chapter enam

1.1K 54 0
                                    


Hai hai finnot come back di cerita the fourth girls ini

Karya min_cha
Happy reading📖

☀❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄☀

Mila melihat layar ponselnya yang terus memunculkan nama kevin.

Mereka bertiga sedang panik mencari prilly yg menghilang tanpa jejak.

"Mampus.. Ka kevin nelpon mulu dia pasti nyari prilly. Gue jawab apa guys.."mila makin gusar saat kevin seolah tak bosan meneleponnya.

  Ule terus menjalankan kan mobilnya menyisir keberadaan prilly. Sebenarnya cara kaya gini gak efektif buat cari prilly.

"Sshh.. Angkat aja deh.. Ribet lo!"kata ule sesudah menghisap rokok ditangannya.

Sedangkan dikursi penumpang icel menstalk semua medsos prilly. Pasti ada jejak disana.

"Ha.. Halo ka"akhirnya mila menjawab telpon dari kevin dengan gugup. Terdengar dengusan panjang diseberang.

"Lama banget angkat nya mil"

"Mmm.. Anu ka"mila makin dia menggigit bibir bawah nya. Ule dan icel mendekatkan telinga kearah mila.

"Prilly gak sama kalian kan?" mila membelalakkan mata,aduh ketahuan...  Kata mila pada dua gadis disampingnya tanpa bersuara

"Gak usah cari alasan liat di instagram udah rame bicarain dia"todong kevin

"Instagram kak"mila memberi kode pada icel untuk membuka akun instagram nya. Dan tanpa protes icel langsung sibuk dgn smartphone nya.

"Yaudah kalian langsung pulang jangan keluyuran lagi. Prilly biar gue yg urus"hubungan telpon itu dimatikan secara sepihak.

Mila menggerutu memandangi layar ponselnya.

"Iiihh.. Kakak sama adek sama aja ckk"decak nya

"Hahaha.. Derita lo Oon"ejek ule. Mila menjulurkan lidah nya

"Ah.. Serius nih prilly ikutan balapan?"pekik icel saat melihat pict prilly yg sedang bersiap balap.

Mila dan ule kompak membuka ponsel lalu menarikan jemarinya. Kali ini mereka sama sama terkejut mendapat berita prilly sebagai taruhan.

Dalam waktu bersamaan mereka berteriak.

"OH NO PRILLY"



⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐▫

"Congrats bro lo emang selalu the best" Al memberi selamat pada Ali yg sudah memenangkan balap itu.

Prilly yg berdiri disamping Ali cuma bisa memantunkan bibir mengingat dia hampir saja mati saat terjadi balapan itu.

Bagaimana tidak kondisi jalanan yg masih terbilang padat. Sedangkan Ali harus melawan arus.. Thats crazy!!

Al menarik Tangan Prilly untuk duduk dulu dan memberinya minuman kaleng soda.

Prilly yg sejak tadi memakai celana pendek duduk dengan santai. Tapi itu justru membuat seseorang gusar.

Ali melemparkan jaket hitamnya kearah paha prilly yg terekspos dari tadi.

"Tutup tuh gak takut masuk angin"kata nya dingin

"Whatt!!" Prilly melongo

"Masuk angin? Ini celana masa iya bisa masuk angin. Lagian banyak juga ko yg make ginian"Prilly mengedikan dagunya kearah cewe cewe dengan pakaian lebih terbuka.

"Mereka beda!" katanya

Apa yg beda?

"Bro nih cewe yg lo menangis"parvez dateng dgn seorang cewe yg prilly yakini mereka seumuran.

"Jatah lo nih"

"Buat lo aja bosen gue"

"Oke deh thanks banget"

"Kita pulang"Ali mengalihkan pandangan nya ke Prilly.

"Gue gak mau pulang curut!"ulang prilly

"Ikut gue.. Gak mungkin kan kita disini terus sampe polisi ngerazia kita"Ali menarik tangan Prilly ke arah motor dan menyuruh Nya naik. Tapi Prilly hanya diam.

"Naik cil.. Bukan diliatin"kata Ali

"Kampret.. Bisa gak sih lo manggil nama gue Yg bener" omel Prilly bertolak pinggang.

"Emang lo pernah manggil gue yg bener?"Ali malah membalikan kata.

"Ya kagak sih"suara Prilly melemah tak sekeras tadi.

"Ya impas.. Naik!"perintah nya

Uuu bossy banget*gumam Prilly dalam hati.

"Emang gue bosnya lo lupa siapa pentolan sekolah"Jawab Ali

"Lo kok?" Prilly bingung bagaimana bisa Ali seolah tau isi pikirannya.

"Kagak! Jantung gue aja belom normal dari tadi gesrek!"gerutu Prilly mengelus dada.

"Tenang gue gak gila.. Kita pelan pelan"kata Ali manis

"Bener ya.."saat Prilly akan menaiki motor dia berhenti lagi.
"Kita kemana dulu?"tanya nya

"Liat aja entar"

Baik lah Prilly menurut saja yg penting dia tidak diantar pulang . Prilly kini mulai melingkarkan tangan nya diperut Ali dengan erat.

Seperti mendapat posisi aman.

"Wah.. Bintang nya deket banget "teriak Prilly mendongakan kepalanya tingkahnya seperti anak kecil yg baru dibelikan setangkai lolipop.

  Ali menepuk kening Prilly "Liat keatas mulu. Liat yg ada didepan lo"katanya.

Prilly mengusap kening nya lalu menuruti kata kata Ali. Seketika dia lebih membelalakan mata melihat lampu kota yg indah didepan nya.

Mereka dimana?

Di gedung tinggi yg masih dalam proses pembangunan. Dari sana mereka bisa liat keadaan kota jakarta di malam yg dihiasi lampu lampu..

"Waw.. Ini melebihi kilauan bintang"puji Prilly

"Seperti tumpahan berlian yg ditimpa cahaya"sanggah Ali

Prilly mengerutkan kening "lo sering kesini? Terus kenapa ngajak gue?"

"Karna gue tau lo lagi ada masalah. Gue selalu kesini kalo gue lagi stres"jawab Ali tanpa mengalihkan pandangan nya yg menatap lurus kedepan.

"Ah?"cuma itu yg bisa Prilly keluarkan dari kerongkongan nya

"Elo abis minumnya?"Prilly mengangguk.

"Kurangin tuh gak baik buat cewe!"

Ali bilang Apa!?




To be continued

Karya Min_Cha
Rabu,10 mei 2017

THE FOURTH GIRLS(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang