Tiga

1.2K 56 0
                                    

Happy reading

___________________

    The fourth sedang menikmati makan siang nya dikantin sekolah. Dengan diiringi ocehan gak jelas dari bibir mereka membuat tawa meledak.

Tak jarang anak anak yg lain pun memperhatikan mereka tapi bukannya risih the fourth justru senang.

"Eh.. Eh Y-gen tuh"ule mengedikkan bahu kearah pintu kantin.

Prilly mendecak.

"Bad mood ya?"tanya icel

"Gak selera gue"prilly menjauhkan makan siangnya.

"makan ly entar maagh lo kumat"bujuk ule tapi prilly menggeleng.

"Eh ada para cewe cewe"ujar parvez

Seperti nya Y-gen sengaja berhenti disini.

"Ngerusak pemandangan lo"sinis Pilly

Tiba tiba saja Ali menarik kuncir rambut prilly yg sengaja mengikat ponitail. Prilly menganga lebar.

"Tutup tuh mulut entar ketelen lalet lho" sontak prilly menakup mulutnya.

"kampret siniin iket rambut gue"protes prilly dia berusaha mengambil ikat rambutnya yg diangkat tinggi tinggi dgn tangan nya.

Alhasil prilly berloncat loncat ria. Kejadian ini pun menjadi tontonan gratis saat ini.

"Ayo cil masa gitu aja gak bisa"cibir Al

Entah karna terlalu kesal prilly kehilangan keseimBangan dan menarik kerah baju Ali hingga mereka jatuh bertindihan.

"Oh my god prilly!"teriak mila

Beberapa saat mereka beradu pandangan seolah waktu berhenri.

Tak ada suara yg mengganggu. Hingga ule berbatuk menyadarkan dua insan itu.

"KADAL BUNTUNG!! Menjauh lo dari gue!"jerit prilly  memekakan telinga.

Wajar prilly teriak kaRna posisinya berada dibawah Ali. Sedangkan Ali bertumpu pada lengannya agar tak sepenuhnya menindih prilly.

Alipun segera berdiri tanpa berniat membantu prilly berdiri.

     Sedikit mendengus. Laki laki macam apa yg tidak membantu gadis secantik ku berdiri. Gerutu prilly

Sebuah tangan terulur diwajahnya membuat prilly mendongak. Al yg dengan senang hati memberi bantuan itu.

"Mau berdiri atau tetep disitu?"tanya Al

Akhirnya prilly menyambut tangan itu setelah sebelumnya sempat mematung.

Prilly merapikan roknya,"gak kotor banget kok"kata ule membantu prilly.

"Siniin iket rambut gue" kata prilly pada ali yg asik memainkan iket rambut dgn mainan doraemon.

Tapi Ali tak pedulikan ucapan prilly. "Aduh cil.. Iket rambut aja dibuat ribet kayak orang susah lo"cibir parvez

"iya palingan itu serebu" tambah cio dan prilly semakin kesal apalagi genk Y-gen menertawainya.

"Curutt!!"

Ali melenggang tak pedulikan gerutuan prilly. Tapi diluar dugaan Ali melempar iket rambut itu kedalam tong sampah.

"iket rambut gue curut!"prilly menghentak hentakan kakinya kesal.

"Dasar bocah"ucap Al mengacak rambut prilly yg kini tergerai lalu pergi diikuti parvez dan cio

"AAAA... Gue benci sama kalian! Benci!! Benci!!" prilly meremas telapak tangannya geram.

"udahlah beib udah nasib lo"mila terkekeh sendiri membuat prilly memicingkan mata kearahnya.

"Mila bukan waktunya bercanda"tegur icel.

Mila pun mengangkat dua jarinya membentuk huruf "v".

Ule merapikan rambut prilly yg berantakan.

"udahlah gak usah dibawa bete gitu ntar keriputan lo"

"kan baru nyalon ntar gak ngefek lho"

"Ntar kita hadepin bareng bareng deh"

"Gue bantu doa ya"

"MILA!"

____________________________



Kesel kesel kesel. Bukan gue gak bisa beli iket rambut lagi,dirumah gue masih banyak kelez. Bahkan gue bisa sekalian. Tapi kan musti gitu gue mulu yg dikerjain perasaan tadi dikantin banyak juga yg pake iket rambut. Napa mesti gue! Mau nya sih... Udah orang nya anehh.. Napa mikirin dia sih!! Batin prilly



Haa.. Gue seneng.. Seneng.. Gilaa.. Ka kevin baru nge-line gue. Aduh jawab apa ya.. Ka kevin jadi sering ngubungin gue duluan. Apa itu artinya dia muLai respin gue. Tuh kan apa gue bilang buat apa tuTup tutupin perasaan. Mau sampe kapan mendemnya? Sampe matahari terbit dari barat? Bodoh! BAtin mila yg sedang memandangi layar ponselnya.

Cio... Tiap hari liat lo disekolah aja itu udah cukup buat gue. TApi... Waktu liat lo mulai dikerubungin cewe gak jelas dan lo mulai ngumbar kata kata manis. Itu bikin  gue sakit.
Meski gue bukan orang yg mudah mengekspresikan perasaan gue. Tapi gue gak suka! Ayolah liat gue disini. Menjauhlah dari para cabe disekolah. Icel menulis isi hatinya dikertas.

Basket.. 🏀.. Liat ka fandy hati gue lompat lompat. Dia udah ngedribel hati gue tapi sayangnya dia belom masukin kehatinya. Oke.. Begini aja udah lebih dari cukup gue main dia yg nilai kekurangan gue. Komen dari dia adalah pujian buat gue. Aalllahh... Kata kata gu udah mirip si drama quen. Ule tak henti memuji fandy yg tengah memperhatikannya berlatih basket.


























Sabtu,29 april 2017

THE FOURTH GIRLS(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang