END

333 16 5
                                    

"Mah ini kenapa kebaya Sharla gak ada?" jerit Sharla panik karena acara pernikahan Sekar segera dimulai.

Wiwik datang ke kamar Sharla dengan sibuk melilitkan kebaya "Aduh Mamah lupa ambil kebayamu Shar di butik."

Sharla membanting tubuh di kasur "Baru sadar kalau aku gak penting."

"Sharla! Kemarin Mamah udah bilang kalau Mama repot, Mama juga udah nyuruh kamu ambil. Tapi Kamu milih main kan sama teman-temanmu Yaudah!" bentak Wiwik tersulut emosi.

Sharla tertawa dengan keras "Lalu kemarin apa? Dela tidur di kamar, kebayanya Mama ambilin kan? Kenapa punya Sharla gak Mama ambil? Aku udah ngalah Dela diperlakuin lebih dari Aku. Tapi kali ini Mama bener-bener tega sama Aku!" jerit Dela.

Wiwik menyandarkan tubuh di lemari "Shar Mama capek ya bahas ini lagi."

"Sharla gak berangkat." ucap Sharla lalu menelungkupkan badan di atas kasur.

Wiwik memijit pelipisnya.

"Ada apa mah kok masih disini? Papa udah nunggu." tanya Ragil yang sudah menggunakan beskap rapi.

"Sharla marah, kebayanya masih di butik." jawab Wiwik datar.

"Kemarin lo kemana aja sih Shar. Gue udah ngingetin lo juga kan lewat whatsapp. Lo itu kurang respect tau gak sama keluarga." Kata Ragil.

Sharla menegakkan tubuh "GIMANA GUE MAU RESPEK KALAU KELUARGA GUE BELAIN ANAK ANGKAT DARIPADA GUE, ANAK KANDUNG!" jerit Sharla.

Dela yang baru saja akan memanggil mamanya agar segera berangkat membekap mulutnya sendiri "ja..di Dela bukan anak kan..dung Mama?" tanya Dela tergagap di muka pintu kamar Sharla.

Sharla tertawa "LO TUH ANAK PUNGUT!" jeritnya.

"SHARLA!" Bentak Wiwik dan Ragil bersamaan.

Dela berlari keluar tanpa menghiraukan panggilan Ragil. Ragil pum segera mengejarnya sedangkan Wiwik memegang dadanya yang sesak dan Sharla menyesali ucapannya.

Ketika sampai di teras rumah, Ragil tidak menemukan sosok Dela. Di ujung gang pun tak ada sosoknya. Akhirnya dengan segera Ragil mengeluarkan mobil dari garasi, Ia membanting setir menuju manapun tempat, yang kiranya Dela tuju. Tak lupa ia menyalakan Video call dengan Wiwik untuk mengupdate perkembangan Sharla.


Selagi ia mencari, Mamanya dan sang Papa tetap membantu pernikahan Sekar di gedung.

"Ma, aku udah cari di tempat yang mungkin Dela datangi. Tapi nihil Ma." ucap Ragil frustasi.

Wiwik terlihat menjauh dari keramaian pesta "Aduh Gil, Mama nyusul ya?"

"Jangan Ma, biar Ragil aja yang cari. Mama rileks oke? Jangan stres." pinta Ragil menatap mamanya intens, tanda bahwa Ragil serius.

"Yaudah, kamu hati-hati nyetirnya. Mama mau pamit dulu sama sekar. Mama matiin ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." balas Ragil.

Ragil menatap nanar jalanan, sembari terus berfikir dimana   Dela pergi. Layar hp ragil mendapat notifikasi sebuah pesan dari Yahya.

Yahya : Gue lihat Dela di cafe daerah Kebon raya. Gila kali dia sendirian gil.

Ragil membalikkan arah laju mobilnya menuju bogor. Tak lupa ia sampaikan terimakasih pada Yahya.

Ragil : thanks bro!

Sesampainya Ragil di cafe tersebut ia melihat siluet Dela di lantai atas, duduk sendirian di ayunan kayu. Ragil memesan satu coklat hangat lalu menghampiri Dela.

"Udah nangisnya?" tanya Ragil duduk disamping Dela persis.

Dela terlonjak dan hampir berdiri namum Ragil menarik Dela ke pelukannya "Gak usah kayak gini Del. Gue sayang sama lo, lo gak boleh pergi."

Dalam pelukan Ragil, Dela menangis "Gue bukan adik lo."

"Maka dari itu, gue mau lo jadi pacar gue." ucap Ragil yakin.

Dela sedikit meringsut lalu menatap Ragil "Gila ya lo, gue sedih karena gue anak pungut dan lo bisa-bisanya ngajak gue jadian."

Dela berdiri namun didekap Ragil sekuat tenaga "lepasin ga!"

"Gamau sebelum lo jawab iya dan kita pulang." kata Ragil keukuh.

Dela meringis "kita saudaraan, gak bisa jadian."

"Tapi kita gak sedarah, gue tau lo suka gue juga kok. Jawab iya!" bentak Ragil.

Dela meronta-ronta beberapa menit namun tenaganya tetap kalah kuat dengan Ragil. Dengan terpaksa ia bicara "Yaudah gue mau."

"mau apa?" tanya Ragil usil.

Dela menjerit "Jadi pacar lo."

"Lu mau pulang kan?" tanya Ragil.

"hm."

"jangan marah sama Mama."

"Hm."

"Yuk."

"kemana?"

"Pulang kerumah kita sayang." jawab Ragil yang dihadiahi tamparan oleh Dela.

Dela berjalan mendahului Ragil, Ragil pun mengejar Dela dan merangkul Dela sembari berjalan keluar cafe.





StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang