembuh bener." Ucap Rizky

"Gue udah sembuh kok ! Beneran ! Ayolah kita jalan-jalan . . . Bosen disini terus !" Rengek Dinda

"Gak ! Lo harus istirahat !" tolak Rizky

"Bentar aja . . Cuma 15 menit doang ! Gak lebih . . Ayolah please . . ." Dinda memohon agar Rizky menuruti permintaannya.

"Sekali enggak, ya enggak ! Gue bilang jangan ya jangan ! Lo PUNYA KUPING GAK SIH ? KALAU LO SAKIT, GUE JUGA YANG REPOT !" Bentak Rizky

"Oh, Jadi Lo ngerasa di repotin? Ngerasa di bebani? Gue juga gak minta Lo perhatiin, gue gak minta belas kasihan dari Lo ! Gue gak minta Lo urusin gue waktu gue sakit ! Apa gue minta itu semua ? Enggak kan?" Balas Dinda

"Loh, kok Lo jadi nyolot gini sih?"

"Emangnya kenapa kalau gue nyolot, hah? Bukannya Lo sendiri yang ngebentak gue barusan? Jadi, jangan salahin gue kalau gue nyolot !" Dinda

"TERSERAH ! Gue capek ngomong sama Lo !" Rizky tak mau memperpanjang masalah.

"Gue juga capek ngomong sama Lo ! Mendingan gue jalan-jalan sendirian !" Dinda mengambil winter coatnya memakainya

"Jangan Nekat jadi cewek! Di luar sana udara dingin, gak bagus untuk kesehatan Lo. Pokoknya jangan pergi !" Rizky menarik tangan Dinda

"Arraagghhtt . . Sakit ! Sakit tau ! Lepasin gue !" dinda merintih kesakitan

"Gue gak akan lepasin Lo ! Lo gak boleh pergi ! Nanti Lo bisa sakit lagi." Rizky

"Terserah gue lah ! Yang sakit kan gue, kenapa Lo yang repot? Bukan urusan Lo juga kan?"

"Jelas itu urusan gue ! Karena gue peduli sama Lo !" tegas Rizky

"Apa? Peduli? Gak salah denger tuh? Tadi kan Lo sendiri yang bilang, kalau gue nyusahin Lo."

"Gue peduli sama Lo karena gue janji sama diri gue sendiri !"

"Janji apa?"

"Janji akan terus jagain Lo !!"

"Sejak kapan?"

"Sejak saat ini !"

"Kenapa Lo harus jagain gue? Apa sebabnya? Dan Apa untungnya buat Lo?" tanya Dinda tak mengerti

"Gue harus jagain Lo ! Karena penyakit Lo cukup serius Din.. Gue pengen Lo sembuh, gue gak mau ngelihat Lo sakit." batin Rizky

"Kenapa Diem?"

"Udahlah gak penting ! Mendingan Lo istirahat ! Besok kita akan pulang !"

"Tapi gue pengen jalan-jalan !"

"Tidur sekarang ! Atau gue tinggalin Lo di Korea dan Lo gak bisa pulang ke Jakarta !" ancam Rizky

"Iya, iya ! Gue tidur ! Pake ngancem segala, lagi ! Huh" dinda mendengus kesal dan akhirnya harus mengalah.

***

Tante Ira menghampiri Celia tengah sibuk dengan majalah di hadapannya.

"Mama, tumben pulang cepet, ada apa?" tanya celia

"Sengaja ! Ada hal penting yang harus mama bicarakan." tante Ira

"Hal penting apa emangnya mah?"

"Tadi siang Maeeva sama Aulia dateng ke butik mama. Mereka pesen baju hamil buat dinda."

"Apa? Baju hamil buat Dinda? Dinda hamil?" Celia tampak terkejut, melempar majalahnya dan mulai fokus pada ucapan tante ira

"Mama juga gak tau Dinda hamil atau enggak. Kalau Dinda memang benar hamil, bisa gawat ! Kamu akan susah dapetin Rizky !"

"Terus apa yang harus aku lakuin, mah ?"

"Kamu harus cari tau dulu Dinda hamil atau enggak ! Jika benar dinda hamil, kamu harus buat rencana baru. Kalau tidak, jalani rencana lama."

"Tapi mah, rencana lama aku gagal total ! Dinda gak takut sama ancaman aku !"

"Kamu baru mencobanya satu kali ! Terus berkali-kali ancam dia ! Taklukan dia supaya dia tunduk sama kamu. Kamu ngerti kan?"

"Iya mah, ngerti . . ."

"Ya sudah, mama mau mandi dulu. Ingat, kamu harus pintar memanfaatkan situasi !"

***

Randy dan bodyguardnya telah tiba di Jeju Island. Selangkah lagi ia akan menemukan Dinda.

"Kalian gak boleh lengah. Cari terus alamat villa yg Rizky dan Dinda tempati." perintah Randy

"Siap tuan . . ." jawab Bodyguard Randy

"Kalau ada info selanjutnya, hubungi saya !! Inget, Jangan sampai ketahuan Rizky ataupun Dinda, kalau saya nyari mereka." Randy

"Baik tuan . . . ."

***

Rizky melanjutkan membereskan pakaiannya karena tadi sempat di ganggu Dinda.

"Ky . . . " panggil Dinda

"Apa ?" tanya Rizky

"Gak bisa tidur !" Dinda

"Paksain . . . ."

"Gak mau . . Bacain dongeng !" pinta Dinda

"Hah? Dongeng? Inget umur dong ! Lo bukan anak kecil lagi ! Jadi jangan manja deh !"

"Ayolahhh bacain gue dongeng ! Tadi kan Lo ngelarang gue jalan2 keluar, sebagai balasannya Lo harus bacain gue dongeng ! Ayo cepettt . . ."

"Emangnya Lo mau dongeng apa?"

"Apa yaa? Hmmm . . . Cinderella aja."

Rizky duduk disamping tempat tidur, sedangkan Dinda berbaring menunggu cerita dari Rizky.

"Dahulu kala, disebuah desa hiduplah seorang gadis bernama Cinderella, ia memiliki ibu tiri dan 2 saudara tirinya. Cinderella selalu memarahi ibunya dan membentaknya. Ia durhaka pada ibunya. Akhirnya ia di kutuk jadi batu. Tamat." Cerita Rizky

"Loh, kok ceritanya gitu sih? Lo jangan ngubah2 cerita ! Yang jahat itu ibu tirinya dan yang di kutuk jadi batu itu malin kundang ! Bukan Cinderella ! Gimana sih?" protes Dinda

"Suka2 gue lah ! Mulut2 gue, terserah gue mau cerita apa aja!"

"Dasar Rese !! Udah ah, gue mau tidur !!" Dinda menarik selimutnya

.
.
.
.
.
-to be continued-

Janji HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang