Part 2

1.1K 42 4
                                    

Untung abang gw coba klo dia pacar gw huft malu2-in banget sumpah- batin Prilly.

Prilly yakin mamah pasti mengatakan hal 'kebiasaan' saat mendapati dompet Ricky.

Setelah selesai mengisi bensin,mereka  melanjutkan perjalanan. "Bang kok dompet lu bisa ketinggalan si"tanya Prilly saat diperjalanan dan melingkarkan tanganya kepinggang Ricky.

"Tdi lu liatkan pas sarapan,dompet gw gw taro meja eh jadi ketinggalan deh"ucap Ricky. Namun Prilly hanya ber-oh ria

"Prill kapan mau cari pacar"lanjut Ricky yg sontak mengagetkan Prilly

"ya ntar lah kalo gw udah sukses" Ketus Prilly

"nunggu sukses apa emang gak ada yang mau sama lo"ucap Ricky

"OMG hello,bang sebenernya tuh banyak yang pengin jadi pacar gw tpi sayang gw tolak"khayal Prilly

"Ah masa??gak percaya gw,palingan lu lagi khayal,awas tar jatuh sakit lo"ucap Ricky yang mengetahui bahwa adiknya ini mengkhayal.

"Hehehe" cengenges Prilly

----

"Bang bodo lu nanti harus jemput gw lu"ucap Prilly saat sampai dirumah anggi

"apaan jemput lu,udah tau gw mau lama"ucap Ricky yang tidak mau kalah dari Prilly

"eh lo udah minjem duit gw ya"

"pelit amat lu. Selaw ntar gw balikkin"

Kemudian saat Prilly dan Ricky bertengkar,Tiba-tiba saja hanggini keluar,mungkin karena dirinya mendengar pertengkaran mereka

"Eh kalian berisik banget si"ucap Hanggini saat mendapati Prilly dan Ricky bertengkar.

"Nih temen lu nih"ucap bang Ricky sambil menunjuk nunjuk Prilly.

"Apaan orag lu duluan yang mulai juga"ucap Prilly

"eh udah udah gini aj mending bang Ricky ngalah sama Prilly"ucap Hanggini membela Prilly. Prilly senang karena dibela Hanggini.

"What gw suruh jemput dia? Ogah"ucap bang Ricky "sekali kali napa lu ngalah am ade lu kak"ucap Hanggini. "Oke oke gw ngalah"

Prilly sempat berpikir, mengapa abangnya ini menuruti keinginannya. Karena biasanya Ricky menunggu adiknya ini nangis terlebih dahulu.

"Oke nanti lu telpon gw ya cil"ucap Ricky. "Hmmm"ucap Prilly "ya udah gw duluan ya"ucap Ricky pamit "hati2 ya kak"ucap Hanggini sambil melambaikan tangan.

"Yudh yuk masuk"ajak Hanggini

Setelah selesai menanyakan Tugas kepada hanggini. Prilly pun ingin beranjak pulang.

"Pril lu telpon abang lu gih"ucap Hanggini "iya iya sabar"ucap Prilly lalu mencari kontak bang Ricky.

Via telpon

"Bang jemput"

"Iya iya otw"

"Udah Prill??"tanya Hanggini

"udah"ucap Prilly

"tumben amat si abang lu baik"ucap Hanggini "au emg gw sodaranya!!"ucap Prilly tanpa sadar  kalo Ricky sodaranya

"lah lu bukannya sodaraan"ucap hanggini
"Gw gak sodaraan tapi debang"ucap Prillu sepele tanpa berpikir,

"apa bedanya Prill sodara am debang"kesal Hanggini

"Bedalah!!klo Sodara berarti belum jelas itu debang atau bukan,klo debangkan udah jelas"elak Prilly "Ah bodo lah Prill"ucap Hanggini.

Tiba-tiba ada pemuda berhenti didepan Prilly dan Hanggini 

"Prilly ya??"

"Iy gw Prilly knp??" sinis Prilly

"selaw napa,udah yuk naik"

Prilly dan hanggini sempat curiga dan akhirnya Prilly memutuskan untuk bertanya pada pemuda itu

"lu mau ngapain gw??ntar gw bilangin abang gw loh"ancam Prilly

"gk takut gw sama abang lo"

"ouh iya udah gw bilangin nih"ucap Prilly lalu mencari kontak Ricky dan menelponnya.

Via telpon

"Bang ad cowo rese bang kayak lo,gw mau diapa apain"

"Itu adenya Fiza,lo bareng dia ya pulangnya"

"Emg lu lgi dmn??"

"Gw lagi nemenin fiza nih,dia sakit"

"Ahh lu mah malu2-in gw dh"

"Hehehe sorry"

Prilly mematikan telpon secara sepihak "Kek ojek online ya Prill"ledek Hanggini, mungkin tadi mendengar pembicaraan Prilly dengan Ricky di telpon tadi.

"Udah cepet naik" ucap pemuda itu

Bersambung

Jgn lupa voment ya

Kamu Adalah AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang