Kehamilan Yura menginjak usia lima bulan. Semakin hari dengan bertambahnya usia kehamilannya keinginan aneh Yura selalu timbul. Sebenarnya semua itu murni keinginan bayinya hanya saja cara Yura meminta Kyuhyun untuk mengabulkan membuat emosi suaminya naik ke level teratas. Bagaimana suaminya tidak emosi kalau istrinya merajuk meninggalkannya bahkan mengacuhkannya seakan-akan suaminya tidak ada disampingnya.
Belajar dari kejadian sebelumnya mau tidak mau kini Kyuhyun selalu menuruti semua keinginan istrinya.
"Appa" panggilan manja dari hyera menghentikan kegiatannya yang sedang membolak-balikkan kertas-kertas penting bernilai fantastis.
"Ada apa sayang? Dimana eomma?" tanya kyuhyun saat melihat hyera berjalan sendirian masuk keruangan kyuhyun.
"Molla, tadi bersama hyera menonton pororo" jawab hyera lesu
"Di kamar tidak ada?" kyuhyun mengangkat tubuh hyera mendudukan dipangkuannya
"Molla appa" hyera menggeleng tidak tahu.
"Sudah tanya ahjumma?" hyera menggeleng.
Kyuhyun menghembuskan nafas beratnya. Dua wanita yang dia cintai selalu saja membuatnya merasa seperti adonan yang diaduk-aduk. Bagaimana tidak jika istrinya sedang malas, merajuk, atau sedang marah. Kyuhyun selalu terkena imbasnya. Begitu pula dengan putri cantiknya. Entah kenapa semua itu berawal setelah Yura mengandung anak keduanya. Bukan berarti Kyuhyun tidak menyukai istrinya hamil, akan tetapi Kyuhyun merasa perbedaan kehamilan Yura saat mengandung Hyera berbeda jauh dengan bayi yang sekarang Yura kandung.
"Cha kita cari eomma" Kyuhyun menggendong hyera keluar dari ruang kerjanya.
"Eomma eodigaeyo??" panggil hyera saat tubuhnya digendongan ayahnya menuju kamar.
"Panggil lagi" kyuhyun meminta hyera untuk memanggil ibunya saat tak kunjung mendapat jawaban dari istrinya.
"Eomma!! Eodiga!!" teriak hyera lebih kencang
Tiba-tiba suara Yura terdengar dari arah belakang rumah.
"Eomma dibelakang sayang" teriak yura
"Kerja bagus sayang" kyuhyun mengecup bibir hyera dan tersenyum.
Disana tepat di tengah-tengah ladang bunga yang ditanam Yura. Mata Kyuhyun terpaku melihat sang istri berdiri menggunakan dress selutut khusus ibu hamil berwarna. Dibelakang Yura sinar matahari menyinari tubuhnya membentuk siluet yang menurut Kyuhyun terlihat sexy.
Siluet tubuh Yura membentuk sempurna dan bagian perut yang lebih menonjol membuat kesan dimata Kyuhyun terlihat seratus kali lebih sexy dari pada biasanya.
"Eomma" hyera merosot turun dari gendongan kyuhyun berlari menuju ibunya.
"Hati-hati nanti jatuh" ucap Yura sedikit khawatir jika anaknya terjatuh saat berlari.
"Anni gwenchana eomma"
"Sayang dari mana saja?" tanya Yura
"Hyera mencari eomma, tapi eomma tidak ada di dalam"
"Jinjja?"
"Oo" hyera menggangguk
"Hyera dan appa mencari eomma" hyera menunjuk ayahnya yang masih berdiri memandangi mereka.
"Jinjja? Mianhae sayang eomma dan ahjumma menyiapkan makanan kesukaanmu dan appa" Yura membawa anaknya duduk diatas alas seperti karpet yang dia sediakan.
Sebenarnya Yura mempersiapkan semuanya. Entah kenapa tiba-tiba dia ingin sekali piknik keluar rumah, tapi dia tahu kalau suaminya sedang sibuk dan kali ini Yura tidak ingin menyusahkan suaminya dengan keinginan yang aneh-aneh. Jadilah disini Yura menyulap ladang bunganya sebagai tempat untuk berpiknik.
Dari mulai menyiapkan makanan dan keperluan lainnya yang dibantu juga oleh ahjumma dan Jae Woo pengawal setia suaminya.
"Woah eomma igo massiesseoyo" Hyera mengambil udang asam manis kesukaannya.
"Cha makan pelan-pelan" ucap Yura dan tersenyum kecil saat melihat anaknya lahap memakan makanannya.
Matanya tertuju pada suaminya yang masih berdiri disana.
"Oppa yeogie" Yura melambai pada sang suami, dan tanpa menunggu lama Kyuhyun berjalan mendekat.
"Kau yang menyiapkan ini semua?" tanya Kyuhyun.
"Oo bagaimana? tidak buruk kan?" Yura mengedipkan sebelah matanya.
"Dapat ide dari mana? tidak biasanya kau mau melakukannya sendiri" Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya.
"Ck kau merusak mood ku saja, aku melakukan semua ini agar tidak lagi menyusahkanmu. Kau tau kan ibu hamil keinginannya bermacam-macam yang harus dituruti semua kemauannya. Jadi aku melakukan semua ini walaupun sebenarnya aku ingin piknik di pulau Nami tapi aku tau suamiku yang super sibuk tidak bisa menuruti jadi yah seperti ini. Lagi pula ladang bungaku cocok dijadikan tempat berkumpul keluarga. Lihatlah Hyera sepertinya menyukai ide ku" Yura menunjuk kearah anaknya yang masih lahap makan sesekali tangannya mengelus anjing peliharaannya.
Kyuhyun tersenyum dan mengangguk setuju "Kenapa kau tidak bilang kalau ingin piknik?" tangan kyuhyun merangkul pinggang Yura.
"Aku sudah bilang tidak ingin menyusahkanmu, lagi pula aku terlalu sering meminta hal yang aneh-aneh padamu"
"Seharusnya kau bilang padaku, sesibuk apapun akan ku usahakan demi anakku dan istriku"
"Oo...Arra" Yura mengangguk.
"Cha kita duduk bersama Hyera, aku juga ingin udang asam manisnya" Kyuhyun membawa tubuh Yura di sampingnya.
"Appa aaa..." Hyera menyodorkan satu sendok udang ke mulut ayahnya.
"Aahh massita" Kyuhyun mengunyah udang yang menurutnya sangat lezat.
"Hanya appa saja? untuk eomma mana? Ya...Cho Hyera kau sedang makan jangan berlari sayang" Yura memasang wajah sebal. Anaknya hanya menyuapi suaminya saja.
"Ck dasar selalu seperti itu" dengus Yura.
"Biarkan saja, kau ingin ku suapi?" tanya Kyuhyun.
"Oo" Yura mengangguk semangat.
"Aaaa..."
"Oppa...Aku ingin kau menyuapi ku dengan ini" Yura menunjuk bibir suaminya.
Dengan semangat Kyuhyun memasukkan makanannya kedalam mulutnya kemudian menyambar bibir Yura. Kyuhyun memanfaatkan kesempatan dengan baik melahap semua bibir Yura, bahkan sesekali menggigit gemas bibir istrinya yang semakin memerah.
"Oppa sakit" Yura memukul dada Kyuhyun saat suaminya menggigit bibir bawahnya dengan gemas. Kyuhyun tersenyum mengusap bibir bawah istrinya yang nampak merah sedikit bengkak.
"Appa..." Hyera berlari kearah Kyuhyun.
"Ada apa sayang?"
"Billy membuat lubang" ucap Hyera sedikit takut.
"Benarkah? dimana?"
"Di sana?" tunjuk Hyera.
"Andwee bungaku..."
See You Next Part
Bonus buat kalian, Maaf ya kalau editannya jelek hahaha...
semoga kalian suka 😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
